kalo yang ini saya setuju dengan pendapat anda. lihat saja iklan-iklan yang
ditampil di televisi. layaknya raja dari negeri langit di kawal para punggawa
dengan bangga mengatakan inilah sang penolong dari lembah kemiskinan. Lihat
saja busana yang dipakainya, tidak mencerminkan seorang pemimpin
apa yang terpikirkan seorang abu jahal dimasa Rasulullah adalah hatinya
diliputi kebencian yang sangat besar dengan perkembangan Islam. Tidurnya pun
tidak merasa nyenyak selama ia belum puas mengumpat, mencaci dan bahkan
mengeluarkan kata-kata binatang sekalipun. Abu jahal sudah tidak lagi
Tatkala Rasulullah membawa cahaya Islam, maka yang paling takut adalah Abu
Jahal. Timbullah rasa benci dalam dirinya, membuat jiwanya terasa rapuh, tak
lagi mau menerima kebenaran hingga malaikat maut menjemputnya. Ia berusaha
melancarkan fitnahan-fitnahan keji untuk meredam datangnya
Lebih goblok lagi anda, karena sikap anda lebih mirip dengan
abu jahal. yang ada dalam pikiran anda adalah kebencian..dan kebencian. Apapun
alasan anda dahulu yang mengatakan anda seorang muslim yang ingin menegakkan
kebenaran hanyalah kebohongan belaka.
Kebencian anda terhadap Islam ibarat
sayangnya tidak secara jujur dilakukan. lebih banyak memanfaatkan kemiskinan
rakyat untuk ambisinya. kemudian menjelek-jelekkan lawannya. apalagi sekarang,
memiliki gagasan untu kudeta jilid kedua melalui gagasan pemilu di undur.
harapannya bila ada kekosongan kepemerintahan setelah oktober sby
