----- Original Message -----
From: "Bachtiar Iskandar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, October 18, 2002 3:23 PM
Subject: [yonsatu] FW: FYI... bocoran


> Menambah Conspiracynya Pak Abdul Sodik,
> input bagi kita semua agar dapat berfikir bebas
> dari tekanan .

--------------------------------------------

Ha ha ha, kan kelihatan kalau itu sih bocoran palsu.
Repot kita kalau mau "berfikir bebas" tetapi dengan mengacu pada
disinformasi seperti itu.

Di pertambangan terbuka, mosok pakai Semtex.
Kan mendingan pakai dinamit/TNT, yang lebih murah, mana buatan dalam negeri,
dan prosedur pemakaiannya (perizinannya) pun lebih mudah.
Betul gak Iwan Purwo? Saya nggak ngerti tambang nih...

Yang pakai Semtex di TNI adalah satuan khusus, seperti Kopassus dan Den Jaka
(Marinir).
Bukan Zeni, yang malahan lebih banyak pakai dinamit/TNT.
Orang BIN (yang beneran) tentu tahu ini.

Terus dibilang ledakan di Menado berkekuatan rendah karena pakai C4.
Wah, C4 koq dibilang berkekuatan ledakan rendah!?

Analisis tentang kelompok yang disebutnya "fundamentalis" juga kelihatan
meremehkan potensi bahaya mereka.
Laskar Jihad (LJ) dibilang tidak punya kemampuan persenjataan. Tidak mungkin
BIN bikin analisis begitu tentang LJ.

(Justru "pembubaran" mendadak LJ, langsung sehari setelah bom Bali, sangat
mencurigakan!
LJ itu mengoperasikan ribuan orang dari Jawa di Maluku dan Poso,
masing-masing membawa keluarganya. Ini suatu operasi yang TNI pun tidak
mampu melakukannya (pergi perang bawa keluarga).
Kemudian ketika katanya dibubarkan, semua orang itu sekaligus didemobilisasi
dalam waktu sangat singkat. Pemerintah RI mau mengangkut pulang TKI dari
Nunukan kelabakan setengah mati, tetapi LJ melakukan itu lancar-lancar saja.
Tidak terbayangkan kekuatan keuangan mereka. Tidak mungkin diperoleh dari
ngedarin kencreng di perempatan dan pintu tol (Bahkan kebanyakan orang di
tempat-tempat itu sebal lihat mereka, sehingga yang nyumbang sedikit
sekali). Jadi darimana dana mereka!?
Bodoh kita kalau hanya mengamati fenomena LJ ini secara sambil lalu saja!!)

Kemudian, mana ada analisis Staf-1 yang sampai kepada menyuruh prosesi
keagamaan, lengkap dengan tanggal sekian untuk Islam, tanggal sekian untuk
Kristen dst.
Itu kan urusan Staf-2 dan/atau Staf-5, setelah membaca analisis S-1...

Akhirnya, yang paling mentertawakan, analisis ditutup dengan kalimat:
"Demikian hasil Analisa Intelejen ini dibuat untuk dirilis secara terbatas
kepada Pihak
Keamanan, Pemerintahan Pusat dan di daerah, Organisasi Masyarakat dan Umum
tertentu".
Analisis Staf-1 sih hanya dikasih kode "Distribusi xyz", yang baca juga
sudah lantas mengerti bagaimana level confidentiality dan distribusinya.
Lagipula apa itu "Umum tertentu"?? Itu kan contradictio-in-terminis...

Nomor suratnya juga mosok No.1.
Kelihatan betul ngarangnya...


Wasalam.



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke