Friends,


Kesimpulannya, yg disebut 'Tuhan' itu siapa? Kalau anda merujuk kepada
agama, anda akan dikibuli terus, dibilang Tuhan terakhir kali
berkomunikasi dengan manusia ini dan manusia itu. Pedahal yg namanya
'Tuhan' adalah kesadaran anda sendiri. Anda juga bisa mengeluarkan
ayat-ayat. Refleksi dari kesadaran anda adalah ayat-ayat yg anda
keluarkan. Dan anda bisa bilang itu semua berasal dari 'Tuhan'. Tetapi
tentu saja kita tidak segoblok manusia masa lalu yg mengaku ada Jibril
datang dan membawa ayat-ayat. Kita akan bilang terus terang, bahwa ini
hasil refleksi dari kesadaran kita sendiri saja. As simple as that.
Now, it's up to you to get out of the box. Untuk ke luar dari kotak yg
dipasangkan oleh pembuat agama demi pelestarian pembodohan massal
merupakan pilihan. Anda bisa memilih untuk ke luar, dan anda bisa
memilih untuk tetap di dalam.. KOTAK.



At least kita tahu bahwa konsep nirvana dan moksha dalam kepercayaan
Hindu Buddha sama musykilnya seperti konsep sorga dalam kepercayaan
Timur Tengah. Sama-sama konsep saja, yg tujuannya membentuk manusia
menjadi budak agama. Ada syariat Hindu Buddha juga, sama seperti
syariat Yahudi, Kristen dan Islam. Sama-sama merupakan hasil pemikiran
manusia masa lalu yg dipaksakan kepada manusia masa sekarang. Ada kasta
ulama. Dan ada kasta pengikut. Kalau anda menjadi pengikut, maka anda
akan diiming-imingi oleh nirvana/sorga, dengan berbagai macam bentuk
pemikirannya. Sorga Arab penuh susu onta bukan satu-satunya. Ada juga
sorga Islam Liberal, yg mungkin mirip dengan sorga susu onta minus
bidadari telanjang. Nirvana ala Buddhisme tidak harus berarti
kekosongan abadi, karena ada juga yg namanya 'Pure Land Buddhism' yg
tempatnya di Barat, diperuntukkan bagi pengikut Maitreya Buddha.
Mungkin yg terakhir ini merupakan tanggapan Buddhisme terhadap ajaran
agama-agama Timur Tengah. Pure Land Buddhism itu merupakan konsep.
Nirvana merupakan konsep. Sorga merupakan konsep. Anda mau yg mana?



Mau ikut konsep nirvana atau nibbana? Mau masuk Pure Land Buddhism dan
hidup selamanya dalam tanah murni whatever, di mana tidak ada lagi
"kejahatan" (dalam tanda kutip). Untuk masuk ke tempat-tempat itu anda
harus ber-bhakti kepada agama, kepada ulama, kepada bhikku, kepada
pedanda, kepada sangha, kepada "ajaran Sang Buddha" (dalam tanda kutip
lagi). Semuanya merupakan kemelekatan. Mereka mengkhotbahkan supaya
manusia terlepas dari kemelekatan, tetapi mereka sendiri memaksakan
kemelekatan. Kemelekatan kepada konsep nibbana. Kemelekatan kepada
dharma. Kemelekatan kepada 8 jalan kebenaran. Kemelekatan kepada tri
dharma, whatever. Semuanya kemelekatan. Kontradiksi dari apa yg
dikhotbahkan. Dan kalau ditelanjangi kontradiksinya, maka akan marah.
Sama saja seperti ulama Islam yg ditelanjangi. Bedanya Islam resmi
tidak mengajarkan kemelekatan terhadap konsep reinkarnasi, melainkan
langsung masuk sorga atau neraka.



So, kalau ada reinkarnasi, apapun yg anda percayai tidak akan menjadi
masalah. Reinkarnasi akan tetap ada. Kalau ternyata tidak ada
reinkarnasi, maka iman anda terhadap reinkarnasi tidak akan berpengaruh
karena tetap saja tidak ada. So, berarti di sini ada iman juga. Iman
terhadap reinkarnasi. Dan ini sama membodohinya seperti iman terhadap
nabi-nabi dari Nabi Adam sampai the so-called nabi penutup. Pedahal
Adam tidak ada. Itu cuma sahibul hikayat saja. Pure Land Buddhism juga
cuma sahibul hikayat saja. Semuanya berguna untuk memberikan rasa
ketenteraman kepada manusia normal, yg membutuhkan sokongan moral
supaya bisa menanggung derita hidup di bawah penguasa yg impossible dan
tuntutan agama yg begitu berat. Sokongan itu datang dari penguatan iman
bahwa di kehidupan berikutnya si manusia akan bisa lahir kembali dalam
tangga sosial yg lebih tinggi. Akan lebih tercerahkan.



Tetapi kalau sudah lebih tercerahkan seperti banyak dari kita di sini,
tentu saja kita tidak akan lagi perduli terhadap ajaran reinkarnasi
dari agama-agama Hindu Buddha yg mostly isapan jempol belaka, terutama
syariatnya tentang karma dan dharma. Karma dan dharma is none other
than konsep amal ibadah. Amal ibadah dalam konteks Hindu Buddha.
Ujung-ujungnya adalah pembodohan manusia. Cirinya adalah brainwashing,
cuci otak. Ada rasa takut yg ditanamkan. Pedahal tidak ada apa-apa.
Pedahal kita lahir dan mati begitu saja, apa adanya saja. Dan kita cuma
bisa tahu bahwa kita selalu sadar. Sadar bahwa kita sadar. Di sini dan
saat ini. Perlu apa lagi?



So, Allah atau Tuhan cuma merupakan medium untuk menghiasi bibir kita.
Kita maunya apa, dan kita selipkanlah kata Allah atau Tuhan di sana.
Sama saja benernya kalau kita ganti kata Allah dengan Harry Potter,
misalnya. Wahai Leo, ingatlah Harry Potter. Kalau kamu bermain dengan
wanita yg mencurigakan, maka Harry Potter tidak akan mengajak kamu main
bola ajaib lagi. Dan kamu akan bisa DO dari sekolah sihir Dumbledore.
Dan kamu akan jadi muggles, sama seperti orang-orang yg rajin ke gereja
dan menyembah Yesus. Muggles itu orang yg patut dikasihani, blah blah
blah..



Imagination only, isn't it?



Imagination is another term for those things believed in. Kita bisa
percaya dan mengulas habis-habisan hasil imajinasi kita karena telah
kita beri nama semacam sorga dan neraka, atau nibbana dan samsara.
Samsara itu kehidupan ber-reinkarnasi. Lahir dan hidup kembali
berulang-ulang, namanya samsara. Dan masuk ke kosa kata bahasa
Indonesia sebagai istilah 'sengsara'. Kenapa sengsara? Karena sedang
menjalani samsara (reinkarnasi). Siapa yg menjalani samsara? Ya kita
semua ini. Kalau kita sudah moksha barulah kita meninggalkan siklus
samsara atau siklus reinkarnasi. Begitu teorinya bukan?



Ada konsep-konsep baku yg kalau diplesetkan akan terdeteksi. Pernah
saya coba plesetkan konsep nirvana dari khazanah Hindu Buddha, saya
samarkan dengan konsep sorga dari Timur Tengah. Ternyata orang yg
memahami konsep itu bisa melihatnya. Pelesetan saya ternyata
terdeteksi. Tetapi, pada pihak lain, hal itu juga membuktikan bahwa yg
kita bicarakan cuma konsep thok. Kalau konsep baku, kita akan tahu
apakah yg dibicarakan sudah pas ataukah melenceng. Kalau melenceng,
baik asli ataupun dipelencengkan, maka akan bisa terlihat. Dan akan
bisa diluruskan lagi. Dan itu membuktikan dengan sempurna bahwa kita
cuma bermain dengan konsep belaka. Pemikiran belaka.



Dan bukan berarti bahwa benar ada sorga neraka, bahwa benar ada nirvana
dengan berbagai variasinya yg dikenal sebagai macam-macam sorga yg
dihuni oleh bermacam-macam Buddha. Yg jelas, kita akhirnya bisa tahu
bahwa ternyata konsep-konsep itu diciptakan untuk manusia hidup agar
bisa menjalani kehidupannya dengan lebih tenteram. Agar bisa menjawab
apa yg merisaukan pikirannya. Untuk memberikan kepastian. Pedahal kita
tahu tidak ada yg pasti di dunia ini selain kenyataan bahwa cepat atau
lambat kita semua akan mati. Kita tidak tahu pasti apakah benar ada
sorga. Kita cuma tahu bahwa ada konsep sorga. Kita tidak tahu pasti
apakah benar ada reinkarnasi dengan puncaknya berupa moksha, plus
berbagai variasi sorga versi Hindu Buddha. Kita cuma tahu bahwa ada
konsep-konsep itu.



Ujung-ujungnya adalah kita akhirnya akan menjadi manusia yg pragmatik.
Kita akan lakukan apa yg bisa kita lakukan. Kita akan jalani apa yg
kita bisa jalani. Kita akan tinggalkan apa yg bisa kita tinggalkan
karena ternyata tidak memuaskan lagi. Banyak yg sudah meninggalkan
konsep sorga neraka dari Timur Tengah. Banyak yg sudah meninggalkan
konsep moksha dan samsara dari India. Banyak yg akhirnya menjadi orang
pragmatik saja. Termasuk saya. Walaupun, tentu saja, saya juga memiliki
belief system bahwa ini semua merupakan sebuah permainan. A big game
played by, katakanlah ALL THAT IS. All that is can't know itself, it
has to experience the ramifications of its imaginations to the fullest.
Our consciousness is a spark of ALL THAT IS, albeit looking out from
inside out. Each one of us is like that.



Berikut tanya-jawab antara tiga orang teman yg berbeda dengan saya:





+



PERCAKAPAN 1: KALO BERJODOH KITA PASTI KETEMU LAGI





T = Salam Mas Leo, saya tertarik dengan kejujuran anda. Sebelumnya saya
membaca tulisan anda tentang rekon, saya mencocokkan dengan pengalaman
spiritual saya pribadi, tentang mimpi saya yg tidak biasa, system
keyakinan, dan segala kejadian yg saya alami, ternyata sama eh persis,
saya menjadi semakin yakin bahwa yg saya alami bukan sesuatu yg aneh,
ini adalah kenyataan, bukan klenik atau takhayul atau sejenisnya, it's
real, terima kasih Mas Leo, semoga anda tidak kehilangan 'harapan'..
sekali lagi maturnuwun.. Kalo berjodoh kita pasti ketemu lagi.. salam.



J = Amin, walaupun saya tidak bisa ingat pernah bertemu anda di mana.
Di email anda dituliskan bahwa nama anda Muhammad, dan there are quite
many Muhammads among my friends. Eniwey, it's nice to hear from you. My
answer is amin, amin amin ya rabbil alamin, next!





+



PERCAKAPAN 2: TIDAK PERLU HARUS SAKIT JIWA





T = Selamat berjumpa, Mas Leo..



Moga masih ingat dengan saya, mo sharing Mas Leo atas kebuntuan yang
dialami oleh saudara saya yang background spiritualnya Kejawen seperti
yg udah saya sharing terdahulu, notabene beliau udah sukses sakti
mandra guna, saya bilang sukses karena lantaran beliaunya bisa membantu
sesama hidup sing nandang susah, bisa calling other person without HP,
bisa menyembuhkan orang sakit lantaran diberi something and someone
oleh beliau, jangankan sakit biasa sakit gila ajah bisa disepak tanpa
ampun olehnya, bisa tau orang sakit wes entek mangsane ato emang bisa
go on lagi dll sbg-nya.



J = Ok, then?



T = Sampe suatu hari anak perempuannya nandang "sakit jiwa", aneh bin
ajaib beliaunya malah ndak bisa ngobatin anaknya, akhirnya beliaunya
mondar mandir ke sana ke sini cari orang sakti-sakti maklum mandra guna
udah terlanjur disandangnya... ehehehehehe... wong sakti mandraguna
golek tombo anake nang wong sak ngisore juan bikin aku ndomblong mlongo
ra geduk genterku... hidup yg aneh... huakkkk... (ini yg bikin salut
aku sama beliau orang sakti mandra guna mengakui kekurangannya, di atas
langit masih ada langit). Hingga sampai saat ini sudah 2 tahun 4 bulan
anaknya belum kunjung pulih juga kesadarannya. Sampai beliau pasrah
ngalah dengan pencarian buat kesembuhan anaknya hikss hikss..



J = Ok, then?



T = Dari para sakti pencarian beliau 6 pendekar udah angkat tangan
semua dan bilang itu semua karena kualat kesiku bahasa Jawanya atas
perbuatan beliau waktu menolong sesama, yg paling menonjol karena
keterbukaan beliau memberikan jawapan atas clients yg datang menanyakan
keadaan saudaranya sakit Wes entek mangsane ato emang bisa go on lagi
umpama wes takdire beliaunya bilang detail sampe harinya bahkan
jamnya... edan edann...



J = Ok, then?



T = Anaknya yang sakit itu namanya Anjar Wati, ndak seperti dulu yang
sempet bengak bengok di awal sakitnya sekarang adek ini hanya mengurung
diri di kamar, tidur-tiduran saja, tetapi soal makan mandi ke belakang
mo bobo udah bisa ngomong mesti hanya sepatah dua patah kata, bila
diajak bicara banyak mengangguk dan menggelengkan kepala. Satu yang
jadi tanda tanya besar bagi beliau dari awal hingga saat ini ketika
ditanya namanya adek ini bilang namanya 'Selendang Pelangi' dan Anjar
Wati sudah mati gitu jawabnya...



J = Hm..



T = Adakah saran-saran buat kesembuhan dari adikku ini Kang Leo, and
coba ditrawangkan kenapa dia bilang 'Selendang Pelangi', kenapa gak
selendang yang lain ato memang ada simbul terpendam di sini dari sudut
pandang sampean... karena dari para pendekar yang udah didatangi saat
ditanyai apa itu 'Selandang Pelangi' hanya mampu bilang itu bukan
jimat, bukan perewangan, bukan pula jin ato setan so paling banter
hanya bilang 'Selendang Pelangi' is = ghaib / ghoib.



J = Selendang pelangi merupakan simbol dari berbagai atribut berupa
agama-agama, tradisi-tradisi, peran-peran yg kita sampirkan di bahu
kita. Bisa juga dipakai sebagai kerudung, tetapi itu cuma pelengkap
saja, bukan yg mutlak, karena tanpa selendang kita juga bisa hidup, dan
hidupnya biasa-biasa saja. Saya sendiri dari dulu sampai sekarang
jarang sekali pakai selendang, kecuali ketika berjalan di atas salju.
Dan selendang saya terbuat dari bahan wool, warnanya beige, bukan
pelangi. Selendang pelangi adalah simbol yg dimunculkan dari dalam alam
bawah sadar wanita ini. Selendang pelangi merupakan simbol dari
keberagaman, pluralisme, tetapi tetaplah simbol belaka, dan bukan
essensi. Yg essensial adalah kesadaran kita. Kita sadar bahwa kita
sadar, dan kita tahu bahwa yg paling manusiawi saat ini adalah mengakui
keberagaman, kepelangian kita semua. Tetapi kita bukanlah pelangi itu.
Pelangi adanya di atas langit, dan kita ada di atas bumi. Kita juga
bukan selendang, kita manusia yg mengenakan selendang.



Saya melihat bahwa ada kerancuan di dalam kesadaran wanita ini. Mungkin
diakibatkan oleh maraknya segala macam latar belakang yg dibawa oleh
orang-orang yg datang kepada ayahnya sendiri yg dibilang sebagai sakti
mandraguna. Orang-orang ini adalah pelangi, dan rupanya tidak ada
selendang yg dibuat untuk menjelaskan keberadaan orang-orang itu. Jadi,
semacam berjalannya segala sesuatu di dalam alam pikiran masing-masing.
Yg kejawen tetap kejawen, yg Islam tetap Islam, yg Kristen tetap
Kristen, dsb... Dan akhirnya berbenturanlah segalanya tanpa penjelasan.
Harusnya ada selendang yg sudah dibuat oleh ayahnya sendiri yg membantu
orang-orang itu, tetapi saya rasa ayahnya itu tetap di dalam
ke-Kejawen-annya, sehingga terjadilah kekosongan. Kekosongan di alam
astral, katakanlah. Nah, kekosongan itu begitu kuatnya secara energi,
sehingga wanita ini jiwanya tertarik ke arah itu, untuk mengisinya. Dan
diisilah kekosongan energi itu dengan kesadarannya sendiri yg sekarang
mengaku bernama 'Selendang Pelangi'.



Itu yg saya lihat. Saya bukan klenik, dan saya rasa penjelasan saya
cukup rasional. Kalau ayah dari wanita ini mau, silahkan bawa anaknya
ke tempat saya di Jakarta. Saya akan ajak bicara biasa-biasa saja. Itu
cara penyembuhan dari saya, bicara saja, bicara biasa-biasa saja.
Tetapi kalau tinggalnya jauh dari Jakarta dan tidak mau dibawa ke saya,
it's also ok. Mungkin akan ada orang yg mau berbicara dengan wanita
itu. Berbicara apa adanya saja, dan menerangkan bahwa apa yg muncul
merupakan berbagai belief systems belaka, dan memang cuma fantasi saja.
Penyembuhan bisa dilakukan apabila fantasi dilabrak dengan fantasi
juga. Fantasi santet dilabrak dengan fantasi bukan santet. Fantasi
pelet dilabrak dengan fantasi kemusykilan pelet. Fantasi lawan fantasi.
Hasilnya adalah netral.



So, yg terlihat adalah pelangi pelangi alangkah indahmu. Terlau banyak
hijau, maka harus ditambah merah. Terlalu banyak merah, maka harus
ditambah kuning, dsb... Tetapi pelangi itu tidak harus dibuat selendang
dan dibawa kemana-mana.



Itu yg akan saya coba jelaskan. Bahasa saya tentu saja akan berbeda,
tergantung dari pengertian yg ada di wanita itu. Saya tahu caranya,
tetapi tidak akan efektif dilakukan dari jarak jauh. I have to meet the
woman in person. Dan kalau ternyata tidak bisa karena tinggalnya jauh,
maka mungkin akan ada orang lain yg mau berbicara, berdialog, dan
menerangkan bahwa segalanya itu biasa-biasa saja. Sakti mandraguna cuma
bagi orang yg tidak mengerti. Tetapi bagi yg mengerti, segalanya biasa
saja. Dan karena biasa saja, tidak perlu dibawa begitu serius sehingga
menjadi "sakit jiwa" (dalam tanda kutip).





+



PERCAKAPAN 3: MATA KETIGA DAN CARA MENGGUNAKANNYA





T = Mas Leo, mohon maaf sebelumnya kemaren tanggal 16 Januari 2010
tidak bisa hadir di acara kumpul meditasinya, saya ingin tau elemen
dalam diri saya itu apa ya pak? Dan apa sebenarnya yang ada di tangan
kanan saya dan kepala saya? Setiap saya kebaktian di gereja saya selalu
merasakan ada sesuatu yang bergerak seperti kapas. Apakah saya ada
bakat untuk belajar prana dan mata ketiga?



J = Yg rasanya seperti kapas namanya prana, muncul sendiri kalau kita
rajin meditasi. Elemen anda terutama api, berbakat untuk melakukan
penyembuhan fisik, caranya terserah. Teruskan saja meditasinya, dan
lakukan saja apa yg dirasa perlu dilakukan.



T = Tapi saya jarang meditasi & perasaan seperti kapas tersebut
sudah ada sejak saya masih SMP dulu. Lama sebelum tau yang namanya
meditasi. Dan dulu pernah mengikuti aliran bela diri tenaga dalam
tetapi saya tidak yakin kalau saya menguasainya. Bahkan dari terawang
seorang teman seperguruan saya dikatakan memiliki pendamping sesosok
mahluk yang berwujud kepala seorang wanita dan bertubuh ular yang
berada di bahu kiri saya, di bahu kaki kanan ada seekor macan putih
yang mendampingi setiap langkah saya, tapi saya tidak yakin akan hal
itu dan dia juga menambahkan kalau mata ketiga saya sudah terbuka. Tapi
saya tidak merasakannya dan dapat menggunakannya. Apakah mata ketiga
saya sudah terbuka? Sangatlah penting jawaban dari pertanyaan tersebut
bagi saya. Untuk membuktikan kebenaran dan kalau benar sudah terbuka
semoga bisa bermanfaat bagi sesama.



J = Mata ketiga anda sudah terbuka, tetapi anda ragu-ragu. Anda
ragu-ragu mungkin karena pernah diberi-tahu bahwa yg namanya mata
ketiga adalah kemampuan melihat hantu-hantu, pedahal bukan itu.
Kemampuan melihat hantu bahkan sudah ada di sebagian orang sejak lahir,
karena memang manusianya sensitif, bisa merasakan energi yg ada di
sekitarnya dan, karena orang sensitif itu biasanya mentalnya juga
lemah, maka yg dirasakannya itu akan muncul seolah-olah berbentuk
fisik. Pedahal secara fisik tidak ada apa-apa. Yg dilihatnya cuma
impressi yg muncul di dalam pikirannya saja. Dan itu bukanlah mata
ketiga, bukan mata batin. Dan itu bisa kita saksikan dimana-mana. Ada
banyak dukun yg mengaku bisa melihat segala macam jin yg katanya ada di
tubuh kita. Tetapi apa itu mata ketiga? Tentu saja bukan. The dukuns
memang sensitif as well as tidak punya malu untuk mengaku melihat ini
itu. Dan akhirnya saya dilihat memiliki 1001 macam jin yg bisa
mengirimkan santet dan pelet. Apakah itu mata ketiga? Apakah itu bisa
membantu banyak orang?



The answer is no. Kemampuan melihat yg aneh-aneh itu belum tentu juga
benar. Ada kemungkinan benar apabila di-interpretasikan dengan pas.
Tetapi interpretasi akan berbeda-beda tergantung dari belief system
orangnya. Kalau orangnya klenik, maka interpretasinya akan ngawur
kemana-mana. Kalau orangnya rasional seperti saya, maka interpretasinya
akan lebih pas, karena saya bisa menghubungkan belief system orang
dengan apa yg dirasanya dilihatnya. Teman anda melihat ada
bentuk-bentuk energi di tubuh anda. Kemungkinan memang anda orangnya
berbakat dari lahir, tetapi anda masih saja terpaku pada pengertian
mata ketiga seperti dianut oleh umum. Pengertian mata ketiga seperti
itu termasuk pembodohan massal juga. Disebarkan oleh manusia yg tidak
memiliki background akademik, sehingga pemaparannya terdengar penuh
dengan takhayul. Apakah benar ada harimau putih menempel di tubuh anda,
misalnya? Tentu saja tidak. Yg terlihat itu cuma bentuk energi saja,
simbol saja. Dan itu bukan diperlihatkan oleh mata ketiga.



Mata ketiga atau mata batin adalah yg mampu melihat orang-orang apa
adanya saja. Apabila anda bisa melihat bahwa pelatih bela diri anda
adalah orang yg penuh dengan ketakutan karena dia berpegang kepada
ayat-ayat Al Quran, maka bisa dikatakan bahwa mata ketiga anda telah
terbuka. Kalau anda bisa melihat bahwa orang-orang yg datang ke gereja
itu cuma mau memperoleh berkah dari Tuhan yg menurut mereka harus
dipuja-puji setinggi langit, maka artinya mata ketiga anda telah
terbuka. Dan anda bisa menggunakannya dengan cara bilang apa adanya
saja kepada orang-orang itu. Kalau anda melihat orang munafik di
gereja, katakan saja bahwa dia munafik. Bilang saja bahwa Tuhan yg
dinyanyikan lagu 'Nina Bobok' itu cuma hasil imajinasi saja. Itu
kegunaan mata ketiga. If you feel you have it, just use it. Bilang saja
apa adanya gitu lho..





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.





Ini hasil terawangan menggunakan mata ketiga.


      New Email names for you! 
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke