UDA TOYO, trims atas posting yg adem dan logis. Esensi dari kerukunan
masyarakat ialah 'Tepo Seliro'.  Falsafah yg sudah lama dianut oleh
nenek-moyang kita menunjukkan bhw kalo kita saling hormat-menghormati,
saling tenggang-menenggang maka masyarakat akan damai sejahtera.

Gabriela Rantau

--- In zamanku@yahoogroups.com, jam gadang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya sebagai seorang Muslim kadang malu lihat tindakan orang - orang
dan penguasa ini. Sok suci dan soak religius..Kenapa sekarang orang yang
berpuasa belajar untuk menghargai orang yang tidak puasa. Selama ini kan
hanya orang yang tidak puasa saja yang menghargai yang puasa. Sampai gak
boleh makan didepan umum, warung harus tutup atau harus ditutup dengan
kain lah...
>
> Saya kok malah sedih kalau berjalan ama teman yang tidak puasa pada
saat bulan ramadhan. Apalagi kalau saya puasa. Karena bolak - balik
teman saya merasa gak enak kalau lagi mau makan atau minum.
> Dan biasanya kalau makan juga sangat pilihan terakhir bagi teman saya.
Kadang sering teman saya harus menahan lapar hanya karena tidak enak
dengan saya.
> Saya merasa kenapa saya yang berpuasa, membuat orang lain jadi tidak
bebas untuk makan dan minum. Bukan kah itu hak teman saya untuk makan
dan minum?? Sama hal nya hak saya untuk tidak makan dan minum karena
berpuasa.
>
> Sberaya pikir marilah kita sama - sama saling menghargai orang yang
puasa dan tidak berpuasa.
> Biarkan orang makan dan minum tanpa harus dibatasi tempat dan
jumlahnya hanya karena kita sedang puasa. Justru saya pribadi bangga
apabila saya bisa menyediakan makanan siang buat teman saya yang sedang
tidak puasa, walaupun saya sedang puasa.
>
> Belajar lah untuk menghargai orang lain kalau mau dihargai orang lain.
>
>
> Wasalam
>
>
> Toyo
>
> --- On Mon, 9/1/08, gkrantau [EMAIL PROTECTED] wrote:
> From: gkrantau [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [zamanku] Re: Saat Ramadan, tamu hotel hanya diperbolehkan
makan di kamar
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Date: Monday, September 1, 2008, 12:28 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>             SANGAT MUNGKIN pemda Banjarmasin tidak menyadari bhw: 1)
Di masa2 mendatang penghasilan negara itu datangnya dari tourists. Kalo
tourists dibatasi secara tidak wajar, maka mereka akan pergi ke tempat2
lain yg tidak mempersulit mereka mengeluarkan duitnya. 2) Di berbagai
negara di Timur Tengah, tourists tidak dibatasi spt ini. Mereka tetap
diijinkan makan minum di restaurant hotel, asalkan jangan makan minum di
depan umum.
>
> Aku selalu miris mendengar bhw larangan2 spt ini bertujuan
'menghormati' umat Islam. Rasanya aneh kalo sebagian umat Islam perlu
dimanjakan, i.e. kalo mereka berpuasa aorang laen harus juga turut
menderita. Aku pikir tujuan berpuasa itu justru bersikap tegar ketika
meliat orang lain makan-minum.
>
> Gabriela Rantau
> --- In [EMAIL PROTECTED] .com, "mediacare" mediacare@ .> wrote:
> >
> > Ramadan, Tamu Hotel Hanya Makan di Kamar
> >
> > Friday, 29 August 2008
> >
> > BANJARMASIN (SINDO) - Pemkot Banjarmasin, Kalimantan Selatan
(Kalsel),
> > mengeluarkan kebijakan khusus bagi penghuni hotel di Banjarmasin
selama Ramadan 1429 Hijriah.
> >
> > Kebijakan itu menyatakan bahwa tamu hotel hanya diperbolehkan makan
> > dan minum pada siang hari di dalam kamar hotel."Bila ada tamu hotel
> > yang makan di luar kamar hotel atau di ruangan umum, itu bisa
> > dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan daerah (Perda) No 13 tahun
> > 2003 tentang Larangan Kegiatan Selama Ramadan," kata Kepala Dinas
> > Pariwisata Seni dan Budaya Kota Banjarmasin Hesly Junianto kemarin.
> >
> > Hesly Junianto menyadari,kebijakan tersebut memang memberatkan jika
> > dilihat dari aspek kepariwisataan. Sebab, hal itu akan mengurangi
> > jumlah tamu hotel dan berdampak pada pendapatan daerah. Namun,
karena
> > merupakan kebijakan maka harus tetap dilaksanakan.
> >
> > "Sebab,langkah itu untuk menghormati umat Islam yang sedang
> > berpuasa," paparnya. Hesly juga mengaku, Pemkot Banjarmasin telah
> > mengeluarkan surat edaran peraturan selama Ramadan. Di antaranya
> > larangan beroperasi bagi tempat hiburan seperti
> > diskotek,karaoke, pub,restoran, rumah makan,warung, dan sejenisnya
> > selama bulan Ramadan.
> >
> > Makan, minum, dan merokok di restoran maupun rumah makan tidak
> > diperbolehkan sejak imsak hingga berbuka puasa. (amir syarifudin)
> >
> > Seputar Indonesia
> >
>

Kirim email ke