[ copy darat dilaksanakan 4-5 Januari 2003, lihat footer Milis anggota ]

> -----Original Message-----
> From: Akhmad Bukhari Saleh [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, 27 December 2002 7:05 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [yonsatu] Tidak usah lihat lama-lama!   (Re: Re: FW: [BUMN]
> FW: [anggota] Tanggapan hot issues Yon I)
> 
> Selanjutnya saya juga mencermati bahwa cara Sodik mempergunakan milis ini
> dengan model "adu-domba" dan "lempar batu simpan tangan", tidaklah
> memperlihatkan intelektualitasnya sebagai seorang lulusan perguruan tinggi
> yang seharusnya adalah seorang cendekiawan.
> 
[Abdul Sodik]  
Astaghfirullah..........
Weleh-weleh..sepertinya pak Akhmad Bukhari "Joni" Saleh ini "dendam
kesumat", sama saya ..he..he
Setiap langkah yang saya lakukan selalu dilihat dengan kaca mata negatif
......buruk sangka....atau su'udzon....
Apakah cara yang saya lakukan ini "adu domba" dan melanggar kode etik milis
yonsatu..? Wah jangan terlalu "picik" dan dangkal menilai seseorang
pak........ Itu tuduhan menyesatkan dan tidak berdasar lho...
 
> Sodik tidak pernah sedikitpun menunjukkan kreatifitas intelektualnya untuk
> mengemukakan pandangannya sendiri, baik yang tidak berkualitas apalagi
> yang
> berkualitas.Upaya untuk sekedar membumbui posting orang yang
> di-forward-kannya itu pun nihil.
>  Dia hanya sibuk melempar "bom" dari milis lain, untuk menunggu tanggapan
> di
> milis ini. Nanti tanggapan "jihandak" di milis ini dilemparnya lagi  ke
> milis lain, juga tanpa upaya menambahkan bumbu inteletualitasnya.
> Lalu "bom" baru yang muncul di milis semula (yang harapan Sodik "bom"baru
> itu lebih besar kiloton-nya), dilempar kembali lagi ke milis ini. Dan
> selanjutnya "jihandak" baru yang lebih "cool" yang muncul dari milis ini
> dilempar lagi ke sana. Begitu seterusnya.
> Ini tentu praktek konyol, yang memalukan kita para alumni ITB.
> 
[Abdul Sodik]  
Lebih konyol dan memalukan yang mana pak, apa yang saya lakukan ini
dibanding dengan alumni ITB yang "menunjukkan kreatifitas intelektualnya"
tetapi  ternyata "koruptor" ...?
Apa yang saya lakukan sebenarnya adalah mengajak berdiskusi....lain tidak.
Kebetulan saat ini isu "hangat" sedang berlangsung tentang privatisasi BUMN
Indosat, dan hari demi hari diskusi di milis BUMN sepertinya "senada" dan
lainnya tinggal meng"amieni" saja. Saya sebagai bagian dari BUMN, tentu saja
tidak hanya sekedar ikut meng"amieni", karena saya berkeyakinan bahwa di
komunitas lain "yang berkwalitas" saya yakin akan ada pendapat lain yang
patut kita telaah juga. Karena itu saya mencoba mencari "pendapat lain" dan
melempar ke milis yon satu yang menurut saya "layak" sebagai sparing partner
diskusi dengan prolog:"ada yang berpendapat lain? silahkan........". 

Diskusi (tukar pikiran, bukan "tukaran" = pertengkaran) yang saya maksud
tentu juga bisa pak Joni pahami, bahwa kita berdiskusi dengan "kesetaraan".
Tanpa ada sekat usia, pengalaman, pangkat, jabatan..dsb.

Jadi..janganlah kita selalu dihinggapi pikiran negatif (lebih-lebih
cenderung "paranoid"...?) bahwa saya melempar "bom" dsb. Padahal dengan kita
berdiskusi, banyak manfaat yang bisa kita petik kalau kita berpikiran
"positip" pak!. Buktinya sambutan hangat diskusi ini dari milis yonsatu (pak
Syafril, pak Abas, pak Pandji, dsb) sedang dari BUMN (pak Ganapati, pak
Trisno, pak Revrisoond, pak Kurtubi dsb). 

Nah dari mereka itulah, kalau kita berpikir positip maka kita akan memetik
manfaat dari berbagai pendapat mereka masing-masing.

> Bayangkan kalau di milis ini ada satu saja antagonis-nya Sodik. Katakanlah
> dia itu namanya si Kidos.
> Setiap lemparan Sodik dari milis A ke milis kita ini, tanpa sentuhan
> intelektualitas Sodik, oleh si Kidos langsung diteruskan ke milis X. Nanti
> tanggapan yang muncul di milis X dilempar Kidos ke milis kita, juga tanpa
> bumbu inteletualitas .
> Terus oleh Sodik dilempar ke milis A kembali, dan mungkin juga ke milis B.
> Lalu response dari milis A dan milis B di-forward Sodik ke milis kita.
> Kemudian oleh Kidos dilempar lagi ke milis X, dan mungkin juga Y. Kalau
> muncul jawaban dari sana, dilempar lagi ke milis kita.
> Terus dilempar lagi oleh Sodik ke milis A dan B, serta mungkin juga C.
> Begitu seterusnya. Tanpa penambahan bobot intelektualitas, baik dari Sodik
> maupun dari Kidos
> 
[Abdul Sodik]  
Tidak usah jauh-jauh mencari antagonis sampai ke milis ini pak!. Dalam diri
kita masing-masing, setiap saat akan muncul pertentangan "niat baik" dan
"niat jahat" terhadap segala aktifitas yang akan kita lakukan. Karena itulah
kalau kita akan berbuat baik dan mengikuti "hati nurani" bacalah "Basmallah"
(Dengan menyebut nama Allah), insya Allah mendapat ridhoNya...

Ketika kita diskusi tentang "Palestina" dan saya "bumbui" sebelum saya
forward ..saya disalahkan. Nah sekarang langsung saya forward...juga
disalahkan.........kumaha atu pak?. Mudah-mudahan saja pak Akhmad Bukhari
"Joni" Saleh bukan penganut pepatah:
- Nomor 1, Bos selalu benar.
- Nomor 2, Jika bos salah lihat nomor-1.
 
> Lha lantas apa jadinya milis kita ini?  Emangnya TPA Bantargebang? (Tempat
> pembuangan akhir sampah DKI Jakarta yang di Bekasi itu).
> Dan apa jadinya kita-kita ini?  Pelengkap pemerhati saja?
> Menurut saya, yang begini ini mesti ditertibkan nih.
> 
[Abdul Sodik]  
Kalau saya sederhana saja pak...!. 
Segala sesuatu itu bisa bermanfaat atau tidak tergantung cara pandang kita,
buktinya soal "sampah" (TPA Bantar Gebang) dari sudut pandang kita yang
"merasa mampu ekonomi" tentu sampah tsb menjadi tidak bermanfaat. Tetapi
bagi saudara-saudara kita yang tidak beruntung (segi ekonomi), sampah justru
menjadi sumber penghasilan. Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana ....

Saya sendiri dengan mengikuti berbagai milis justru malah banyak memperoleh
manfaat dan informasi (kalau tidak mau dikatakan ilmu), bersilaturahim
dengan kawan lama, bahkan kawan yang baru. Jadi kalaupun dapat banyak
e-mail, yang pada waktu luang jam kantor (selesai jam kantor) saya bisa
seleksi mana yang bermanfaat dan mana yang perlu saya buang (delet), tanpa
saya harus marah-marah tidak karuan......nambah stress saja lho pak!.

Hidup itu cuma sekali pak!, untuk apa kita mempersulit dan mempersempit diri
dengan menambah "lawan" bukan "kawan" pak...? Sebenarnya saya merasa enggan
dan malu menjawab E-mail yang menurut saya pribadi Email ini adalah "arogan"
dan tidak santun sesuai tingkatan ekonomi kita. Cuma rasanya kalau tidak
dibalas, saya merasa berdosa karena seolah membenarkan apa yang ada dalam
benak pak Joni Saleh sendiri.

Lihat dalam QS 49 ayat:
11.Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olokkan).......".
12. Hai orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain...."

Ataukah yang saya forward itu "barang haram" atau "yang diharamkan" oleh
milis yon satu ini, dan tidak sesuai dengan aturan main yang ada?   


Salam
Asodik
  
> Wasalam.
> 
> 
> 
> --[YONSATU -
> ITB]----------------------------------------------------------
> 
> Copy Darat (Halal Bihalal, Natal dan Tahun Baru) akan dilaksanakan 4-5
> Januari 2003, lihat footer Milis [EMAIL PROTECTED]
> 
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 
> 
> ---
> Incoming mail is certified Virus Free.
> Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
> Version: 6.0.427 / Virus Database: 240 - Release Date: 6/12/02
>  
> 
---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.427 / Virus Database: 240 - Release Date: 6/12/02
 

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>


Kirim email ke