SELAIN menunjukkan aurat yg jelas bentuk2 budaya Indonesia itu tidak
berasal dari Tanah Arab dan Islam kalo sampe UU Porno dan Porno Aksi (yg
merupakan bagian dari Syariah Islam) diberlakukan di Indonesia maka
kebudayaan Indonesia akan segera menjadi tandus bak gurun pasir di Saudi
Arabia.

Ketika aku berkunjung ke Doha, Qatar kebetulan ada perayaan hari
nasional mereka. Di lapangan berumput di sepanjang Al Corniche malam itu
digelar tarian massal. Lapangan berumput yg luas itu ditutup dg ribuan
carpet dan lampu2 besar di pasang. Ketika tarian massal dimulai maka
keluarlah kira2 1,000 penari yg berjubah putih, memakai gotra (spt yg
dipake Yasser Arafat) dan semuanya mengacung2kan pedang. Eh, semua
penarinya laki2 - tak seorang perempuan-pun nampak dlm celebration itu.

Tarian nasional yg sangat di-bangga2kan itu sekedar diiringi oleh
dentuman terbang./ Para penari dg gerak sangat kaku, melangkah maju dan
putar sambil mengacungkan pedangnya!  Nah, tarian semacam inilah yg akan
menjadi kebanggaan bangsa Indonesia begitu Syariah Islam berlaku di bumi
Persada. Tarian lemah gemulai, pemandang elok dan musik merdua akan
menjadi kenang2an belaka bagi generasi mendatang.

Gabriela Rantau

--- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Refleksi: Apakah tarian  yang menunjukkan aurat dan urat  tidak
bertentangan dengan UUAP dan syarat agama?
>
> http://www.suarapembaruan.com/News/2008/09/22/index.html
>
>
> SUARA PEMBARUAN DAILY
> Budi Luhur Meruntuhkan Angkaramurka
>
>
> Abimanyu
>
>
>
> Penari yang tergabung dalam kelompok wayang orang Bharata tampil dalam
lakon "Gatotkaca Gugur" di gedung Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta,
Sabtu (20/9). Lakon ini mengisahkan tentang Gatotkaca yang gugur oleh
panah Adipatikerno di kayangan.
>
> Kehidupan yang sedang berkecamuk di negara ini (Indonesia), yaitu
berbagai aksi kejahatan yang dilakukan dari golongan bawah hingga atas
(pejabat negara), menjadi refleksi dari pementasan wayang orang bertema
Kongso Ngulandoro di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta, Jumat (19/9)
malam.
>
> Pementasan yang dilakukan oleh Wayang Orang Bharata tersebut menjadi
akhir dari Festival Schouwburg VII atau program dalam menyambut HUT
Gedung Kesenian Jakarta yang ke-25.
>
> Menurut keterangan sang sutradara pementasan D Supono HU kepada SP,
dirinya beserta dua sutradara lainnya yaitu Surip Handayani dan Sentun,
tidak terlalu sulit untuk mempersiapkan diri menghadapi pementasan ini
karena seluruh pemainnya adalah seniman dan seniwati wayang orang yang
tergabung dalam Wayang Orang Bharata. "Kami hanya dua kali latihan
saja," ujar dia singkat.
>
> Supono menambahkan, pementasan ini sendiri adalah untuk malam dana
guna mencari Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para seniman dan seniwati
Wayang Orang Bharata. Menurut dia, tidak semuanya seniman dan seniwati
wayang orang yang berdomisili di Jakarta ini hidupnya makmur, sehingga
mereka perlu dibantu.
>
>
> Sendratari Adi Luhung
>
> Pementasan yang berlangsung selama dua jam itu sendiri, mendapat
sambutan yang cukup meriah dari ratusan penonton. Bukan hanya penonton
lokal, beberapa penonton dari mancanegara pun juga datang untuk
menikmati sajian dari sendratari adi luhung bangsa Indonesia ini.
>
> Mengenai tema yang diambil dalam pementasan itu, Supono menjelaskan
bahwa sesuatu angkaramurka di dunia ini, termasuk di Indonesia, lambat
laun akan sirna oleh kebaikan. "Kalau ada kejelekan pasti ada kebaikan.
Kejelekan pasti tidak akan bertahan lama. Seperti sekarang ini misalnya,
korupsi-korupsi yang dahulunya tidak kelihatan tetapi kini sudah
terbongkar. Suro giro jayaningrat lebur dhining pangastuti atau orang
yang jahat itu akan sirna dengan orang yang berbudi luhur atau orang
dengan berbudi pekerti yang baik," ujar dia.
>
> Lakon Kongso Ngulandoro menggambarkan seorang yang jahat dan haus akan
kekuasaan, yaitu Kongsodewo (diperankan oleh Aris Mukadi), anak dari
Dewi Maerah dengan seorang raksasa, Prabu Gorawangsa yang menjelma
sebagai suami Dewi Maerah, Prabu Basudewo.
>
> "Seperti halnya Kerajaan Mandura dalam cerita tersebut, negara kita
ini juga membutuhkan ketentraman dan keadilan. Jangan sampai ada orang
yang serakah akan kekuasaan dan untuk mendapatkannya dia melakukan
berbagai macam cara yang jahat. Dan, orang yang akan bertindak tidak
baik itu pasti akan sirna," ujar Supono. [F-4]
>
>
>
>
------------------------------------------------------------------------\
--------
> Last modified: 22/9/08
>

Kirim email ke