Pasar Global dan Konvergensi Teknologi Bambang Sigap Sumantri
Teknologi konvergensi saat ini merupakan sesuatu yang mutlak harus dikuasai perusahaan agar mampu bersaing memperoleh ceruk pasar. Rumus pemasaran konvensional yang hanya mengedepankan 4P , yaitu product, place, promotion, dan price, terasa tak mencukupi dalam menerobos pasar. Konsumen tak hanya menginginkan barang bagus, kualitas terjamin, harga yang murah, dan barang mudah didapat. Dalam bahasa yang populer, mereka masih akan bertanya lagi, dengan semua itu so what gitu lo? Apa keunggulan sebuah telepon seluler (ponsel) selain untuk komunikasi? Apakah ponsel itu bisa untuk main game? Kalau bisa main game apakah suaranya jernih, suaranya basnya keluar? Jenis game apa saja yang bisa dimainkan? Dan seterusnya. Semakin banyak fitur, semakin ia diunggulkan dan mampu menguasai pasar. Lebih dari itu, produk yang unggul sekarang ini adalah yang bersifat cutting edge technology (terobosan baru), sebuah produk yang memakai teknologi paling mutakhir dan sekaligus menampilkan fitur orisinal yang belum ada di pasaran. Resep ini merupakan bahan utama yang menjadi landasan pengembangan produk dan pemasaran LG Electronics dalam memasuki pasar global di seantero dunia. Mereka menyadari betul betapa pasar sudah penuh dengan pemain lama yang mempunyai produk jauh lebih dikenal dan kompetitif. Karena itu, LG harus bisa menarik pasar dengan cara yang berbeda. Dalam acara kunjungan wartawan Indonesia ke pabrik LG yang berada di Gumi, sekitar satu setengah jam perjalanan naik bus dari Seoul, kami disuguhi film Korea yang menarik. Pada awalnyakarena film Korea dan bercerita tentang makanan serta masakansaya malas melihatnya. Namun, karena Rose Lee, pemandu wisata, mengatakan film ini sangat populer di masyarakat Korea, saya berusaha tidak memejamkan mata. Film itu berjudul Daejanggeum dengan bintang film Korea yang cantik, bercerita tentang persaingan para juru masak istana untuk menjadi yang terbaik. Selama ini, raja sudah terbiasa menikmati makanan enak dan selalu dihidangkan secara menarik. Suatu hari raja menderita penyakit. Apabila raja terus makanan yang tak terkontrol, penyakit raja akan memburuk. Jang-geum, diperankan Lee Young-Ae, adalah perempuan miskin yang pemberani. Ia ingin mengubah menu raja karena tahu penyakit junjungannya itu hanya bisa disembuhkan dengan makanan yang tepat. Pada zaman dahulufilm ini menggunakan setting sejarah 500 tahun lampaukedudukan perempuan sangat rendah. Perempuan dalam posisi selalu patuh dan penurut. Karena itu, ketika Jang-geum mempunyai gagasan untuk mengubah menu raja, semua orang terperanjat, termasuk raja sendiri yang mula-mula marah. Akan tetapi, raja akhirnya memberikan kesempatan kepada Jang-geum untuk memasak resep makanan buatannya. Hanya lima hari. Jika dalam waktu itu penyakitku tak sembuh, maka kamu akan kuhukum berat. Mengerti? ujar raja. Jang-geum terkejut karena ia sebenarnya minta waktu 10 hari. Tetapi, apa boleh buat, ia harus menyanggupinya. Ternyata, dalam waktu lima hari itu, penyakit raja berangsur sembuh. Jang-geum kemudian diangkat menjadi juru masak istana, bahkan akhirnya menjadi dokter kerajaan. Moral film ini ingin menunjukkan bahwa Jang-geum berhasil melakukan konvergensi inti sari sayuran yang akhirnya menghasilkan masakan yang dahsyat. Masakan yang mampu menyembuhkan penyakit raja, tak sekadar membuat kenyang. Jang-geum bisa jadi merupakan semangat Korea, yaitu berani melakukan inovasi karena yakin produknya merupakan unggulan yang bisa mengalahkan kemapanan. Perubahan Direktur Eksekutif Perusahaan LG Electronics SS Kim menyatakan, saat ini dunia terus berubah dengan cepat, paradigma dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan seni datang silih berganti. Yang baru segera menjadi usang karena kemunculan yang lebih baru. Karena itu, kami juga harus terus-menerus menyesuaikan diri kami dengan perkembangan baru yang ada itu, ujarnya. Di LG, lanjutnya, mereka melihat bagaimana industri elektronik dan teknologi informasi saat ini menjadi pendorong utama revolusi teknologi. Selama lebih dari dua dekade, industri yang sangat mengedepankan kemajuan teknologi itu bergabung bersama dalam konvergensi digital. Tak ada yang mampu meramalkan apa yang akan terjadi dengan adanya konvergensi. Namun ada satu hal yang jelas, roh dari perubahan ini berasal jaringan teknologi komunikasi yang mengantarkan kita ke mana pun di dunia ini. Melalui pemahaman terhadap perkembangan ini secara lebih dini, kami mampu mempertajam kemampuan kami dalam bidang itu, papar Kim. Melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat, LG menyusun ulang sumber pengetahuan dan teknologi untuk melakukan konvergensi terhadap sistem informasi dan teknologi komunikasi, jaringan di dalam rumah dan display digital. Perusahaan kami selalu menyambut perubahan dengan penuh tantangan. Melalui kepeloporan di pasar elektronik domestik, tantangan untuk berubah selalu kita sambut dengan senang hati, bukan kita sikapi sebagai ancaman, paparnya. Dengan mengikuti falsafah ini selama lebih dari empat dekade, lanjut Kim, LG mampu menghasilkan barang yang inovatif dan teknologi yang ditujukan untuk menciptakan dunia digital yang membuat setiap orang menikmati kenyamanan. LG mampu menghasilkan angka pertumbuhan yang sangat cepat dalam penjualan ponsel di pasar global. Demikian pula televisi plasma, monitor LCD, dan produk digital lainnya. Kekuatan global Semua pencapaian itu, telah memberikan landasan yang cukup guna menggapai cita-cita LG menjadi salah satu tiga besar perusahaan elektronik dunia di tahun 2010 (Global Top 3). Mampukah LG menjadi anggota Global Top 3? Ini merupakan pertanyaan yang tak gampang dijawab, terutama jika melihat persaingan industri elektronik sekarang ini, yang terus bersaing dan meningkatkan kemampuannya. Tahun 2004, LG menancapkan tonggak kesuksesan dalam bidang pemasaran yang membuat perusahaan yang didirikan sejak tahun 1958 itu makin yakin mereka mampu menembus tiga besar dunia. Bahkan, tahun 2005 ini, mereka sudah mencanangkan masuk lima besar dunia dalam bisnis teknologi komunikasi dan elektronik (Global Top 5). Empat kategori bisnisnya adalah mobile communication (telepon seluler) yang memproduksi ponsel CDMA dan GSM, digital display dengan andalan TV plasma, media digital dengan produk berupa MP3 player, DVD, home theatre dan perabot rumah tangga yang menghasilkan lemari es, mesin cuci dan vacuum cleaner, mampu menyetor pendapatan 37,7 miliar dollar AS dan sekitar 32,6 miliar dollar AS, berasal dari pasar luar Korea. Saat ini LG mempunyai 76 cabang di seluruh dunia yang mempekerjakan sekitar 70.000 orang. Kantor mereka tersebar di Eropa (19), Timur Tengah dan Afrika (7), Asia Pasifik (16), Amerika Utara (5), China (15), Amerika Selatan dan Tengah (10), serta kawasan negara bekas Uni Soviet CIS (4). Salah satu produk fenomenal LG menggebrak pasar (dan sempat dipasang waktu pertemuan APEC di Busan beberapa waktu lalu), yaitu televisi plasma 71 inci seri 71PY10. Ini merupakan televisi plasma terbesar di dunia dengan harga sekitar 8 juta won (Rp 800 juta). Televisi yang gambarnya sangat tajam dan dilapisi dengan emas ini sangat diminati pasar negara-negara Arab di Timur Tengah, ungkap Manajer Humas Divisi Telekomunikasi LG Park Hyeong-Il ketika menerima rombongan wartawan di Seoul. Homnets Kesuksesan LG menembus pasar global terutama ditentukan oleh bagaimana mereka mampu menemukan berbagai temuan teknologi baru yang saling terkonvergensi untuk menciptakan kenyamanan hidup terutama pada lapisan masyarakat kelas atas (premium). Semisal dalam memproduksi perlengkapan alat rumah tangga. Dengan memanfaatkan infrastruktur internet di Korea yang sudah tersusun dengan bagus, mereka meluncurkan apa yang disebut homnets. Melalui jaringan internet, rumah beserta seluruh isinya bisa dikendalikan dan dipantau dari jarak jauh. Misalnya, seorang ibu rumah tangga hendak pulang dari kantor. Melalui internet ia bisa melihat buah atau sayuran apa saja yang ada di lemari esnya. Seumpama daging atau buahnya habis, dari kantor ia bisa mampir sebentar untuk membeli daging atau buah itu. Demikian juga kalau ia hendak mencuci dengan mesin cuci, ia bisa melakukannya dengan internet dari kantor atau lewat ponselnya. Ketika ia memasak di dapur yang ada lemari esnya, sambil merajang buncis atau kacang panjang, ia tetap bisa menikmati sinetron kesukaannya karena di pintu lemari es itu ada televisinya. Salah satu otak keberhasilan LG tentu saja pada lembaga R and D (research and development/penelitian dan pengembangan) yang tersebar di sejumlah negara, tak hanya di Korea. Untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, LG mengalokasikan 3,1 miliar dollar AS untuk investasi R and D pada tahun 2005, naik 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lembaga riset itu juga menambah 3.000 tenaga baru, meningkat 15 persen dibandingkan dengan tahun 2003. Mengunjungi kompleks perkantoran LG di Korea, kita juga akan melihat berbagai macam tulisan slogan untuk memompa semangat karyawan. Misalnya, slogan Great People Great Company, Fast Execution, Global Top 3, semuanya untuk mengingatkan kepada karyawan agar bersikap sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama. Di Indonesia, menurut Nugroho Sahib, Kepala Humas LG Electronics Indonesia, LG juga berhasil mendobrak kemapanan pasar yang selama ini dikuasai merek lama yang berasal dari Jepang. Selain mempunyai harga yang relatif lebih murah, resep pemasaran yang dipakai tetap sama, yaitu menampilkan keunggulan lebih dibandingkan dengan pesaing. Salah satu produk mutakhir yang memantapkan posisi pasarnya adalah peluncuran lemari es vitamin plus. Market share lemari es LG di Indonesia mencapai total sebesar 19 persen, sedangkan untuk jenis lemari es dua pintu, dan menduduki posisi sebagai market leader (memimpin pasar) dengan persentase mencapai 23 persen dari total pasar lemari es di Indonesia, ungkapnya. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get Bzzzy! (real tools to help you find a job). Welcome to the Sweet Life. http://us.click.yahoo.com/KIlPFB/vlQLAA/TtwFAA/IHFolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Visit our website at http://www.warnet2000.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/