----- Original Message ----- 
From: Acheh Watch 
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, September 28, 2008 5:20 AM
Subject: «PPDi» Fw: SIARAN PRESS: Selamat Hari Raya dan Respon Terhadap 
Perkembangan Semasa


      From: 
      "PC Free Acheh Democratic-KPAMD" <[EMAIL PROTECTED]>
      To: 
      [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED]
       

       

      Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik 

      Komité Peukeumah Acheh Merdehka Demokratik 

      Preparatory Committee of the Free Acheh Democratic 

       


      Sekretariat:
      Kutaradja, Acheh 
      New York, United States
      Stockholm, Scandinavia          
      [EMAIL PROTECTED] .info www.freeacheh. info



      SIARAN PRESS



      Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd.

      Majlis Komite beserta seluruh anggota dan pendukung, mengucapkan selamat 
hari raya Idul Fitrah 1429 Hijrah. Semoga ibadah puasa di bulan Ramadhan yang 
telah dan sedang kita laksanakan, dapat diterima oleh Allah SWT.

      Pada kesempatan yang berbahagia ini, Komite ingin memberi respon dan 
penjelasan tentang beberapa perkara berkaitan dengan kehidupan Bangsa dan 
Negara Acheh:

        1.. Komite bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga 
kepada para anggota dan pendukung di Nanggroe, yang telah bekerja keras untuk 
mengembangkan sayap gerakan kemerdekaan secara damai ini ke setiap sudut tanah 
Acheh. Sehingga jumlah para pendukung perjuangan Komite semakin bertambah dari 
hari ke hari. Pada saat ini, platform perjuangan kemerdekaan yang ditaja 
Komite, telah menjadi kekuatan yang dominan di Acheh. Dengan demikian, maka 
hala tuju Bangsa Acheh untuk meraih kemerdekaan sudah terbuka kembali, dan 
seperti prinsip pantang mundur yang telah kita tunjukkan, maka perjuangan ini 
akan kekal sampai kemerdekaan yang kita impikan terwujud. 
       

        2.. Komite mengucapkan terima kasih kepada pihak Labor Rights 
International, dan pengacara Agnieszka Fryszman yang tengah memperjuangkan 
tuntutan sejumlah para korban kejahatan TNI dan Exxon-Mobile di Pase, untuk 
dibahas di mahkamah Amerika Syarikat di Washington DC. Komite menghargai 
sepenuhnya terhadap kebijakan pihak Pemerintah Amerika Syarikat, khususnya 
Pengadilan Distrik Washington, yang pada akhirnya menerima perkara tuntutan 
tersebut untuk dibahas. Kami berharap kepada Administrasi George W. Bush, agar 
dapat bertindak lebih bijak di akhir masa jabatannya ,yaitu dengan memberi 
keadilan kepada para korban tersebut. Bukannya dengan mempengaruhi sistem 
peradilan atas perkara dimaksud, seperti yang dilakukan Department of State di 
tahun 2002 lalu. 

        3.. Komite mengutuk aksi terror, penculikan dan tindak kekerasan yang 
terjadi di Acheh akhir ini. Kami yakin insiden itu tidak lain adalah akibat 
dari operasi intelijen Indonesia sendiri yang tidak menginginkan Acheh damai. 
Sehingga mereka dapat terus menambah jumlah serdadu dan mendirikan tangsi atau 
pusat konsentrasi pasukan, agar usaha pendudukan dan penjajahan terhadap bangsa 
kami terus berjalan. Usaha mempertahankan Acheh dalam ritme kekacauan adalah 
kebijakan militer dan polis Indonesia agar mereka terus memperoleh ‘uang 
keamanan’ dari Exxon-Mobile dan berbagai projek vital lainnya di Acheh.  
Kenyataan ini dapat dilihat dari pembangunan tangsi atau sejumlah pos baru di 
wilayah Pase yang semakin mengarah kepada penerapan kembali operasi terselubung 
atau DOM jilid III.  

        4.. Kami peringatkan para ketua serdadu pendudukan Indonesia, agar 
berhenti menyebarkan pernyataan yang bernuansa terror, membodohi dan meracuni 
pemikiran bangsa kami. Seperti pernyataan ketua serdadu pendudukan di 
Lhokseumawe belum lama ini yang mengatakan bahwa ‘pantun jenaka’ pancasila itu 
adalah ideologi yang sudah final. Bagi Indonesia mungkin saja benar, namun bagi 
bangsa Acheh tidak. Kami memiliki ideologi sendiri yang telah ditinggalkan oleh 
para endatu, jauh sebelum negara dan ideologi gagal bernama Indonesia itu 
diciptakan oleh Soekarno beserta para chauvanis Jawa. Seharusnya sebagai sebuah 
institusi, militer pendudukan Indonesia di Acheh merasa malu atas tindakan keji 
mereka terhadap rakyat Acheh di masa lalu dan kini, dengan jumlah tindak 
kejahatan kemanusiaan yang tidak terhitung lagi. 
       

        5.. Komite menyerukan kepada seluruh bangsa Acheh yang cinta damai dan 
kemerdekaan, agar terus memperkuat barisan dan tidak terbuai dengan berbagai 
janji palsu baik itu bersumber dari pihak pendudukan Indonesia ataupun para 
ahli politik dari sejumlah partai lokal. Karena apapun janji mereka, kedamaian 
dan kesejahteraan tidak akan hadir selagi kuasa pendudukan Indonesia masih 
bertapak kaki di bumi rencong. Bersatulah dalam menentang pembodohan, 
penindasan dan kezaliman, dan bersama kita teruskan perjuangan kemerdekaan. 

      Demikian siaran press.

      New York 26 September 2008


      Eddy L Suheri
      Jurubicara   



 

Kirim email ke