Refleksi : Terang stress, sebab ini perjuangan rejeki nomplok. Kalau tidak 
berhasil dipilih, bisa celaka busaaaaar sebab telah dipinjam uang untuk 
kampanye dengan harapan, kalau dipilih  rakyat dan kedudukan diperoleh, bisa 
dibayar kembali hutang modal kampanye. Tetapi, kalau tidak terpilih bisa  dari 
stress menjadi gila.  Dan oleh karena itu di salah satu daerah rumah gila telah 
bersiap siaga menerima  tamu-tamu caleg yang menderita stress berat bin gila 
akibat tidak  bernasib mujur memperoleh  jabatan pembawa rejeki nomplok.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0903/24/kesra01.html

Jumlah Caleg Stres Diperkirakan Meningkat 

Oleh
Chusnun Hadi/Denny Winson 



SURABAYA - Beberapa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) ternyata telah melakukan persiapan 
untuk menerima banyak pasien yang mengalami gangguan jiwa, seperti stres dan 
depresi pasca-Pemilu 2009 mendatang. 

Persiapan tersebut adalah langkah antisipasi jika ada calon anggota legistatif 
(caleg) atau para politikus yang stres setelah gagal memenuhi ambisinya sebagai 
anggota dewan. RSJ itu di antaranya RSJ Menur di Surabaya serta RSJ Pekanbaru 
yang terletak di Jalan Soebrantas, Pekanbaru.


Antisipasi yang dilakukan yaitu menambah tenaga dokter spesialis kesehatan 
jiwa, perawat, tempat tidur pasien rawat inap, dan poliklinik. "Semua itu hanya 
antisipasi. Semoga semuanya berjalan lancar," kata dr Hendro Riyanto, SpKJ, MM, 
Direktur RSJ Menur kepada SH, Selasa (24/3). Ia menambahkan, pihaknya memang 
memprediksi para caleg yang mengalami stres akibat gagal dalam pencalonannya 
pada Pemilu Legislatif 2009 akan semakin besar dibanding tahun 2004 lalu. 
Karena tidak sedikit caleg yang mengeluarkan dana besar untuk "mempromosikan" 
dirinya sehingga sangat potensial mereka akan stres atau depresi saat gagal 
menenuhi ambisinya. 


Apalagi, banyak di antara caleg yang harus menggadaikan rumahnya, menjual sawah 
dan kendaraannya demi mengejar ambisi sebagai anggota dewan. "Pada tahun 2004 
lalu, caleg stres yang masuk RSJ Menur sebanyak tiga orang. Tahun ini saya 
perkirakan jumlahnya lebih banyak lagi," kata dokter spesialis kejiwaan itu.


Ia menambahkan, RSJ Menur juga telah menyiapkan 30 bed dalam kamar VIP dari 240 
bed yang tersedia. Dari total kamar itu, sudah terisi sekitar 50 hingga 60 
persen pasien. Rata-rata tiap pasien dirawat selama satu hingga dua bulan. 
Selain itu, pihaknya juga sudah menambah tenaga paramedis, yakni delapan tenaga 
psikiatri, 10 dokter umum dan satu unit ambulans penjemput. "Semuanya untuk 
antisipasi. Semoga saja kekhawatiran saya tidak terbukti," tambahnya.


Meskipun demikian, lanjut Hendro, warga masyarakat masih banyak yang menjadikan 
RSJ sebagai alternatif terakhir. "Kalau ada gangguan jiwa, banyak warga yang 
memilih ke pengobatan alternatif dan paranormal untuk penyembuhan. Jika usaha 
itu gagal, mereka baru mendatangi rumah sakit jiwa," ungkapnya. 
Persiapan seperti itu pula yang dilakukan oleh RSJ Pekanbaru dengan menyiapkan 
ruang khusus untuk caleg yang kemungkinan mengalami stres karena tidak terpilih 
pada Pemilu 9 April 2009 nanti. Upaya ini dilakukan karena belajar dari 
pengalaman Pemilu 2004 lalu, RSJ Pekanbaru kebanjiran pasien caleg yang kalah.
Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan RSJ Pekanbaru Muslim Khas kepada wartawan di 
kantornya, Senin (23/3), menyebutkan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi 
untuk mengambil langkah antisipasi soal caleg yang gagal dalam pemilu. "Langkah 
antisipasi itu dengan menyiapkan ruang dan tim khusus untuk caleg yang stres 
atau mengalami gangguan jiwa," tuturnya.


Ruangan khusus itu diberi nama Ruang Flamboyan. Kamarnya berukuran 8 x 10 meter 
dengan kapasitas 20 tempat tidur. Ruang itu masih dalam perbaikan karena ada 
beberapa kerusakan, tetapi diperkirakan rampung sebelum pemilu legislatif 
mendatang. Ruang Flamboyan dilengkapi toilet yang senantiasa dalam keadaan 
bersih, karena calon penghuninya merupakan orang-orang yang berpendidikan

Kirim email ke