*Diskusi untuk mencari solusi*

Berapa banyak dari kita yang suka diskusi?

Banyak sekali, mengapa kita suka berdiskusi?
Diskusi merupakan bagian dari kehidupan sosial kita,
dengan berdiskusi kita menjadi terlibat aktif dalam
kehidupan ini.



Tetapi diskusi juga akan menimbulkan masalah bila
sudah terjadi perbedaan "persepsi" atau "cara pandang
terhadap suatu masalah"



Bila sudah begini, bukan solusi yang didapat, tetapi
diskusi tanpa ujung (debat Kusir), hingga menyebabkan
perpecahan antar teman, antar saudara, antar pegawai,
antar perusahaan, antar lembaga antar komunitas,
intinya terjadi perpecahan antar manusia itu.



Seperti yang sudah saya jadikan judul diatas, tujuan
berdiskusi adalah mencari "SOLUSI", bila ternyata tidak
ada solusi, maka sebaiknya diskusi dihentikan saja
sementara waktu, dan bisa dimulai lagi setelah sama-sama
mencapai proses pendewasaan pola fikir lebih lanjut.


Bagaimana tanda-tandanya diskusi harus dihentikan?

1.Bila sudah mulai berdiskusi "tidak lagi menjawab

  obyek permasalahan, tetapi lebih cenderung mengarah

  ke karakter/ sifat orangnya.



  Sederhananya, jawablah inti permasalahan, bukan

  mengkritik sifat orangnya!



2.Bila berdiskusi sudah mulai menunjukkan level

  sosial dirinya, misalnya: jabatannya, rasnya,

  sukunya, tingkat pendidikannya, usianya, kekayaaannya,

  dan level-level sosial lainnya, dimana mungkin saja

  memang dia lebih unggul.


  tetapi diskusi bukanlah untuk menunjukkan status

  sosialnya, namun mencari "solusi" dari permasalahan

  yang muncul, dimana status sosial tidak ada pengaruh

  dalam berdiskusi untuk mencari solusi yang terbaik,

  walaupun bisa dengan interferensi dengan status

  sosial ini, tetapi solusi yang didapat tidak optimal.



3. Mencari back up/ dukungan alasan dari orang lain yang

  lebih hebat dari lawan diskusinya, dan back up

  ini merupakan public figur, dari buku A, dari buku B,

  tokoh masayarakat, tokoh lembaga pendidikan dengan

  gelar Doktor atau Profesor misalnya



  tetapi tidak memberikan referensi baik berupa buku,

  links di internet, atau sekedar copy n paste dari suatu

  tempat dengan tanpa memberikan alamat websitesnya.



  Cara ini tidak berarti, sebab ada kemungkinan cuma

  memanfaatkan namanya saja, karena ada kemungkinan

  tokoh-tokoh tersebut tidak memberikan statement tersebut.


4. mengasumsikan secara sefihak bahwa lawan bicaranya,

  seperti ini dan itu, misalnya sifatnya, misalnya mengasumsikan

  si A pembohong, atau misalnya sok suci, misalnya sok pintar,

  misalnya sok hebat, dan sok-sok lainnya.


  Hal seperti itu tidak boleh terjadi, terkadang pola fikir

  baru memang belum ada referensinya, misalnya copernicus

  yang mengatakan pusat tata surya adalah matahari bukanlah bumi,

  pola fikir itu memang belum ada sebelumnya, sedangkan para agamis

  merasa yakin benar bahwa pusat jagat raya adalah bumi berdasarkan

  kitab sucinya


  bahkan mereka mengasumsikan copernicus secara sepihak,

  bahwa copernicus musuh tuhan, ilmunya cetek, belum maencapai

  taraf esensi, masih taraf sensasi, mencap dia sebagai penyihir,

  orang gila dan sebagainya, lalu mereka beramai-ramai

  membunuh copernicus dan membakar penelitiannya bersamaan

  dengan tubuhnya, tragis bukan? nyatanya sekarang?



  Bila sudah seperti ini, maka akan terlihat jelas bahwa

  bukan solusi yang akan di dapat tetapi malah peperangan,

  hal ini terjadi biasanya si lawan bicara sudah tidak

  bisa mencari "kata-kata dan terpojok" hingga sudah bukan

  solusi lagi yang dicari, tetapi sudah beralih untuk

  menyelamatkan mukanya dari rasa malu



  Kenapa harus malu?, inikan diskusi untuk mencari solusi

  yang terbaik? bila gagal dan solusi orang lain yang dipakai,

  itu malah bagus.


  sebab team yang ada didalamnya bisa terhindar

  dari kesalahan yang mungkin saja terjadi "di masa depan" bila

  pola fikir terjebak dan tidak ada jalan keluar, harus ada

  pola fikir baru agar disesuaikan dengan "keadaan" yang telah

  berubah dan "solusi" yang dipakai diharapkan mampu untuk membuat

  perbedaan yang lebih baik.



  jangan berfikir pribadi dan dimasukkan dalam memory sedih kita,

  tetapi berfikir bagi orang lain, bahkan kita harus berfikir,

  bahwa tanpa "solusi" tandingan yang kita berikan, belum tentu

  muncul solusi tersebut, yang kini dipakai (^_^). jadi sebenarnya

  kitapun berjasa agar solusi yang paling baik itu muncul.


5. Menghentikan "diskusi" bila sudah pada terlihat ada kemarahan,

  apalagi bila sudah terlihat adanya kekerasan fisik, wah malah

  bukan solusi yang didapat, tetapi munculnya permasalahan baru.



  istirahat dulu, sembari berfikir lebih jernih, mencari referensi-referensi

  yang dibutuhkan bila ada. Break dulu, kalo perlu saling meminta maaf,

  dan yang paling cerdas dan paling bijaklah yang biasanya lebih dulu
meminta

  maaf.


  Terkadang orang awam melihat bahwa yang meminta maaf adalah orang yang
kalah

  dalam diskusi, padahal kemungkinan besar malah dia yang paling bijak dan

  paling pintar dalam memberi solusi, hanya karena kalah "bentakan" saja,

  maka dia mengalah.



  Ingat, minoritas belum tentu "idenya buruk" dan ga diikuti dimasa depan,

  sebab ada banyak orang minoritas yang cerdas dijamannya dan terpuruk

  dikucilkan bahkan di bunuh, seperti copernicus, galileo galilei,

  jesus, budha, mahatma gandhi dan orang-orang bijak lainnya.



  Tetapi di masa depan, orang-orang seperti ini justru banyak di ikuti

  karena keteguhannya, ke konsistenannya memegang teguh apa yang di
yakininya.


  Tipe-tipe orang-orang yang memberikan solusi untuk masa depan yang lebih

  baik adalah tipe Denying (pembantahan dan penyangkalan) pada pola fikir
umum

  (common sense) dimasa itu yang diyakininya salah hingga membawa dampak
buruk

  pada masyarakat dimasa itu dan bila diteruskan akan membawa dampak buruk
juga

  dimasa depan.


  Tipe-tipe orang yang memberi solusi adalah tipe Inovator (pendobrak hal
baru)

  /Pioneer (para perintis) dan bukanlah tipe pengekor (follower) yang
cenderung

  memakai pola fikir umum (common sense).


  Tipe manakah anda?


artikel ini ada juga di:

angelmichael69.blogspot.com

www.angelmichael.cjb.net

Copyright (c) 2005 - now, angel.mich...@rocketmail.com

Kirim email ke