Tidak mengherankan bahwa orang-orang ateis , orang yang sering 
        
        



Salam Sejahtera

Tidak mengherankan bahwa orang-orang
ateis, orang yang sering berpikir kritis, meragukan injil, sebab
realitas yang dibicarakan  melampaui pemahaman manusia, sebab ada
tertulis:



Yes 55: 8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.
“Seperti tingginya langit dan bumi demikianlah tingginya jalan-Ku
dari jalanmu dan rancangan-Ku dan rancanganmu”.



Ayat diatas bukan saja diakui
kebenarannya oleh ajaran agama Kristen tetapi juga Islam. Tetapi
sedikit sekali umat dari kedua agama tersebut menyadari dibalik
keterbatasan pemahaman kita tentang Tuhan, ada organisasi atau
sekelompok pemuka-pemuka agama yang didukung kekuasaan memperlakukan
tafsir-tafsir (doktrin) Alkitab maupun Alqur’an dengan
sewenang-wenang memaksa kita membuka mata, seakan dengan memahami dan
menjalankan doktrin tersebut seseorang akan mengenal Tuhan
sesungguhnya. Sejarah telah membuktikan kepercayaan akan adanya Tuhan
bukanlah penyebab utama konflik/perselisihan  antar umat manusia.
Ketika doktrin suatu agama dianggab sebagai suatu kebenaran, mental
fanatisme tumbuh subur dan pertikaian antar manusia semakin lebih
parah. Pertikaian  berdarah yang mengakibatkan kerugian harta
material yang tidak terhitung jumlahnya dan jutaan nyawa melayang
dengan sia-sia. Pertikaian terjadi bukan saja antar umat beragama
yang berbeda tetapi juga terjadi antar sesama umat beragama yang
sama. Fakta konflik dogmatis tersebut justru tidak membuktikan tujuan agama 
membawa perdamaian dunia, sehingga orang-orang yang skeptis akan keberadaan 
Tuhan mengambil kesimpulan bahwa Tuhan hanyalah tahayul semata.




Doktrin semula dimaksudkan untuk
melenyapkan kesimpang siuran  pemahaman dan tata cara pelaksanaan
ibadah, sehingga setiap orang sehati dan sepemikiran untuk
menjalankan perintah Tuhan. Namun kenyataan doktrin telah menjadi
batu sandungan bagi perdamaian antar umat beragama. Doktrin bukan
saja melecehkan misteri Tuhan bahkan ratusan tahun telah memasung
kebebasan pribadi umat manusia apalagi ketika doktrin dimasuki oleh kepentingan 
duniawi (kekuasaan). Tafsir ter-anyar dari seseorang yang
memiliki kekuatan supernatural, atau orang yang memiliki IQ tinggi,
memiliki jabatan terpandang di masyarakat dan memiliki prestasi
gemilang akademik bukanlah jaminan yang diakui kebenarannya tanpa
menimbulkan konflik, apalagi bila tafsir tersebut menjungkirbalikkan
kebenaran doktrin yang sudah lama diakui oleh banyak umat dan
didukung oleh negara.



Siapapun dari kita yang mengetahui
ajaran dan cerita perilaku Yesus ketika masih di dunia, terlepas dari percaya 
atau tidaknya anda bahwa Yesus
adalah Tuhan, bersepakat memahami ajaran Yesus bertujuan untuk
menciptakan perdamaian antar umat manusia dengan saling menyayangi
(mengasihi) antar sesama  manusia dan menghargai nyawa
musuh-musuhnya. Namun kenyataan,  ajaran mulia ini tidak begitu jelas
terlihat  dalam kehidupan sehari-hari  dari orang-orang  nasrani yang
rajin mengikuti kebaktian di gereja. Bahkan, gereja yang dengan tegas
memperlakukan sanksi bagi jemaat yang  melanggar doktrin-doktrinnya
justru semakin banyak kehilangan jemaat. Semakin banyak gereja yang
tidak lagi dipenuhi oleh jemaat-jemaatnya di setiap hari Minggu.


Injil bercerita bahwa kedatangan Yesus
ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan
melenyapkan hak istimewa bangsa bersunat Israel sebagai umat pilihan-Nya bagi
yang tidak percaya kepada-Nya. Agar setiap orang berprestasi, jangan
ada rasa  putusasa/frustasi oleh karena kesalahan dan dosa masa lalu.
Oleh karena belas kasih Tuhan, Dia datang berbaur bersama-sama
manusia hanya untuk mewujudkan impian-Nya, “pertobatan orang-orang
munafik, jahat dan berdosa”. Ia tidak menginginkan  ratapan, penyesalan dan 
pertobatan 
seseorang  menuju kematian yang sia-sia hanya karena kemaluannya  tidak 
bersunat dan melanggar hukum taurat. Agar setiap orang .menyadari
walau seburuk apapun  nasib sial yang menimpanya, bahwa tubuhnya,
hidupnya berguna bagi  tujuan kemulian Tuhan juga bagi orang lain.
Orang-orang Ateis dan orang yang tidak memahami Injil mentertawakan
“misi kedatangan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari belenggu
dosa”,  padahal mereka sendiri membenarkan bahwa rasa bersalah/dosa
akan berdampak phsikologis bagi seluruh perjalanan karir seseorang.
Yesus tahu betul bahwa “Hukum Taurat” telah gagal menggenggam
imam bangsa Israel untuk tetap setia kepada Yahweh, Allah bangsa
Israel, dan juga Allah orang-orang Nasrani. Itulah sebabnya ajaran Yesus tidak 
menghubungkan kesucian
dengan banyak peraturan  “lakukan dan jangan lakukan” tetapi 
dimulai dengan kata yang membangkitkan imajinasi dan kesetiaan yang 
kuat bagi setiap orang untuk tujuan-tujuan besar,  “berbahagialah” bukan 
“terkutuklah”.  




Khabar gembira injil lainnya adalah
bahwa setiap orang memiliki hak pribadi istimewa, kebebasan untuk
berusaha mengenal-Nya tanpa ancaman dan kutukan  pelanggaran “Hukum Taurat”
dan doktrin-doktrin bikinan manusia. Tuhan menginginkan agar setiap
orang tidak sekedar mengetahui hukum dan perintah-perintah-Nya 
karena ada tertulis:



Hosea 6:6
Sebab Aku menyukai pengenalan akan
Allah, lebih daripada korban bakaran.



Yer 9:24
Siapa yang mau bermegah, baiklah
bermegah karena yang berikut bahwa ia memahami dan mengenal Aku. (1
Kor 3:9 ; Yoh 14:9:6; Mat 11:28-29)



Yoh 15:8-9
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu
bahwa mereka mengenal engkau, satu-satunya Allah yang benar dan
mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.



Anda dikatakan tidak mengenal seorang presiden
jika hanya mengetahui biografinya dari buku-buku. Kedua orang saling
mengenal bila keduanya saling memperkenalkan dirinya masing-masing.
Anda mengenal  president X secara pribadi, karena anda terlibat dalam
sebuah team yang dipimpin langsung president tersebut untuk mencapai
suatu tujuan. Demikianlah kita mengenal Tuhan dimulai dengan
mempelajari  dan memahami ajaran-ajaran-Nya dengan membaca Alkitab 
atau sumber-sumber bacaan Alkitabiah lainnya. Selanjutnya dengan
meminta pengampunan dan penyerahan diri atas kehendak-Nya-lah yang
jadi atas kita, Yesus dengan belas kasih akan datang bercerita banyak
tentang kemauan dan kesukaan-Nya demi keselamatan kita di dunia dan akhirat. 


Quote:
 YANG MEMBUAT KEHIDUPAN BERHARGA ADALAH  BILA KITA MEMPUNYAI TUJUAN YANG BESAR, 
SESUATU YANG MENARIK IMAJINASI DAN MENGGENGGAM KESETIAAN KITA.








--- Pada Ming, 15/2/09, Jusfiq Hadjar <utusan.al...@yahoo.co.uk> menulis:

Dari: Jusfiq Hadjar <utusan.al...@yahoo.co.uk>
Topik: [zamanku] Jadi agama Nasraniitu ya cuma tahayul aja...
Kepada: prole...@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 15 Februari, 2009, 7:14 PM











    
            Jadi agama Nasrani itu ya cuma tahayul aja...

Penganutnya percaya kepada  Tuhan yang tidak berbukti ada.

Seperti kepercayaan tahayul yang lain.

------------ ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo

Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.





      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke