This is a forwarded message ***Comment Response yg tadi. Syafril mailto:[EMAIL PROTECTED] End*** >From : Irwan Hadi <[EMAIL PROTECTED]> To : [EMAIL PROTECTED] Date : Monday, September 17, 2001, 1:46:59 AM Subject: [asosiasi-warnet] Pola pikir tebolak ! ===8<==============Original message text=============== On Sun, Sep 16, 2001 at 12:23:26PM -0600, Michael S. Sunggiardi wrote: > > Orang Amerika, kerjanya sudah sistematis, tidak nyoba-nyoba, tidak > sembarangan, dan pakai otak, mikir dulu baru berkeringat. > > Kalau kita semua-nya, terbalik ... maka, kalau di Amrik mau uptime 99%, > maka di Indonesia terbalik ... uptime-nya 1% hehehehehe. > > Contoh ... kalu orang kita, masuk restoran nyelonong terus, di Amrik kalu > nyelonong bisa di omelin sama yang jaganya (inget nggak Pak Agus ?? pernah > di gerendengin, padahal yang nyuruh masuk temen-nya juga), terus ..... > kalau beli tiket atau apa saja selalu ngantri dengan teratur, sedang > disini, pasti ada saja yang pura-pura bego nyelonong ke baris depan dengan > muka tanpa berdosa, kalau di tegur malah lebih galak, terus ...... kalu di > jalan, lihat saja, jalur yang katanya lambat di jalan tol, justru bisa > memacu mobil dengan lebih cepat. > > Jadi betul kan teori saya tentang tebolak ini .... hahahahaha Makanya betul juga yang dikatakan oleh rektor USU waktu beberapa hari y.l Amerika ini hebat BUKAN karena ekonominya (financial) Amerika ini hebat BUKAN karena militernya (military) Amerika ini hebat BUKAN karena posisinya, dsb. Tapi Amerika bisa hebat KARENA orangnya, karena penduduknya. Maaf saya sih bukan membandingkan, tapi di USA, yang namanya orang Amerika begitu dengar lagi kebangsaannya didengarkan, misalnya pas waktu acara kembang api pada tanggal 4 july, mereka semua yang hadir LANGSUNG berdiri, nggak ada yang duduk, berdiri tegap dan ikut nyanyi. Kalau di Indonesia, saya masih ingat waktu SD, SMP, yang namanya pas acara kasi hormat bendera diiringi lagu Indonesia Raya, udah yang nyanyi cuman paduan suara saja, eh pesertanya masih banyak yang plintat plintut berdirinya, goyang kiri, goyang kanan. Atau juga, pas ada musibah/tragedi nasional macam ini, gedung WTC ditubruk, mereka langsung saling membantu. Begitu Red Cross bilang "kita kekurangan darah ........", langsung berduyun duyun orang menyumbangkan darahnya. Kalau di Indonesia, PMI teriak, kita kekurangan darah........., orang cuman bilang "bodo amat...., tuh banyak pemulung/gembel yang bisa dikasi uang untuk nyumbang darahnya ini". BTW di Indonesia juga, terjadi tragedi nasional, misalnya kerusuhan, orang malah pada ngacir keluar negeri juga..... Susah. Ada sih yang ikut "membantu" meredakan kerusuhan, tapi justru bukannya netral, malah memihak pada salah satu pihak. Ini sih bukannya menjelekkan bangsa sendiri, tapi kenyataannya memang demikian, dan ini yang perlu diubah, karena biar bagaimanapun juga pondasi suatu negara adalah penduduknya, lantas setelah itu pemerintahannya. ===8<===========End of original message text=========== -- --[YONSATU - ITB]------------------------------------- On-line arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderator : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Owner : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>