--- In hk...@yahoogroups.com, "madeb...@..." <madeb...@...> wrote:

Saudari Farah memang tipikal Islam, sering bilang ke orang lain pelajari dulu 
baru ngomong, nyatanya banyak sekali orang Islam seperti saudari Farah yang 
tidak tau apa sebenarnya Islam dan yang diketahui hanya omongan Ustadz ngawur 
yang belajar dari orang Arab yang mahir memutarbalikan fakta sejarah.
Coba pikir, sebelum ada Islam ada wanita agung orang Arab bernama Khadijah, 
kaya, mandiri, dapat mempekerjakan laki-laki salah satunya bernama Muhammad 
yang kemudian dipungut menjadi suaminya. Setelah ada Islam wanita jadi budak 
seks. Setelah kematian Khadijah Muhammad pernah punya istri sampai sebelas 
orang dan semua disetubuhi setiap hari dengan digilir, yang lagi mens tidak 
ketinggalan walau tidak disebuhi tetapi diraba-raba. Orang Arab memutabalikkan 
fakta sejarah dengan mangatakan sebelum Islam adalah jaman jahiliyah yang kacau 
dan setelah ada Islam ada ketertiban, kenyataannya sebaliknya justru setelah 
ada Islam di Arab Saudi hingga sekarang wanita masih dibawah penindasan pria 
dan tidak pernah ada lagi wanita seperti Khadijah setelah ada Islam.
Cerita Muhammad dimusuhi suku Qurasiy terbalik. Mulanya Muhamamd melantunkan 
ayat-ayat yang katanya al-Quran disekitar Kabah, karena dianggap mengganggu 
ketertiban umum, menggangu orang yang sedang melakukan ritual di Kabah, mereka 
oleh suku Quraisy diperingati baik-baik tapi sepupu Muhammad lalu mengambil 
rahang unta memukul orang Quraisy sehingga terjadi pertumpahan darah pertama 
atas nama Islam. Kemudian karena merasa tidak aman tinggal di Mekah, kelompok 
Muhammad hijrah ke Madinah dan mereka tidak bisa mencari makan di Madinah, lalu 
Muhammad memimpin perampokan terhadap kafilah Mekah yang dalam perjalanan ke 
Syria. Untuk menertiban perampokan itu orang Quraisy mengutus tentara ke sumur 
Badar dan terjadilah perang Islam pertama. Jadi yang memulai kekerasan adalah 
Muhammad dan pengikutnya. Jelas sekarang? Coba baca buku sejarah Islam secara 
benar, mungkin buku tulisan Karen Armstrong yang di Indonesia diterbitkan oleh 
penerbit Islam, cukup baik dibaca.
Agar Saudari lebih memahami Islam yang benar silahkan buku blog saya 
http://memahamiperbedaanagama.blogspot.com/
Salam Damai


--- In hk...@yahoogroups.com, farahfit@ wrote:
>
> 
> 
> 
> 
> 
> Perkenankan saya ikutan nimbrung.
>  
> Saya kira kekejaman Suharto terhadap rakyat Indonesia dan kepada Bung Karno - 
> bapak bangsa sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Sudah banyak ditulis dalam 
> media cetak, internet, TV/Radio dll. Tentu saja bukti Suharto dan kroninya 
> membawa golok memenggal kepala rakyat tidak ada, membunuh Bung Karno dengan 
> samurai juga tidak ada. Tetapi dengan alat pembuktian di pengadilan 
> kejahatan Suharto dkk. mesti akan bisa dibuktikan  dengan mudah. Masalah 
> kejahatan Suharto dkk. sampai sekarang tidak dapat diproses di pengadilan, 
> sebab pendukung-pendukungnya sampai sekarang masih kuat di mana-mana: 
> eksekutif, legislatif, yudikatif, konglomerasi, dan lembaga-lembaga swasta. 
> Mereka berusaha supaya Suharto dan kroninya tidak bisa diadili.
>  
> Saya heran mengapa masalah tersebut di atas disangkutkan dengan nabi 
> Muhammad? Celakanya lagi anda tidak mengetahui tentang Islam, tahunya hanya 
> dari omongan jalanan. Saya kutip dari tulisan anda:"Terhadap suku Quraisy, 
> suku dari mana dia berasal, artinya dia menghianati bangsanya sendiri dengan 
> menggunakan tuduhan keji penyembah berhala" (kutipan selesai). Saya jelaskan: 
> Nabi Muhammad dan pengikutnya memang suku Quraisy, tapi dialah dan 
> pengikutnya (sebagai golongan minoritas) selalu dikejar-kejar akan 
> dibinasakan oleh lawannya (golongan mayoritas Quraisy) yang tidak senang 
> dengan timbulnya agama Islam.
> Maka Muhammad dan pengikutnya mengungsi atau hijrah dari Mekah ke Medinah. 
> Di Medinah mereka menyusun kekuatan untuk mempertahankan diri dari serangan 
> lawan tersebut di atas.
> Dalam peperangan bisa saja lawan dipenggal kepalanya, bisa saja perutnya 
> ditusuk, bisa saja mukanya dilempar batu. Apalagi pada waktu itu belum ada 
> pistol, mitraliyur dll. Saya kira kalau di dalam Quran ditulis "penggal 
> kepala" lawan, tentu tidak salah. Sebab di dalam peperangan kalau lawan tidak 
> dibunuh, dia sendiri yang akan dibunuh oleh lawan. Tidak ada yang luar biasa 
> kan?
>  
> Jadi sdr. Madebali pelajari dulu sejarah, baru kemudian berdiskusi dan 
> menggunakan logika. Hindarilah Islam-phobi, kristen-phobi, dan phobi agama2 
> lainnya. Kita perlu menegakkan Pancasila, yang berinti toleransi terhadap 
> agama2 lain beserta penganutnya. Yang kita lawan adalah golongan/kelompok 
> tertentu, islam atau non-islam yang mengatas namakan agama untuk 
> mengacau kehidupaan masyarakat dan negara. 
>  
> Sekian, terima kasih.
>  
> Farah F.
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> From: "madebali@" <madebali@>
> To: nasional-l...@yahoogroups.com
> Sent: Friday, March 27, 2009 10:28:11 AM
> Subject: [nasional-list] Re: Resep Soekarno di Saat Sakit
> 
> 
>  
> Saudara Chalik Hamid senang sekali dapat berita sensasional Suharto Membunuh 
> Bapak Bangsa, apa benar begitu? Kok tendensius sekali melihat pemimpin 
> sendiri. Tidak ada bukti lain yang dapat disimpulkan bahwa Pak Harto itu 
> pembuhuh jahat tetapi Saudara seharusnya mudah melihat bahwa Muhammad yang 
> orang Arab itu pemimpin perang, perang terhadap siapa? Terhadap suku Quraisy, 
> suku dari mana dia berasal, artinya dia menghianati bangsanya sendiri dengan 
> menggunakan tuduhan keji penyembah berhala. Kebohongan itu yang menyangkut 
> tokoh asing yang dipuja di Indonesia tidak mau dibongkat oleh Sdr. Chalik 
> Hamid yang kemungkinan termasuk salah satu penyembahnya. Mudah membuktikan 
> bahwa Muhammad pemimpin perang yang memerintahkan penggal kepala musuhnya 
> karena ditulis di dalam al-Quran
> Salam Damai
> 
> --- In nasional-list@ yahoogroups. com, Chalik Hamid <chalik.hamid@ ...> 
> wrote:
> >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Ini sebuah bukti pengkhianatan dan usaha Suharto untuk membunuh bapak 
> > bangsa Indonesia, Sukarno.
> >  
> >  
> > 
> > Nasional 
> > 
> > Resep Soekarno di Saat Sakit
> > Oleh : Willy Rinaldi 
> > 
> > 26-Mar-2009,  01:34:18 WIB - [www.kabarindonesia .com]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > KabarIndonesia - Dikatakan bahwa Soeharto mengagungkan nama Soekarno dan 
> > mengubur dalam-dalam kesalahan Bung Karno.
> > Betulkah Soeharto melaksanakan prinsip menghormati orang yang lebih tua itu 
> > dalam kasus upaya pengadilan terhadap mantan Presiden Soekarno dan 
> > lebih-lebih dalam perawatan sang proklamator? Presiden Soekarno tidak 
> > dibawa ke pengadilan dengan alasan yang sangat strategis. Kalau dia 
> > disidangkan, tentu akan timbul protes dari para pendukung Bung Karno yang 
> > masih banyak. Di samping itu, pengadilan bisa membebaskannya karena tidak 
> > cukup bukti dia terlibat dalam upaya kudeta yang janggal itu.
> > 
> > Sementara itu, perawatan yang diberikan kepada Presiden Soekarno 
> > betul-betul tidak manusiawi. Bagai bumi dengan langit bila dibandingkan 
> > dengan perawatan sempurna yang diterima orang kuat Orde Baru itu. Selama 10 
> > kali mengalami masalah kesehatan sejak berhenti jadi presiden pada 1998, 
> > Soeharto betul-betul memperoleh perhatian medis yang luar biasa.
> > 
> > Jenderal besar Soeharto dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada ruang 
> > 536 yang seakan-akan sudah menjadi ruang khusus perawatan presiden. Bukan 
> > hanya dokter kepresidenan, tetapi juga dokter ahli lain dikerahkan sehingga 
> > sampai berjumlah puluhan orang. Maka, berdatanganlah para selebriti 
> > pemerintahan, dari mantan pejabat era Orde Baru sampai kepada presiden dan 
> > wakilnya. Awal Januari 2008 ketika Soeharto kembali masuk rumah sakit, dia 
> > memperoleh perhatian yang luar biasa dari kru televisi yang 
> > berbondong-bondong menunggu pengumuman hasil kesehatan setiap hari dan 
> > malam.
> > 
> > Berita medis itu berfluktuasi, kesehatan Soeharto menurun, membaik, membaik 
> > dari pagi tadi tetapi masih kritis, gawat tetapi masih bisa diatasi, 
> > tergantung dari alat-alat bantu. Bahkan, Menteri Kesehatan yang entah 
> > terselip lidah mengatakan bahwa Soeharto mengalami kehidupan semu karena 
> > fungsi-fungsi organ tubuhnya saat ini digantikan oleh mesin.
> > 
> > Perawatan Bung Karnoâ€" Soekarno pernah mengalami gangguan ginjal dan 
> > pernah dirawat di Wina pada 1961 dan 1964. Prof Dr K. Fellinger menyarankan 
> > agar ginjal kiri tersebut diangkat saja. Bung Karno menjawab, â€Å"Nanti 
> > saja, ik moet mijn taak afronde (Saya harus menyelesaikan tugas saja). 
> > Tugas yang belum selesai itu adalah mengembalikan Irian Barat ke pangkuan 
> > RI. Pada masa selanjutnya, pengobatan dengan ramuan tradisional 
> > Tiongkok/akupunktur diberikan dokter dari RRT.
> > 
> > Pada 4 Agustus 1965 terjadi suatu peristiwa yang ikut memicu pecahnya 
> > Gerakan 30 September, yaitu sakitnya Bung Karno. Beredar rumor bahwa 
> > Soekarno pingsan dan mengalami koma. Sebetulnya yang terjadi, Bung Karno 
> > mengalami TIA (transient ischaemic attack), yaitu stroke ringan akibat 
> > penyempitan sesaat (spasme) pada pembuluh darah otak. Bukan stroke karena 
> > perdarahan atau adanya bekuan darah dalam pembuluh darah otak. Dokter 
> > meminta Soekarno berbaring di kamar. Para dokter menyarankan agar dia tidak 
> > usah berpidato pada 17 Agustus 1965 karena kondisi kesehatannya belum 
> > pulih. Seandainya dia berpidato, jangan lebih dari satu jam. Ternyata 
> > Presiden Soekarno berpidato lebih dari satu jam dan untungnya tidak terjadi 
> > apa-apa.
> > Awal 1969, Soekarno pindah dalam status bisa dikatakan â€Å"tahanan 
> > rumah� ke Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto (sekarang Museum Satria 
> > Mandala). Sementara itu, presiden RI pertama itu terus diperiksa oleh 
> > Kopkamtib. Setelah sakit Soekarno makin parah, barulah Soeharto 
> > memerintahkan menghentikan interogasi.
> > Soekarno mendapat perawatan reguler seperti di rumah sakit biasa, dalam 
> > arti diukur suhu badan dan tekanan darah beberapa kali dalam sehari serta 
> > jumlah air kencing selama 24 jam. Pernah ada pemeriksaan rontgen. Tidak 
> > diberikan diet khusus seperti yang dilakukan terhadap pasien gangguan 
> > ginjal. Ketika kondisi Bung Karno kritis, Prof Mahar Mardjono sempat 
> > menceritakan kepada Dr Kartono Mohammad bahwa obat yang diresepkannya 
> > disimpan saja di laci oleh â€Å"dokter yang berpangkat tinggi�.
> > 
> > Hanya Diberi Vitamin â€" Menurut catatan perawat di Wisma Yaso, obat 
> > yang diberikan kepada Soekarno adalah vitamin B 12, vitamin B kompleks, 
> > Duvadilan, dan Royal Jelly (yang sebenarnya madu). Duvadilan adalah obat 
> > untuk mengurangi penyempitan pembuluh darah periferi. Kalau sakit kepala 
> > diberi novalgin, sekali-sekali kalau sulit tidur, Soekarno diberi tablet 
> > valium. Ketika tekanan darahnya relatif tinggi, 170/100, tidak diberikan 
> > obat untuk menurunkannya. Juga tidak tercatat obat untuk melancarkan 
> > kencing ketika terjadi pembengkakan. 
> > 
> > Bung Karno telah ditelantarkanâ€" Pada 22 Mei 2006. Rachmawati bercerita 
> > tentang dr. Suroyo adalah seorang dokter dari dinas kesehatan Angkatan 
> > Darat berpangkat kapten (kemudian mayor) yang ditempatkan di Istana 
> > menjelang 1965.
> > 
> > Menurut Rachmawati, dr. Suroyo inilah yang biasanya merawat hewan-hewan 
> > yang ada di Istana Merdeka. Yang aneh pula, urine Soekarno diperiksa pada 
> > laboratorim Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Entah tidak ada 
> > laboratorium yang lain waktu itu di Jakarta. Kami sempat melihat surat dari 
> > Pangdam Siliwangi Mayjen HR. Dharsono yang melarang seluruh warga Jawa 
> > Barat mengunjungi atau dikunjungi Soekarno. Selain itu, ada surat dari 
> > Pangdam Jaya Amir Machmud yang menetapkan bahwa seluruh dokter yang akan 
> > mengunjungi Bung Karno harus sepengetahuan dan didampingi dr Kapten Suroyo.
> > 
> > Ketika kesehatan Soekarno semakin kritis, pipinya terlihat bengkak, gejala 
> > pasien gagal ginjal. Guruh dan Rachmawati sempat memotret ayahnya. Foto itu 
> > sempat beredar pada pers asing. Guruh dan Rachmawati kontan diinterogasi di 
> > markas CPM Guntur, Jakarta.
> > 
> > Kenyataan yang tidak banyak diketahui masyarakat tentang kondisi kesehatan 
> > dan perawatan Bung Karno sengaja dikemukakan di sini, sungguh pun teramat 
> > pahit, bukanlah untuk memelihara dendam. Ini demi menuruti pandangan beliau 
> > agar kita â€Å"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah�. Bangsa 
> > ini perlu belajar dan memetik hikmah dari sejarah masa lampau agar lebih 
> > arif dan proporsional dalam menyikapi persoalan hari ini. (*)
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Blog: http://www.pewarta- kabarindonesia. blogspot. com/ 
> > Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@ 
> > Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
> > http://www.kabarindonesia.com//
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> > Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
> > dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
> > http://id.messenger.yahoo.com/invite/
> >
> 
> 
> 
> Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic 
> Messages | Files | Photos | Database | Calendar 
> 
>  
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
> Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
> Traditional 
> Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 
>  
>  
>

--- End forwarded message ---


Kirim email ke