Maaf ya pastor, saya juga orang katolik. tapi saya tidak setuju kalau 
perempuan harus selalu berkorban untuk suami dan anak durhaka.
Perempuan juga manusia biasa yang hidup didunia juga berhak 
mendapatkan kebahagiaan bukan?
Kalau.... suami dan anaknya cepat bertobat. kalo enggak? 
Masihkan harus terus menunggu dan menunggu sampai ajal menjemput?

salam,
mj



--- In zamanku@yahoogroups.com, Romo maryo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
> 
> ·   "Demenyar" adalah kependekan dari `demen sing anyar' (=suka 
yang baru), dan pada umumnya apa yang baru
> nampak menawan, menarik, cantik, indah pada penampilan atau bagian 
luarnya,
> sementara itu bagian dalam atau isinya belum tentu diketahui. Sikap 
mental
> `tampil menarik, tetapi hanya sandiwara saja' rasanya marak di sana-
sini;
> ketika aktif atau giat di luar nampak dalam keadaan damai, bahagia 
dan
> sejahtera, padahal di dalam keluarganya dalam hidup sehari-hari 
sarat dengan
> masalah dan ketegangan atau kebobrokan. Maka menanggapi kritikan 
keras dan
> pedas Yesus kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, 
sebagaimana saya
> kutipkan di atas dan pesta St.Monika, marilah kita kenangkan 
St.Monika serta
> meneladan cara hidupnya. Sebagai seorang ibu, Monika menghadapi 
tantangan dan
> derita yang berat baik dari Patricius, suaminya, maupun Agustinus, 
anaknya.
> Monika kiranya dapat menjadi contoh bagi para ibu: setia dengan 
hati rela
> berkorban serta siap sedia menderita demi kebahagiaan dan 
keselamatan anggota
> keluarga, suami dan anak-anaknya; dengan kata lain 
membuat `keluarga menjadi
> putih bersih'. Monika juga dapat menjadi teladan bagi para pengurus 
atau pengelola
> kantor atau perusahaan, yaitu mengusahakan agar kantor atau 
perusahaan `putih
> bersih', artinya lingkungan  hidup
> bersih, rapi dan menarik, tidak ada korupsi dst… Yang tidak kalah 
penting atau
> yang terutama dan pertama-tama harus `putih bersih' kiranya diri 
kita
> masing-masing, maka marilah kita membersihkan atau menyucikan diri 
lebih dahulu
> sebelum membersihkan atau menyucikan yang lain. Dengan rendah hati 
serta
> bantuan rahmat Tuhan kita usahakan penampilan diri kita senantiasa 
menarik dan
> memikat, bukan hanya bagian luar saja melainkan terutama dan 
pertama-tama
> adalah bagian dalam yaitu `hati' atau `jiwa'.
> 
> ·   "Kamu sendiri
> tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami 
tidak lalai
> bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, 
tetapi kami
> berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi 
beban bagi siapa
> pun di antara kamu"(2Tes 3:7-8),
> demikian kesaksian Paulus kepada umat di Tesalonika, kepada kita 
semua. "Jangan menjadi benalu", itulah pesan
> yang senada dengan kesaksian Paulus. Seorang `kader' adalah orang 
yang
> senantiasa fungsional menyelamatkan lingkungan hidupnya dimana ia 
berada;
> kehadirannya dimanapun dan kapanpun tidak akan menjadi beban bagi 
sesama dan
> lingkungannya melainkan membahagiakan dan menyelamatkan. Kesaksian 
atau pesan
> Paulus di atas kiranya baik kita hayati bagi diri kita sendiri 
maupun bagi
> anak-anak yang menjadi tanggungjawab kita. Anak-anak hendaknya 
sedini mungkin
> dibiasakan fungsional menyelamatkan lingkungan hidupnya sesuai 
dengan perkembangan
> dan pertumbuhan pribadinya. Dengan kata lain anak-anak dilatih dan 
dibina untuk
> dapat mengurus diri sendiri, sehingga kelak mereka dapat berguna 
bagi yang
> lain; hendaknya dijauhkan aneka macam bentuk pemanjaan pada anak-
anak. Sebagai
> contoh: anak mengatur tempat tidurnya sendiri, pakaian maupun 
sepatu atau
> sandal, dst.., membuang sampah pada tempatnya…dan waktunya anak-
anak juga dapat
> diberi tanggungjawab untuk pengurusan atau pengelolaan aneka 
kebutuhan hidup
> rumah tangga. Jika anak-anak terbiasa tidak menjadi beban bagi 
orangtua atau
> keluarganya, dalam hal-hal yang memang mereka dapat mengerjakannya, 
kiranya
> mereka akan tumbuh berkembang menjadi `kader', orang yang fungsional
> menyelamatkan dan membahagiakan lingkungan hidup dimana mereka 
berada.
> Kesuksesan atau keberhasilan anak-anak berarti keberhasilan atau 
kesuksesan
> orangtua, sebaliknya kegagalan anak adalah kegagalan orangtua.
> 
>  
>  
> 
> Jakarta, 27 Agustus 2008
>


Kirim email ke