http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/0723387/tv.aa.gym.bangkrut


TV Aa Gym Bangkrut
 
KOMPAS/Adhi KSP
KH Abdullah Gymnastiar
/
Artikel Terkait: 
  a.. Ikuti Kata Hati, Aa Gym Jenguk Soeharto 

 Selasa, 21 Oktober 2008 | 07:23 WIB


BANDUNG - Da'i kondang KH Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab disapa Aa Gym, 
diuji lagi. Setelah tahun 2004 membubarkan salah satu perusahaannya, MQNet yang 
bergerak di bisnis multi level marketing (MLM), kini Aa Gym membubarkan satu 
lagi ladang bisnisnya.

Stasiun televisi yang didirikannya, Manajemen Qolbu TV (MQTV), mengalami 
kebangkrutan. Enam puluh dari 63 karyawannya dikenai pemutusan hubungan kerja 
(PHK).

Untuk kebutuhan uang pesangon mereka, Aa Gym terpaksa meminjam uang ke pihak 
lain sebesar Rp 1 miliar. Direktur Utama (Dirut) MQTV Dudung Abdul Ghani 
mengakui telah mem-PHK 60 karyawan sebagai langkah efisiensi.

"Aa Gym akan membantu membayarkan pesangon para karyawan yang di-PHK, tapi 
bukan uang Aa. Aa nanti pinjam ke luar atas nama Aa sebesar Rp 1 miliar," 
ungkapnya, Senin (20/10).

Dudung mengakui proses PHK saat ini belum tuntas karena terhambat uang 
pesangon. Karena itulah perlu bantuan Aa Gym dengan mencari pinjaman uang Rp 1 
miliar.

Dengan kucuran dana Aa Gym, kata Dudung, pembayaran pesangon akan bisa dilunasi 
pada awal November mendatang. Ketika ditanya apakah MQTV nantinya sanggup 
melunasi uang pinjaman Rp 1 miliar itu, Dudung menyatakan pihaknya akan 
melunasinya. "Kami yakin bisa melunasinya," kata Dudung.

Sebelumnya, didapat kabar MQTV mengalami kesulitan finansial. Sekitar 90 
karyawannya di-PHK sejak September lalu. Namun jumlah karyawan ter-PHK itu 
dibantah Dudung. Menurut dia, jumlah karyawan MQTV hanya 63 orang, 60 di 
antaranya masuk daftar PHK. Dengan tiga karyawan sisanya, MQTV tetap akan 
mengudara mulai pukul 12.00 sampai 21.00 WIB dengan menyajikan program-program 
lama yang diputar ulang.

Menurut Dudung, pihaknya mendapatkan teguran dari KPID karena menghentikan 
siaran. "Jika tak siaran, kanalnya terancam diisi orang lain, makanya kami 
berupaya terus siaran," ujarnya. Sebelumnya MQTV siaran sejak pukul 09.00 
hingga 22.00 WIB. Stasiun televisi ini mengudara sejak 28 Oktober 2003 lalu

Kabar adanya PHK karyawan MQTV juga dibenarkan adik kandung Aa Gym, Abdurrahman 
Yuri atau biasa dipanggil Aa Deda. Namun untuk lebih detilnya, Aa Deda meminta 
agar menghubungi Dudung Abdul Gani.

Dihubungi melalui telepon, Senin malam, Aa Deda membantah perusahaan Aa Gym 
secara keseluruhan telah bangkrut. Menurut dia, beberapa perusahaan AA Gym yang 
lain saat ini masih berjalan seperti biasa. "Bahkan produksinya kini 
meningkat," katanya.

Aa Deda mengatakan, tahun 2004 lalu Aa Gym membubarkan salah satu perusahaannya 
yaitu MQNet. "Tapi setelah itu tidak ada lagi (perusahaan yang dibubarkan). 
Perusahaan-

perusahaan yang lain seperti MQ S (penerbitan) dan MQ Multimedia (production 
house) masih berjalan dengan baik. Tidak ada perusahaan yang akan dibubarkan 
lagi," paparnya.

Aa Dida menuturkan, pembubaran semua perusahaan yang dibentuk Aa Gym hanya isu 
semata. "Alhamdulillah perusahaan yang lain masih berjalan," katanya.

Menurut Dudung, pada saat masa jaya, MQTV memiliki  jumlah karyawan sampai 90 
orang. Dari jumlah itu kemudian menyusut menjadi  83, dan berkurang lagi 
menjadi 63. "Lalu dari 63 ini, kami PHK 60 orang," ujarnya. 

Menurutnya, PHK dilakukan untuk efisiensi perusahaan, karena bisnis MQTV sedang 
menurun. "TV muslim yang kami gunakan sebagai televisi publik ternyata kurang 
mendapatkan respons," tuturnya.

Ke depan, kata dia, MQTV akan dikembangkan menjadi TV dengan segmen yang luas.  
"Sekarang terlalu segmentif. Tetapi kita tetap sebagai televisi muslim, tapi 
nanti program siarannya akan kita efisiensikan. Kita juga akan libatkan 
masyarakat atau pemirsa yang memiliki program siaran untuk menayangkannya di 
MQTV," tutur Dudung.

Tak hanya itu, perusahaan pun akan melakukan efisiensi sumber daya manusia 
(SDM). "Kami nantinya akan melibatkan pekerja outsourcing," katanya.

<<123829p.jpg>>

<<logo_wartakota.gif>>

Kirim email ke