Pak Sumarko, terima kasih infonya.
Ada hal yang patut kita renungkan, yaitu manusia dan hewan dengan input
(makanan) yang beraneka ragam tetapi mempunyai output (maaf kotoran)
relative sama bentuk dan warna. Sedangkan tumbuhan (beraneka ragam) dengan
input (makanan) relative sama (air utamanya + pupuk "kandang" dsb) tetapi
outputnya (buah) dengan berbagai bentuk (bulat, lonjong, berambut, berbulu
berduri dsb), warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, hitam, putih
dsb) dan rasa (manis, asam, pahit, asin dsb).

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 (kebesaran Allah
swt) bagi orang2 yang beriman dan dalam hal ini agama berperan
tentunya....Subhanallah!!!. 
Nah peran ilmu pengetahuan tentu rekans biologi yang lebih pas menguraikan. 

Masalah rekam-merekam, peran ilmu (teknologi) sudah demikian canggih, tetapi
sudah adakah teknologi yang mampu merekam "sedapnya" nasi goreng, "harumnya"
parfum, "busuknya" sampah..dsb, meskipun gambar dan suara terekam dengan
baik. Bahkan rasanya belum ada teknologi yang mampu merekam "qolbu" kita dan
mampu "merekayasa" seperti kita membuat rekaman suara, gambar dsb? 

Karena itu agama mengajarkan kepada kita untuk berbaik sangka ("su'nudzon")
dan lahirlah pribahasa "Dalam laut dapat duduga, hati orang siapa tahu".

Salam
Asodik

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 10, 2003 3:22 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Sekularisme


MEMAHAMI AL-QUR'AN LEWAT ILMU PENGETAHUAN.
MEMAHAMI ILMU PENGETAHUAN LEWAT AL-QUR'AN.

---dihapus----

QS An'Aam 6:95,
" Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh2-an dan biji buah2-an. Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup. (Yang memiliki sifat2) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih
berpaling?".

Biji jagung, kedele, kacang kering yang nampaknya sudah mati, ternyata bisa
hidup jika ditanam dan disiram. Di dalam biji kering tersebut, ada suatu sel
yang akan bisa tumbuh jika kondisi lingkungannya mendukung. Dalam ilmu
pengetahuan modern tentang kloning, sel yang nampak sudah mati dari suatu
fossil, dari kuku atau rambut, bisa dibuat hidup kembali.
Biji2an yang nampak mati diperoleh dari tumbuhan yang masih hidup. Allah
mengeluarkan yang mati dari yang hidup.

---dihapus----

QS Fushshilat 41:22,
" Kamu se-kali2 tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran,
penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan".

Bagaimana cara memahami bahwa tangan, kaki, panca indera bisa menjadi saksi
atas segala perbuatan kita? Mari kita tinjau dari segi iptek yang ada
sekarang.

Rekaman gambar dulu dilakukan dengan menggunakan selulosa (film) dengan
menggunakan kamera, sementara rekaman suara menggunakan mikrofon dan
disimpan dalam bentuk piringan hitam, benda keras (ebonit) yang dibuat
bergelombang (tepatnya bergerigi halus) pada jalurnya. Kemudian ada
teknologi baru cara merekam gambar dengan kamera digital, dan direkam dalam
bentuk magnetik digital pada pita magnetik. Demikian juga rekaman suara
diambil lewat mike dan disimpan dalam pita magnetik, kaset. Sekarang dengan
menggunakan kamera digital dan wireless mike, gambar kejadian dan suara bisa
direkam dalam bentuk CD, keping plastik keras dengan lapisan cermin. Segala
perbuatan kita, bisa direkam dalam bentuk CD. CD adalah saksi nyata yang
tidak bisa dibantah atas perbuatan kita. CD hanyalah kepingan plastik keras
dengan lapisan cermin. Apakah masih ingat kasus CD mahasiswa Bandung?
Bagaimana caranya Nabi menjelaskan kepada sahabat2 beliau bahwa sekeping
plastik yang ditemukan di belantara Jakarta ini adalah "saksi" atas
perbuatan yang dilakukan di Bali oleh 2 orang mahasiswa Bandung ?.

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke