[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan

2004-03-30 Terurut Topik noor syarifuddin
yang masih susah diterima (at least oleh saya) adalah opini di masyarakat sana yang 
menyebutkan bahwa dengan hal tsb, maka kemerdekaan Indonesia adalah HADIAH dari 
mereka..
 
memang diantara mereka (terutama kaum mudanya) juga merasa malu atas kelakuan 'moyang' 
mereka selama 350 tahun di indonesia.itulah mungkin yang menyebabkan suatu 
political will atau mungkin bahkan political force/pressure untuk selalu siap sedia 
membantu negara kita..
 
salam, 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
WCDS,
Berita kematian Princess Juliana tampaknya tak sempat menjadi salah satu 
headline di media Indonesia. Entah karena kita tidak mau menganggap 
Juliana sebagai bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia, entah kita 
sedang mabuk dengan pesta demokrasi.

Seperti kita ketahui bersama, 'souvereignity transfer' dari Belanda ke 
Indonesia terjadi melalui Konferensi Meja Bundar, tgl. 27 Desember 1949. 
Peristiwa pelimpahan kekuasaan dari PM Drees ke Wakil Presiden Moh Hatta 
ini disaksikan oleh ratu Juliana. Beliau juga membubuhkan tanda tangan di 
naskah souvereignity transfer itu untuk memperkuat kesepakatan ke dua 
bangsa dan mengirim ucapan selamat kepada Presiden Soekarno di Jakarta. 
Pada tanggal 20 Maret 2004 yll, beliau kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha 
Esa 

Ratu Juliana -sekarang Princess- adalah ratu yang sangat dicintai oleh 
rakyat Belanda. Hari ini, pada saat pemakaman beliau di gereja Nieuw 
Kerk, Delft, puluhan ribu rakyat belanda memenuhi jalan yang dilalui 
kereta duka dari istana Noord Einde di Den Haag ke Delft. Ratu Juliana 
adalah ratu yang sangat merakyat, sangat sederhana, dan sangat apa adanya. 
Atas segala pikiran dan sikap beliau ini, rakyat belanda menganggap 
Juliana sebagai 'moeder' (ibu) dan 'groot moeder' (nenek) mereka. Beliau 
adalah ratu belanda pertama yang membuat hubungan rakyat dengan ratu 
menjadi sangat dekat, yang menginspirasi setiap orang belanda untuk 
semakin bersikap egaliter.

Salah satu bagian pidato beliau pada saat KMB di Den Haag itu berbunyi 
sbb:
Niet langer staan wij gedeeltelijk tegenover elkander. Wij zijn nu naast 
elkaar gaan staan, hoezeer ook geschonden en gescheurd en vol van 
littekens van wrok en spijt. Ik doe een beroep op allen loyaal in het 
nieuwe bestel mee te werken. Nederland staat tot helpen klaar, zodra en 
wanneer Indonesie daarom vraagt. Er spruit hier hulpvaardigheid voort uit 
een diepgewortelde verbondenheid. Het is een voorrecht, deze daad van 
overdracht der souvereiniteit te verrichten, tegenover de geschiedenis, of 
beter gezegd voor het aangezicht Gods, die weet, waarom dit samengaan in 
vrijheid niet eerder en ook niet later werd bereikt, en die het vallen 
kent der generaties, maar die ook ziet, of wij kunnen dienen in het plan 
voor de gang der mensheid. Moge dit thans zo zijn...

Kita tidak lagi sebagian sebagian berdiri berlawanan. Kita sekarang 
berdiri berdampingan, betapapun luka dan terkoyaknya, dan dengan segala 
bercak2 dendam dan maaf. Saya meminta kita semua mematuhi dan bekerja 
sama dengan tatanan yang baru. Nederland siap untuk menolong, secepatnya 
dan bila Indonesia memintanya. Keinginan menolong ini lahir dari ikatan 
bathin yang sangat dalam. Adalah suatu keberuntungan (priviledge) untuk 
melakukan perpindahan kekuasaan ini dihadapan sejarah, atau lebih tepat 
lagi dihadapan Tuhan, yang maha tahu, mengapa kemerdekaan ini tidak lebih 
cepat atau lebih lambat terjadi, dan yang mengenal penderitaan dari satu 
generasi ke generasi berikutnya, tapi yang juga melihat, apakah kita dapat 
melayani dalam rencanaNya untuk kehidupan manusia. Semoga ini dan 
seterusnya demikian...

Belanda, negara yang tadinya penjajah dan pelanggar HAM paling berat di 
dunia ini, kini menjadi negara pendukung HAM paling utama di dunia, 
sekaligus menjadi salah satu negara paling makmur di Eropa Barat. 
Sementara Indonesia, negara yang awalnya memperjuangkan HAM bagi seluruh 
rakyatnya, malah beralih mundur menjadi negara 'diktatur', dan menjadi 
negara paling makmur untuk koruptor, perampok, manipulator dan pemerdaya 
rakyat.

Barangkali sudah saatnya kita merenungkan kembali peristiwa souvereignity 
transfer tanggal 27 Desember 1949 itu, dan berjanji kepada diri kita 
masing2, untuk dengan cara masing2 pula, melanjutkan perjuangan para 
pahlawan kita: membentuk republik Indonesia yang berdiri sama tegak dengan 
bangsa2 lain di dunia, dan republik yang aman damai adil dan sejahtera 
bagi seluruh rakyatnya.

Selamat jalan Juliana. Keterlibatan anda dalam sejarah kemerdekaan 
Indonesia tidak bisa dilupakan begitu saja. Pikiran dan sikap anda telah 
menginspirasi manusia, khususnya bangsa Belanda untuk menghargai setiap 
orang seperti apa adanya, yang sedikit banyak telah mengantar bangsa 
belanda pada tingkat kemakmuran seperti sekarang ini. Semoga pula pikiran 
dan sikap anda dapat menjadi inspirasi buat bangsa yang kini telah menjadi 
sahabat bangsamu, yaitu bangsa Indonesia.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.




--[YONSATU - 

[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan

2004-03-30 Terurut Topik hermansyah
noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
yang masih susah diterima (at least oleh saya) adalah opini di masyarakat 
sana yang menyebutkan bahwa dengan hal tsb, maka kemerdekaan Indonesia 
adalah HADIAH dari mereka..
Setahu saya sih nggak begitu.  Menurut mereka, tanggal 27 Desember 1949 
itu adalah hari resminya souvereignity transfer.  Sementara tanggal 17 
Agustus 45 (sekalipun banyak yang nggak tahu), adalah hari bangsa 
Indonesia memproklamasikan kemerdekannya secara sepihak.  Tanggal ini 
nggak mereka akui sebagai hari resmi kemerdekaan Indonesia.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
03/30/2004 17:41
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan


yang masih susah diterima (at least oleh saya) adalah opini di masyarakat 
sana yang menyebutkan bahwa dengan hal tsb, maka kemerdekaan Indonesia 
adalah HADIAH dari mereka..
 
memang diantara mereka (terutama kaum mudanya) juga merasa malu atas 
kelakuan 'moyang' mereka selama 350 tahun di indonesia.itulah mungkin 
yang menyebabkan suatu political will atau mungkin bahkan political 
force/pressure untuk selalu siap sedia membantu negara kita..
 
salam, 



 




--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  atau   
  http://news.mahawarman.net   
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  : http://www.mahawarman.net 
   


[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan

2004-03-30 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Saya rada-rada mengerti bahasa Belanda, tetapi bukan karena belajar
formil, cuma dari dengar-dengar sana-sini.
Menyimak berita pemakaman Prinses Juliana ini, yang luas disiarkan
media massa di seluruh dunia, karena pengetahuan yang terbatas itu
saya jadi bingung melihat istilah yang dipakai untuk mengatakan
pemakaman ini (karena itu kata pemakaman tersebut di sini saya
beri tanda petik).
Saya harap Hermansyah bisa menjelaskannya.

Di media massa, kalau beritanya bah. Belanda, selalu dipakai istilah
bijgezet untuk pemakaman Prinses Juliana ini.
Kenapa koq tidak dipakai kata begravend ya?
Apakah bijgezet ini sama dengan begravend, tetapi khusus untuk
kaum ningrat (jadi seperti beda antara penguburan dengan
pemakaman)?
Ataukah bijgezet itu lain dengan begravend, dan kenyataannya
memang Zijne Hoogheid was eigenlijk niet begravend, maar bijgezet,
tetapi lantas bagaimana perbedaannya?

(Tapi jelasinnya bah. Indonesia saja ya, kalau bah. Belanda lagi, saya
nggak ngerti juga...)

Wasalam.

=

  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 30 Maret 2004 17:56
  Subject: [yonsatu] Princess Juliana dimakamkan


   WCDS,
  
   Berita kematian Princess Juliana tampaknya tak sempat menjadi
   salah satu headline di media Indonesia.  Entah karena kita tidak
   mau menganggap Juliana sebagai bagian dari sejarah
   kemerdekaan Indonesia, entah kita sedang mabuk dengan
   pesta demokrasi.
  
  --- disingkat ---


--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  atau   
  http://news.mahawarman.net   
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  : http://www.mahawarman.net 
   


[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan

2004-03-30 Terurut Topik hermansyah
Wah, saya seneng sekali punya senior yang sangat kritis dan open minded 
seperti mas Joni ini.  Bikin para yuniornya tambah pinter aja, soalnya 
musti bener2 mikir sebelum nulis atau ngomong.  Jadi prinsip 'kumaha engke 
wae' kelihatannya nggak berlaku sama mas Joni ini, he he he.
Saya coba jawab pertanyaan mas Joni ya.

Para anggota keluarga kerajaan (kingdom/koningkrijk) belanda memang di 
'bijgezet' di ruang bawah tanah gereja Nieuwe Kerk di Delft.  Di 
'bijgezet' ini artinya diletakkan diatas lantai, atau diatas papan 
penyangga (semacam rak), kalau lantai dibawahnya sudah diisi oleh peti 
mati anggota keluarga yang lebih dulu wafat.  Jadi mereka memang tidak di 
'begraven', alias nggak dikubur didalam tanah.  Tapi, ruang bawah tanah 
itu sendiri memang berada dibawah lantai gereja, jadi secara nggak 
langsung ya bisa diartikan dikubur juga, tapi dikuburnya nggak ditimbun, 
melainkan didalam ruang.

Tradisi 'bijzetting' di gereja Nieuwe Kerk Delft ini mulai dilakukan tahun 
1584 ketika Prins Willem van Oranje, the father of the homelandnya bangsa 
belanda (Vader des vaderlands), mati terbunuh.  Sebenarnya makam keluarga 
bangsawan Van Oranje adalah di ruang bawah tanah gereja Grote Kerk di 
Breda.  Tapi, pada saat itu Breda sedang dikuasai Spanyol.  Oleh karena 
itu, Willem van Oranje di 'bijgezet' di Delft, kota tempat beliau tinggal, 
yang selanjutnya menjadi tradisi hingga sekarang.  (please checkout: 
http://members.home.nl/pushkar/oranje13.html).

Orang belanda juga menggunakan istilah 'begraven' untuk 'bijzetting' ini 
kalau mereka ingin menyampaikan informasi yang sifatnya umum, yaitu 
pemakaman.  Barulah ketika mereka akan menginformasikan proses 
pemakamannya sendiri, mereka bilang 'bijzetting'. 

Mudah2an saya nggak bikin mas Joni binun, eh bingung nih.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
03/30/2004 18:21
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan


Saya rada-rada mengerti bahasa Belanda, tetapi bukan karena belajar
formil, cuma dari dengar-dengar sana-sini.
Menyimak berita pemakaman Prinses Juliana ini, yang luas disiarkan
media massa di seluruh dunia, karena pengetahuan yang terbatas itu
saya jadi bingung melihat istilah yang dipakai untuk mengatakan
pemakaman ini (karena itu kata pemakaman tersebut di sini saya
beri tanda petik).
Saya harap Hermansyah bisa menjelaskannya.

Di media massa, kalau beritanya bah. Belanda, selalu dipakai istilah
bijgezet untuk pemakaman Prinses Juliana ini.
Kenapa koq tidak dipakai kata begravend ya?
Apakah bijgezet ini sama dengan begravend, tetapi khusus untuk
kaum ningrat (jadi seperti beda antara penguburan dengan
pemakaman)?
Ataukah bijgezet itu lain dengan begravend, dan kenyataannya
memang Zijne Hoogheid was eigenlijk niet begravend, maar bijgezet,
tetapi lantas bagaimana perbedaannya?

(Tapi jelasinnya bah. Indonesia saja ya, kalau bah. Belanda lagi, saya
nggak ngerti juga...)

Wasalam.

=




--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  atau   
  http://news.mahawarman.net   
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  : http://www.mahawarman.net