T = Kalau mau tahu sesungguhnya apa itu PKS, tanya sama Inu Kencana, mantan 
dosen IPDN yang diperas oleh PKS dalam pencalonannya menjadi, kalau nggak salah 
gubernur Sumbar atau walikota Padang. Yg saya ingat, Inu membeberkan kepada 
media massa dirinya diperas oleh PKS dalam pencalonannya.

J = Apakah Inu Kencana semacam sapi juga sehingga bisa diperas, susunya?

T = Yang kedua, gejala menguatnya PKS ini tidak lepas dari situasi ekonomi. 
Umat Islam sangat mempercayai bahwa alam dan semua bidang kehidupan 
dikendalikan penuh oleh Allah, Allah itu seperti pegang remote kontrol dunia, 
di remote itu ada tombol bencana, senang, sedih, nasib, dan kita harus berdoa 
dan meminta kepada Allah untuk menekan tombol remote kita dengan yg baik-baik 
saja.

Penduduk Indonesia di mana mayoritas didoktrin Islam sangat mempercayai hal ini 
bahwa semuanya adalah remotullah, sehingga melahirkan persepsional bahwa 
kesulitan-kesulitan yang terjadi ini juga akibat dari umat manusia yang menjauh 
terhadap Allah, sehingga saat ini tentunya dagangan Allah adalah dagangan yang 
menarik perhatian. 

J = Iyalah, Allah itu apa kalau bukan barang dagangan? Buku yg pakai judul 
dengan kata Allah terbukti akan menjadi buku laris. Mungkin juga orang berpikir 
bahwa kalau membeli buku yg judulnya pakai kata Allah akan bisa membuat si 
Allah senang dan akhirnya jadi gimana gituh.

T = Dengan belief system seperti itu maka konsep-konsep seperti ekonomi 
syariah, atau konsep-konsep keagamaan dianggap sebagai way out atas 
kesulitan-kesulitan yang dialami penduduk Indonesia saat ini terutama dalam hal 
ekonomi dan politik. Dianggapnya konstitusi Madinah adalah jalan paling adil 
dan tepat bagi Indonesia kini. Itulah ciri-ciri agama Islam yang tidak mau 
mengikuti perubahan peradaban jaman, seolah-olah suatu metode atau tuntunan itu 
sudah final/absolut kebenarannya.

J = Mereka pikir segala macam konsep dalam agama itu diberikan oleh Allah dan 
manusia tinggal langsung pungut saja. Pedahal segala macam konsep dalam agama, 
termasuk konsep ekonomi syariah, dsb... merupakan buatan manusia biasa-biasa 
saja. Walaupun pakai kata Allah, semuanya buatan manusia. Bahkan Allah yg 
sering namanya dibawa-bawa itu merupakan buatan manusia juga. So, segalanya 
merupakan produk budaya belaka, pemikiran-pemikiran manusia belaka, 
konsep-konsep buatan manusia belaka.

T = Sekali lagi, beginilah warisan belief system rakyat yang terjajah ratusan 
tahun. Belanda itu juga tidak kurang akal mengirim Snouck Hurgronye untuk 
menyelidiki kelemaham kepercayaan bangsa Indonesia, dan setelah itu ikut 
menyuburkan mitos-mitos termasuk mitos agama demi melanggengkan penjajahan.

J = Well, kelemahan seperti itu merupakan warisan dari budaya yg dipengaruhi 
oleh pemikiran Islam terbelakang. Pemikiran Islam yg bilang bahwa segala macam 
konsep itu asalnya dari Allah sehingga wajib dilanggengkan dengan cara apapun 
juga adalah pemikiran Islam yg terbelakang. 

Cara meng-counternya mudah saja, yaitu kita tinggal bilang saja bahwa segalanya 
itu merupakan konsep buatan manusia belaka, termasuk Allah sendiri. Allah yg 
dipuja-puji dan ditakuti setengah mati itu cuma konsep belaka, dikonsepkan 
bahwa Allah harus dipuja-puji, dan dikonsepkan bahwa Allah harus ditakuti atau 
bahkan dicintai. Segalanya itu konsep belaka, buatan belaka.

T = Tan Malaka sadar benar akan kelemahan ini sehingga bersama dengan Soekarno, 
Hatta, dan kaum Marxis lainnya mempunyai welthanschaaung/kesadaran diri 
terlebih dahulu untuk mengusir mitos-mitos ini.

J = Pemikiran Islam terbelakang cuma bisa di-counter oleh pemikiran modern yg 
berlandaskan cara berpikir yg logis. Nah, mereka yg ngotot mempertahankan 
pemikiran Islam terbelakang biasanya akan menjerit-jerit bahwa pemikiran modern 
itu tidak ber-Tuhan, tidak mengenal Allah, katanya. Pedahal, mereka yg ngotot 
ingin mempertahankan syariat Islam itu lupa diri bahwa sebenarnya segala macam 
rujukan kepada Tuhan atau Allah yg mereka gunakan juga cuma konsep saja. Cuma 
konsep tentang Allah yg, sayangnya, juga sudah sangat ketinggalan jaman 
terbukti dengan tidak adanya penghargaan terhadap HAM (Hak Azasi Manusia). 

Allah di masa lalu memang tidak menghargai HAM, dan itu sesuai dengan jamannya. 
Tetapi jaman sudah berubah, dan Allah yg sudah tidak menghargai HAM semakin 
lama semakin ditinggalkan. Kita sudah bisa menciptakan Allah baru yg menghargai 
HAM. 

T = Madilog / Materialisme Dialektika Logika yg ditulis oleh Tan Malaka 
tujuannya jelas adalah untuk mengusir mitos takhayul bangsa Indonesia yg 
mempersepsionalkan semua yang terjadi di bumi ini adalah REMOTULLAH.

J = Ya, kita harus mengusir takhayul remotullah itu.

T = Sekarang sedikit sharing pemahaman tentang Yesus dan Mohammad. Setahu saya, 
Yesus lebih banyak melakukan filosofi atau laku konsep pemikiran. Disinilah 
bedanya dengan Mohammad. Mohammad tentu mengadopsi pemikiran filosofi Yesus. 
Setelah itu Mohammad meniru ritual sholat Kristen Orthodox Suriah, dan beberapa 
keputusannya dalam tata cara/syariat kalau disadari sebenarnya ada makna dan 
fungsi guna juga, misalnya sholat istikharah. 

Bagi yg sudah sadar hakekat dan mekanisme kerja otak, maka sholat istikharah 
tidak ubahnya metode meditasi memunculkan intuisi. Demikian juga dzikir yg 
secara psikologikal adalah afirmasi untuk penguatan keyakinan sehingga apa yg 
ada di otak kita sebagai ide bisa segera menjadi realitas. Banyak sekali 
laku-laku Islam yg positive kalau kita mengerti mekanisme kerjanya dan sadar 
itu untuk apa. So bagi saya itu seperti tool atau alat, saya sering berdzikir 
"saya sehat" yg saya afirmasi ratusan kali tiap hari. 

J = Iyalah, selama ini saya bilang bahwa agama-agama itu merupakan metode saja. 
Metode bagaimana kita bisa konek dengan yg kita sebut sebagai Allah. Allah itu 
sebutan saja dari kesadaran lebih tinggi yg ada di diri kita sendiri, higher 
self yg ada di kesadaran tiap orang dari kita. Kalau kita rutin meditasi di 
Cakra Mata Ketiga maka akan muncullah segala macam intuisi di dalam kesadaran 
kita yg berguna secara praktis dalam kehidupan kita sehari-hari. Doa itu 
meditasi. Wirid juga meditasi. 

Ada banyak jenis meditasi termasuk meditasi yg menggunakan berbagai macam doa 
yg diulang-ulang atau wirid. Meditasi saya adalah meditasi wirid yg menggunakan 
antara lain Al Fatihah. It works, of course. Saya bisa konek dengan kesadaran 
tinggi di diri saya yg bisa saja saya sebut sebagai Allah atau apapun. Dan 
akhirnya saya bisa memperoleh segala macam pengertian intuitif itu, sama 
seperti yg diperoleh oleh para nabi di masa lalu. Sama seperti yg diperoleh 
oleh Tan Malaka, Soekarno dan Hatta. 

Kita bisa memperoleh pengertian dari intuisi yg muncul tiba-tiba di dalam 
pikiran kita kalau kita mempraktekkan meditasi / doa / wirid secara kontiniu. 
Yg penting diingat adalah frekwensi gelombang otak dari laku itu. Frekwensinya 
harus mencapai gelombang otak Alpha ke bawah. Ini gelombang otak khusyuk atau 
gelombang otak meditatif dan bisa dikultivasikan kalau kita bersikap ikhlas dan 
pasrah, dan merasakan bahwa kita ada karena kita ada, just that. Rasakan saja 
kesadaran kita ada persis di tengah batok kepala kita, itu tempat kelenjar 
pineal yg juga dikenal dengan nama God Spot.

Ini praktek yg dilakukan oleh para sufi dan ahli meditasi dari berbagai agama 
dan aliran kepercayaan di seluruh penjuru dunia dan di setiap masa. Cuma dengan 
cara diam saja dengan ikhlas dan pasrah, dan merasakan kesadaran kita yg adanya 
di tengah batok kepala, just that.

+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.




      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke