PKS ‘Poligami’ Sri Mulyani?

R Ferdian Andi R


 
INILAH.COM, Jakarta – Ranah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergejolak. Ada 
ide, PKS mendukung Sri Mulyani Indrawati mendampingi SBY pada paket kandidat 
capres-cawapres Pemilu 2009. Inikah cara PKS menjadikan Sri Mulyani sebagai 
‘istri kedua’? 
Ide sejumlah kalangan di PKS menyunting Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi 
cawapres SBY, jadi ide berani dari partai yang mengklaim bersih, peduli, dan 
profesional ini. Padahal, Hidayat Nur Wahid selama ini digadang-gadang PKS 
sebagai capresnya. 
Gagasan mengusung Sri Mulyani itu muncul dari mulut salah satu Ketua DPP PKS 
Zulkifliemansyah. Menurut dia, Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, dapat menjadi 
kader PKS yang dapat disandingkan menjadi cawapres SBY dalam Pilpres 2009 ini. 
“Mungkin Sri Mulyani bisa menjadi kader PKS, sehingga bisa dicalonkan dari PKS 
untuk berduet dengan SBY,” katanya, usai dikusi ‘Koalisi Setelah Pemilu 
Legislatif atau Sebelum’ di DPP Partai Golkar, Selasa (10/2).
Meski demikian, gagasan menyandingkan Sri Mulyani dengan SBY dalam Pilpres 
mendatang hanya menjadi opsi kedua PKS. Karena opsi pertama, PKS masih berupaya 
menyandingkan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid untuk mendampingi SBY. 
“Memang Pak Hidayat masih merupakan kader terbaik PKS untuk dimajukan dalam 
Pilpres. Dia masih tetap dijagokan untuk berduet dengan SBY. Tapi siapa tahu 
Sri Mulyani merapat ke PKS,” katanya. Meski demikian, Zul berharap SBY mencari 
pasangan wapres dalam Pilpres mendatang berasal dari basis partai politik.
Sri Mulyani dengan PKS sebenarnya tidaklah memiliki jarak yang jauh. Setidaknya 
di Komisi XI DPR, hubungan kader-kader PKS terjalin hangat dengan Sri Mulyani. 
Apalagi, kader PKS di komisi itu tergolong cukup menonjol. Sebut saja 
Zulkieflimansyah, Rama Pratama, dan Andi Rahmat.

 
Setidaknya, kedekatan itu pula muncul dalam acara yang digelar PKS tahun lalu 
dalam acara peluncuran buku ‘Platform PKS dan Milad ke-10’. Ani menyepatkan 
hadir sebagai pembicara. Di forum itu pula, dari mulut Ani, muncul istilah 
faksi kesejahteraan dan faksi keadilan. 
“Karena saya sering diundang rapat ke DPR RI Komisi XI, mitra kerja Departemen 
Keuangan, maka saya sudah tahu mana anggota dewan dari PKS yang berorientasi 
pada kesejahteraan dan mana yang berorientasi pada keadilan”, cetus Sri Mulyani 
di hadapan para petinggi, kader, simpatisan, dan umat PKS. Jelas pernyataan Ani 
meriuhkan seluruh kader PKS. 
Ungkapan telanjang dan lugas Ani jelas menunjukkan hubungan Ani dan PKS 
bukanlah hubungan yang berjarak dan tidak akrab. Setidaknya, Ani sebagai pihak 
luar PKS, berani melontarkan istilah ‘sensitif’ di internal PKS. Jika tidak 
dekat, sulit untuk menyebut istilah tersebut. Apalagi dari sisi ideologi dan 
pemahaman pembangunan ekonomi, Ani dan PKS juga sama. “Beliau itu senior saya 
di Fakultas Ekonomi UI. Platform ekonomi kita sama. Jadi bisa saja Sri Mulyani 
dicalonkan dari PKS,” Zul berdalih. 
Penulis tesis PKS dan Gerakan Sosial, Burhanudin Muhtadi, menilai ide 
menyandingkan Sri Mulyani dengan SBY dari PKS memiliki hambatan yang tidak 
kecil.. Menurut dia, hambatan ideologis dan paradigma ekonomi siap mengadang 
perempuan asal Yogyakarta tersebut untuk maju dari PKS. “Ada dua hambatan 
sekaligus ideologis dan paradigma ekonomi,” terangnya kepada INILAH.COM, Selasa 
(10/2) di Jakarta. 
Menurut Burhan, secara ideologis, Sri Mulyani tidaklah merepresentasikan sosok 
muslimah yang baik versi PKS. Persoalan tidak mengenakan jilbab, kata Burhan, 
menjadi salah satu kendala mendasar bagi Sri Mulyani. “Sri Mulyani tidak 
merepresentasikan muslimah PKS yang baik persepktif PKS,” terangnya.
Selain itu, perspektif ekonomi Sri Mulyani yang liberal, sambung Burhan, juga 
menjadi hambatan yang tak kalah keras dari internal PKS. “Ekonomi pro pasar 
yang melakat pada diri Sri Mulyani, sulit diterima oleh mayoritas kader PKS 
yang mendengungkan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

 
Menanggapi wacana menyandingkan SBY-Sri Mulyani dari pintu PKS, Burhan menduga, 
gagasan itu muncul dari ide pribadi Zulkiefliemansyah. “Zul menjadi salah satu 
kader PKS yang liberal. Itu ide Zul pribadi,” kata yakin. [I4]
 
http://inilah.com/berita/politik/2009/02/11/82717/pks-%E2%80%98poligami%E2%80%99-sri-mulyani/

 
http://media-klaten.blogspot.com/
 
 
 
salam
Abdul Rohim


      

Kirim email ke