Susah juga kalo dibilang.... Hammas meroket israel terus walau ada 
gencatan senjata, tetapi dunia diam... giliran israel membalas, Hammas 
teriak teriak, dunia langsung marah marah ke israel....
seperti anak nakal yang iseng ke anjing galak.... begitu anjing galaknya 
gigit anak nakal itu, semua orang marahin anjing itu......
Israel juga salah... Perang bagaimanapun pasti akan terjadi tragedi 
kemanusiaan.... ini PASTI.

Herannya apabila memang semua negara tetangga Palestina membenarkan 
tindakan Hammas, knapa mereka hanya diam ?
IRAN berkoar siap menerima korban Palestina, tapi sampai sekarang mereka 
tidak membuka perbatasan untuk korban masuk ke sana....
Mesir tidak membuka perbatasa, karena mereka takut mereka menjadi 
seperti libanon yang menerima pengungsi Palestina dan pada akhirnya 
pengungsi ini bikin masalah.
Libanon sekarang juga menolak membuka pintu perbatasan untuk korban 
masuk kesana.

Kenapa semua pihak tidak mau menahan diri dan tidak "ISENG" nembak nembak??
Kenapa semua pihak tidak mau hidup bareng?? ingat bung.... bumi ini cuma 
satu!! kalo semua cuma jalanin egoisme masing masing dan nggak mau hidup 
bareng, dan maunya hidup kayak jaman dulu (Perang, kalo menang yang 
berkuasa).... mau jadi apa kita ??? HEWAN LIAR ???
Masing masing koreksi dulu lah... termasuk kita .... kita menghujat 
israel, amerika atau siapapun yang bersebrangan dengan kita.... tapi 
apakah kita sudah hidup dengan benar ??? Sudahkah kita menghargai orang 
lain sebelum kita memaksa orang lain menghargai orang lain juga ??

Di Gaza telah terjadi TRAGEDI KEMANUSIAAN.... jangan nambah rusuh dengan 
ngajak perang.... tapi cukup bantu mereka yang sipil yang menjadi korban !!!

Kalo kita nembah rusuh dengan ngajak PERANG !!! itu namanya kita juga 
GOBLOK , sama seperti mereka !!!


RACHMAD BACAKORAN wrote:
>
> JAKARTA 5 JANUARI 2009
>
> ISRAEL TERORIS INTERNASIONAL
>
> Apa yang berlangsung di Jalur Gaza dalam beberapa hari ini bukanlah 
> perang. Juga, bukan konflik antara Israel dan Palestina. Yang terjadi 
> adalah pembantaian sebuah bangsa terhadap bangsa lainnya. Tepatnya, 
> bangsa Israel membantai bangsa Palestina.
>
> Israel bagaikan raksasa, berpelengkapan senjata yang paling canggih di 
> dunia yang bisa diciptakan manusia saat ini dan didukung penuh negara 
> /super power/ militer Amerika Serikat (AS). Palestina hanya 
> bersenjatakan rudal buatan sendiri plus senjata selundupan dan batu 
> kerikil yang mereka pungut dari jalanan.
>
> Dengan persenjataan supercanggih seperti itu, tak mengherankan bila 
> dalam waktu hanya sepekan Israel telah berhasil menghancurkan ribuan 
> gedung, masjid, universitas, dan rumah-rumah penduduk. Semuanya rata 
> dengan tanah. Diperkirakan, pembantaian ini masih akan berlangsung 
> lama. Setelah membombardir lewat udara, pasukan Israel akan segera 
> melancarkan serangan darat kepada warga Palestina yang sudah tak 
> berdaya itu.
>
> Korbannya tidak membedakan siapa pun: militer dan lebih banyak sipil. 
> Kini, banyak suami yang kehilangan istri. istri kehilangan suami. 
> Orang tua kehilangan anak-anak dan cucu. Anak-anak kehilangan para 
> orang tua. Hampir 450 warga kini sudah menjadi syahid dan ribuan 
> lainnya luka-luka berat dan ringan. Ada yang kehilangan kaki, 
> kehilangan tangan, dan anggota tubuh lainnya. Namun, yang paling berat 
> tentu penderitaan batin yang akan menghantui mereka selama puluhan 
> tahun ke depan.
>
> Mereka, warga Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel itu, kini 
> sudah tidak mempunyai apa-apa. Harta benda hancur bersama reruntuhan 
> rumah-rumah mereka yang rata dengan tanah. Makan dan minum juga sudah 
> tak tersedia lagi. Mereka kini menggigil diterpa angin musim dingin di 
> tenda-tenda pengungsian.
>
> Adakah penderitaan yang lebih berat dari yang diderita bangsa Palestina?
>
> Pembantaian yang dilakukan Israel terhadap Palestina belum akan 
> berhenti. Itu masih akan berlangsung lama. Ini berarti derita bangsa 
> Palestina akan terus berkepanjangan hingga mereka benar-benar tak berdaya.
>
> Namun, seperti yang terjadi sebelumnya, warga Palestina akan bangkit. 
> Mereka adalah bangsa pejuang. Api dan semangat perjuangan mereka tidak 
> pernah padam. Api dan semangat perjuangan itulah yang terus mereka 
> bawa hingga menjadi syahid. Ketika melawan secara militer tidak 
> mungkin, pejuang Palestina akan menggunakan cara lain.
>
> Cara lain itu, bisa jadi, dinilai Barat sebagai teror. Buat pejuang 
> Palestina, kematian adalah syahid. Meledakkan diri sendiri untuk 
> menyerang pihak-pihak yang dianggap musuh adalah perjuangan. Itu 
> mula-mula mereka lakukan terhadap Israel dan kepentingannya di tanah 
> Palestina dan Israel sendiri.
>
> Namun, itu bisa juga mereka lakukan di negara lain, terhadap pihak 
> lain. Pihak lain ini bisa jadi Amerika Serikat dan negara-negara Barat 
> yang selama ini mendukung pembantaian yang dilakukan Israel terhadap 
> bangsa Palestina. Pihak lain itu pun bisa saja para penguasa 
> negara-negara Arab yang hanya menyaksikan berlangsungnya kebiadaban 
> bangsa Israel tanpa berbuat apa-apa. Pihak lain tersebut bisa juga 
> masyarakat dunia yang tidak peduli terhadap kekejaman yang dilakukan 
> Israel.
>
> Bisa saja perjuangan Palestina itu menjadi solidaritas warga dunia. 
> Apalagi, di banyak negara Arab dan negara berpenduduk Muslim, sering 
> kali pemerintahnya tidak sejalan dengan aspirasi rakyat mereka 
> mengenai Palestina. Bukankah alasan utama teror yang dilakukan Usamah 
> bin Ladin dan kelompoknya disebabkan kejengkelan mereka terhadap 
> standar ganda AS dan negara-negara Barat dalam melihat konflik 
> Israel-Palestina?
>
> Karena itu, kalau masyarakat internasional ingin memerangi terorisme, 
> kita harus segera bertindak secara nyata untuk menghentikan 
> pembantaian Israel terhadap bangsa Palestina. Membiarkan kebiadaban 
> Israel berarti sama saja dengan memelihara terorisme internasional.
>
>
>
> WASSALAM
>
> Rachmad Yuliadi Nasir 
> <http://www.halamansatu.net/index.php?option=com_facileforms&Itemid=78&w=190>
> Independent
> Pemerhati Public & Media
> rbacakoran at yahoo dot com
>
>
>  

Kirim email ke