Bung Sodik Yth,
                         Persoalan "sikap" Amerika akhir-akhir ini, harus
juga ditinjau sebagai bagian dari proses Pasca Perang Dingin.
Persoalan Perang Irak juga perlu ditinjau dari permasalahan tersebut, bukan
semata-mata persoalan mau-tidak mau dan tidak sesederhana hitam-putihnya
persoalan.
Menurut saya persoalan lebih kepada, kemana arah Amerika sebagai the Single
Super Power setelah Pasca Perang Dingin.
Reaksi Negara2 Eropa terhadap kebijakan Amerika terhadap Iran, selain
masalah kemanusiaan harus juga dilihat dari masalah tersebut.
Saya lebih melihat sebagai adanya gejala keseimbangan baru yang timpang
karena posisi Amerika sebagai the Single Super Power setelah Perang Dingin
berakhir.
Kalau Indonesia cukup jeli, seharusnya dapat mengambil manfaat dari proses
kesimbangan baru ini.
Peristiwa 11 September, telah membangunkan Amerika dari dinina-bobokan oleh
kenikmatan sebagai The Single Super Power.
Tingkah laku Amerika pasca 11 September, menurut saya lebih bernuansa
sebagai usaha mengambil inisiatif-inisiatif baru dalam mengamankan
posisinya.
Wass.
----- Original Message -----
From: "Abdul Sodik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 13, 2003 3:57 PM
Subject: [yonsatu] Re: Legitimasi PBB (Re: Re: AS-Irak)


> Apapun keputusan Amerika, sebenarnya tergantung kemauan Amerika sendiri
> (juga rakyatnya). Tuhan senantiasa menciptakan kejadian di alam ini
> berpasangan ada laki-perempuan, siang-malam, baik-buruk, damai-perang dsb.
>
> Jadi kata kuncinya untuk Amerika dan Irak adalah "damai" atau "perang".
> Kalau Amerika memilih "damai", maka apapun caranya akan menuju kedamaian.
> Sebaliknya jika Amerika memilih "perang", maka meskipun DK PBB tidak
> memberikan legitimasi terhadap resolusi 1441 (..?) atau Perancis, Jerman,
> Rusia dan Cina serta berbagai bangsa di belahan dunia menentang "nafsu
> perang" Amerika, maka perang akan tetap terjadi (hanya soal waktu).
>
> Ibarat rumah tangga (dalam lingkup kecil), kalau maunya "damai", maka
segala
> persoalan akan diselesaikan dengan kepala dingin dan saling menghargai
antar
> anggota keluarga (pasangan suami-istri). Sebaliknya jika maunya "perang"
> (rebut terus), maka persoalan yang sepelepun akan menjadi penyebab
retaknya
> (sampai perceraian) rumah tangga. Jadi soal "strategi" memenangkan
keributan
> rumah tangga hanyalah sebagai cara mencari "pembenaran" jika keluarga lain
> nantinya mencemooh bahwa keluarga kita rebut terus yang berujung
> percerain.....!!!
>
> Demikian juga ulah "premanisme" Amerika terhadap Irak, meskipun Irak
(Sadam
> Husein) sendiri hanyalah manusia (bukan malaikat) yang tidak terlepas dari
> kesalahan.
>
> Yang menjadi pertanyaan saya, kalau sikap Amerika tetap "bernafsu"
menyerang
> Irak meskipun tidak mendapat legitimasi DK PBB dan dukungan yang lebih
luas,
> apakah Amerika boleh "dituduh" telah melakukan kejahatan perang?. Lalu
> siapakah yang berani dan berhak mengadili Amerika, jika Amerika menganggap
> dirinya sebagai polisi dunia?
>
> Karena itu "suka tidak suka"(saya lebih suka "damai" dan tidak suka
"perang"
> biar dunia ini aman dan damai), dan bukan berarti saya pendukung Irak dan
> pembenci Amerika.
>
> Salam, damai
> Asodik
>
> -----Original Message-----
> From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, March 13, 2003 12:03 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: Legitimasi PBB (Re: Re: AS-Irak)
>
> ----- Original Message -----
> From: Akhmad Bukhari Saleh
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: 04 Maret 2003 10:27
> Subject: [yonsatu] Legitimasi PBB (Re: Re: AS-Irak)
>
> > Suka tidak suka, kelihatannya Bush tidak perduli ada atau tidaknya
> > legitimasi PBB.
> > Dan kalau AS mau maksa, legitimasi PBB akan dapat diperolehnya, karena
> > PBB itu dibiayai AS.
> > Coba saja kita lihat nanti bagaimana duit itu berkuasa.
>
> Berita hari-hari terakhir ini menunjukkan bahwa AS rupanya tetap
memerlukan
> legitimasi PBB untuk menyerbu Irak.
> Dan persetujuan PBB itu kelihatannya tokh akan diperolehnya melalui money
> politics, karena negara-negara penentu voting di Dewan Keamanan adalah 3
> negara Afrika dan 1 negara Amerika Selatan yang miskin-miskin, karenanya
> rawan terhadap 'tekanan' duit.
>
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
>
> > Yang masih menjadi kendala sekarang hanya soal teknis, yaitu Turki,
> > yang belum mengizinkan negerinya dipakai tumpuan serangan. Padahal,
> > seperti analisis saya, AS juga sangat ingin menyerangnya dari Utara.
> > Tapi ini pun UUD (ujung-ujungnya duit), kalau "fee" yang belasan
> > milyar dollar yang ditawarkan AS pada Turki itu dinaikkan sampai di
> > atas 20 milyar, parlemen Turki akan vote yes.
>
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
>
> Ini pun sama saja.
> Partai berkuasa di Turki, Partai Islam, berhasil mendudukan Ketua Umumnya,
> Erdogan, menjadi Perdana Menteri baru, setelah mengatasi kendala hukum
> baginya (Erdogan melanggar hukum Turki karena waktu kampanye pemilu
> mengkritik sekularisme).
> Tetapi langkah pertama Erdogan begitu berkuasa adalah mengajukan
permintaan
> voting ulang di parlemen agar AS dperbolehkan menyerang Irak dari Utara
> melalui wilayah Turki.
> Tentunya setelah ada deal kenaikan jumlah kucuran duit AS.
>
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
>
> > Mudah-mudahan dalam kedua urusan duit ini saya salah. Amin.
>
> Kelihatannya harapan saya (bahwa mudah-mudahan dalam urusan duit ini saya
> salah)tidak akan terwujud, karena analisis saya (bahwa duit AS akan
menang)
> kelihatannya yang rupanya akan menjadi kenyataan.
>
> Ternyata bukan hanya di DPR dan DPRD Indonesia saja money politics
> merajalela. Di Dewan Keamanan PBB dan NATO pun duit berkuasa.
>
> Harapan mencegah perang tinggal ada pada Perancis, Cina dan Rusia yang
punya
> hak veto di Dewan Keamanan PBB. Tetapi kalau voting di floor-nya sudah
> kalah, mungkin mereka juga akan sungkan menggunakan hak veto-nya.
>
>
> Wasalam.
>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>
>



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke