[zamanku] Yang mau berhumor

2009-02-06 Terurut Topik edi zal
Saya forward-kan informasi humor, kalau-kalau ada yang tertarik.
Salam,
Edizal

--

Humor-Dunia

Manusia perlu istirahat. Bahkan kalau kita personifikasikan sosok Tuhan yang 
memiliki sifat sedih, senang, marah, dan lainnya sebagaimana yang terdapat 
dalam diri manusia, boleh jadi Tuhan pun perlu istirahat agar tidak kelelahan 
mengurus ciptaannya yang masih dalam proses berevolusi dan primitif ini.

Berbagai cara dapat ditempuh untuk mengistirahatkan diri, misalnya, bengong 
mengosongkan pikiran, bercanda dengan keluarga, menyatu dengan alam yang hijau, 
menggampar atau membuang suami seperti buang air besar, atau menikmati kisah 
yang menarik.

Menikmati kisah yang menarik seperti humor sangat bagus untuk melepaskan 
tekanan perasaan atau stres yang menggayuti kehidupan homo sapiens sehari-hari. 
Dengan begitu, humor menjadi vitamin bagi sel-sel tubuh yang lelah agar bisa 
berseri lagi.

Milis ini dihadirkan sebagai ranah tempat kita berbagi humor, untuk membuat 
orang lain tertawa dan merasa tidak begitu menyesal terlahir ke dunia fana ini. 
Mana tahu malaikat juga ikut-ikutan tertawa membaca humornya sehingga pintu 
surga lebih terbuka buat Anda. Mari kita menertawai diri sendiri, menertawai 
kelahiran, kehidupan, dan kematian!

http://groups.yahoo.com/group/humor-dunia/
Subscribe: humor-dunia-subscr...@yahoogroups.com

PS: Yang tertarik pada masalah kejepangan, silakan tengok milis: 
http://groups.yahoo.com/group/jepang-1/


  



[zamanku] Mereka memang mau bunuh habe

2009-02-06 Terurut Topik edi zal
Sehelai kain kafan tergeletak usang di sudut waktu yang mulai matang. Konon 
kabarnya disediakan oleh fans Habe yang tidak mau disebutkan namanya. Lantaran 
Habe tidak modar-modar juga, kain kafan itu ditiupi bernyawa oleh Tuhan dan 
berhasrat menunggangi sepeda tua mengelilingi dunia.

Tak tahu aku sudah berapa banyak kain kafan yang dialokasikan buat Habe karena 
ancaman pembunuhan terhadapnya sudah dikumandangkan jauh hari sebelum teroris 
Islam mencabik-cabik Mumbai, sebelum tragedi Bali/London/Madrid/Beslan, bahkan 
sebelum teroris Islam menciptakan tragedi 11 September di New York sana.

Habe adalah kata sifat dari ketegaran dalam kebebasan hidup. Hengkang dia dari 
Indonesia dan meloncat dari suatu negara kafir ke negara kafir lainnya di bawah 
lindungan Tuhan sampai akhirnya terdampar di negeri Paman Sam yang membuat 
logikanya lebih tajam.

Agaknya jiwa Amerika yang pernah dilantangkan oleh Presiden Franklin D. 
Roosevelt tahun 1941 di depan kongres akan pentingnya kebebasan untuk 
berbicara, kebebasan berkeyakinan, kebebasan dari kesengsaraan atau 
kemelaratan, dan kebebasan dari ketakutan sudah menyatu dalam kromosom Habe. Di 
sinilah letak permasalahannya bagi banyak umat yang masih berjiwa primitif 
sehingga memimpikan kepala Habe dihajar dengan sisi Qoran dan kedua bijinya 
halal dijadikan sate.

Lantaran sudah banyak merasai pahit getirnya perjalanan hidup dan dibesarkan 
dalam lingkungan yang menghargai kebebasan berpendapat sebagai manusia merdeka 
yang sesungguhnya, nampaknya ancaman kematian yang dilayangkan kepadanya tidak 
membuatnya bergeming dan tetap mengabari orang Indonesia apa yang dilihatnya 
dan apa yang menyentuh perasaannya di Amerika sana.

Sudah jelas ancaman pembunuhan tersebut tidak hanya milik mantan muslim seperti 
Habe dan Jusfiq, tapi juga mereka yang dianggap melahirkan tafsir Qoran yang 
berbeda dengan kaum fundamentalis. Orang Ahmadiyah atau perempuan Irshad Manji, 
bahkan Gus Dur dan Ulil Abshar-Abdalla yang berpikiran liberal juga tak luput 
dari intaian maut kaum pengecut yang mengacung-acungkan halaman Qoran untuk 
membenarkan keberingasannya. Halal darahnya diminum! merupakan jargon yang 
kedengaran sedikit kurang bengis daripada ungkapan Dia halal dibunuh! yang 
sering kita dengar dari mulut manusia anarkis yang sok moralis.

Dulu Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono pernah membenarkan Al Faruq dari 
jaringan Al Qaeda yang tertangkap berencana menghabisi Megawati dua kali yang 
salah satunya waktu pertemuan pengurus PDI Perjuangan tahun 1999. Untungnya Al 
Faruq dibuntungi kakinya oleh Tuhan karena bomnya meledak di Mal Atrium Senen. 
Belakangan ini SBY-JK, Andi Mattalata, Hendarman Supandji, AH Ritonga, dan 
seluruh hakim + jaksa yang dianggap terlibat dalam penghilangan nyawa Amrozi cs 
 juga dihalalkan nyawanya yang diserukan lewat internet.

Yang tidak bisa menarik garis tegas antara fitnah yang tak berdasar dan 
kritik yang ada faktanya akan tetap berada di bawah tempurung dan bahkan 
fakta nyata mengenai kenaifan ajarannya tidak akan mau diterimanya. Jadinya, 
pembeberan fakta nyata ini membuat banyak kaum fundamentalis yang senang terus 
berada di bawah panji-panji imperialisme budaya Arab kalap dan tidak bisa lagi 
melihat dengan pandangan jernih apa yang terpampang di depan matanya.

Setiap kritikan dianggap begitu saja sebagai fitnah dan perlu dihabisi yang 
akibatnya masyarakat yang mestinya lambat laun keluar dari tradisi berpikir 
primitif menjadi mandul atas keberadaan kelompok kecil yang beringas ini. 

Kritikan sangat diperlukan bagi perkembangan pikiran dan jiwa yang sehat agar 
bisa maju seperti masyarakat maju yang mengedepankan alur pikiran rasional dan 
bukannya irasional yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mereka 
yang menindas dan membelenggu pikiran banyak orang dengan tindakan liarnya 
tersebut tidak lebih daripada gerombolan penjahat dalam masyarakat. Kehadiran 
kelompok ini membuat jurang kesenjangan antara negara maju dan negara 
berkembang dalam segala segi kian menganga saja, suatu kelompok yang mestinya 
sudah musnah dalam zaman modern dewasa ini.

Pikiran Habe adalah titisan wacana Sartre yang menganggap manusia sebagai 
keseluruhan dengan kebebasannya yang otonom dan bersifat mutlak. Dia hanya 
menggunakan haknya sebagai manusia bebas yang membedakannya dengan manusia 
impoten yang tidak punya keberanian mengkritisi kitab suci yang bermuatan 
abu-abu sehingga menimbulkan interpretasi beragam yang bermuara pada huru-hara 
abadi di dunia ini.

Yang diinginkannya hanyalah agar tiap orang membuka mata, mengedepankan akal 
sehat dalam mengkaji ulang dogma agama yang irasional dan tidak membiarkan 
begitu saja suatu kelompok mengklaim kebenaran penafsirannya sendiri. Yang 
diinginkannya hanyalah agar tiap orang menggunakan otaknya secara maksimal, 
berucap dan berbuat atas paham empiris-matematis yang terukur dan bukannya 
dogma ilusif yang sudah terpendam di liang kubur.

Jadi, Habe saw (peace be upon you)! Kalau 

[zamanku] Habe, Jusfiq, Hafsah salim, dan Paedofil

2008-12-19 Terurut Topik edi zal
From: edi...@agate.plala.or.jp
Subject:Berita Paedofil di Jepang
Date:   2008年12月15日 19:59:04:JST
To:   minang...@yahoogroups.com

Surat Kabar Asahi, 9 Desember 2009, memberitakan tentang ulama yang menikahi 
gadis berusia 12 tahun di Jawa Tengah. Dalih yang dikemukakan oleh sang ulama 
adalah karena yang bersangkutan sudah mengalami haid pertama dan sudah pantas 
dikawini. Tapi, kelakuannya tersebut menimbulkan banyak tentangan dari 
organisasi HAM yang menganggap praktik tersebut sebagai penyiksaan secara 
seksual terhadap anak-anak.

Tidak dijelaskan adakah orang yang bersangkutan Shek Puji yang menikahi gadis 
berusia 12 tahun atau Kiai Masyhurat yang menikahi 5 orang gadis di bawah umur. 
Para sampah bagi dunia, sang paedofil yang doyan mengucup buah dada anak 
perempuan bawah umur ini, punya perasaan yang sudah lumpuh karena memagut 
snobisme (orang yang senang meniru gaya hidup atau selera orang lain yang 
dianggap lebih daripadanya tanpa perasaan malu-malu) dari nabinya.

Paedofil (penyakit kejiwaan yang merujuk pada orang yang mempunyai selera 
seksual terhadap anak kecil) sesuatu yang mencengangkan bagi orang normal di 
Jepang kendati juga ada yang mengidap penyakit yang sama di sini.

Sebagai catatan, UU Indonesia yang membolehkan anak perempuan menikah adalah 
saat dia berusia 16 tahun, sedangkan UU Jepang mengizinkan anak laki-laki 
menikah pada saat usia 18 tahun dan perempuan pada saat usia 16 tahun.

Masyarakat Jepang, juga masyarakat maju lainnya, sangat sukar memahami orang 
islam yang mempraktikkan shalat, puasa, naik haji, sunat, paedofil, dan 
sebagainya yang berada di luar ranah logika empiris mereka.

Sudah pasti orang seperti Habe, Jusfiq, Hafsah salim dan menampik praktik 
paedofil ini.

e


  



[zamanku] Mengadoni Sperma + Sel Telur = Tak Manusiawi

2008-11-19 Terurut Topik edi zal
Baru-baru ini media massa merasa perlu memampangkan foto kyai Aa Gym yang baru 
saja beroleh anak kedelapan dari hasil poligaminya. Sementara banyak orang 
mengelu-elukan kehadiran sang jabang bayi tersebut sebagai titipan Tuhan, 
terasa kesedihan menjalari seluruh tubuhku. Kyai yang selalu berkoar-koar akan 
perlunya menyelamatkan orang yang malang di dunia ini memagut kontradiksi jalan 
hidup yang memalukan. Tapi, Aa Gym tidaklah sendirian karena sikapnya tersebut 
mewakili umat manusia yang berjiwa gulma lainnya di Indonesia.

Manakala jutaan anak-anak terlahir dan merana kurang gizi saban hari, berita 
penambahan anak bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan apalagi 
disanjung-sanjung. Egoisme sudah terlalu berkarat dalam jiwa manusia dan tega 
memicingkan mata terhadap anak-anak yang kelaparan. Tengoklah benua Afrika yang 
memiliki catatan sejarah derita yang panjang hingga detik ini dan belum juga 
bisa diselamatkan oleh manusia lain yang merasa dirinya lebih superior dari 
mereka. Ada barisan panjang manusia yang letih berselimutkan kulit saja 
pembungkus tulang di benua hitam tersebut.

Tak perlu kita memanjangkan leher jauh-jauh ke balik bumi itu dan cukuplah 
melihat dalam negeri sendiri betapa banyaknya saudara kita yang mengisi catatan 
hariannya dengan tetesan air mata yang memilukan. Pulau Jawa (hanya 7% dari 
keseluruhan daratan Indonesia) yang memikul 60% dari keseluruhan populasi 
Indonesia sangat kentara mempertunjukkan tragedi penistaan orang atas orang 
dalam persaingan hidup yang mengerikan. Persaingan hidup yang sudah mencekik 
leher mengompori orang untuk menjadi egois melahirkan masyarakat yang bagai 
tukak bernanah yang menyebarkan aroma busuk ke mana-mana.

Makanya tidaklah mengherankan kalau Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pernah 
mengusulkan agar keluarga yang bermukim di Pulau Jawa memiliki satu anak saja. 
Ini merupakan seruan yang waras. Tapi, adakah gemanya bisa menyentuh kalbu 
manusia di Indonesia yang kebanyakan tidak mampu berpikir secara logis dalam 
hidupnya tersebut?

Sebentar lagi penduduk Indonesia akan meloncati angka 250.000.000 orang. 
Padahal dari laporan PBB pada 1969 penduduk Indonesia berjumlah 113.000.000. 
Hanya kurang dari 40 tahun saja, penduduk Indonesia sudah membengkak dua kali 
lipat beranak pinak seperti babi. Penduduk dunia pun sudah melonjak ke angka 
6.700.000.000.

Ada baiknya melihat keberhasilan pemerintah Cina dalam mengekang pertumbuhan 
penduduknya tanpa mengekang urat nadi libido pejantan di sana. Kebijakan satu 
orang anak yang diterapkan Cina sejak tahun 1979 sangat banyak membantu 
kesejahteraan rakyatnya dan membantu bumi yang sudah kepayahan menyusui spesies 
manusia yang menyampah di mana-mana.

Hasrat kelangsungan hidup yang merupakan tuntutan dari DNA sering membuat 
banyak orang membantai yang lainnya. Nyawa-nyawa murahan yang terlalu banyak 
dilemparkan Tuhan + manusia ke atas bumi ini tidak diasupi cukup gizi untuk 
mengembangkan benaknya, tempat tumbuhnya nalar yang sehat dan rasional itu.

Tiap hati yang manusiawi menghendaki keharmonisan hidup dan rasa toleransi yang 
tinggi untuk mengurangi momok krisis multidimensional yang berkepanjangan ini. 
Dambaan saya adalah berkurangnya jumlah penduduk sekurang-kurangnya mencapai 
angka 1/4, menjadi sekitar 1.500.000.000 saja. Akan lebih ideal lagi apabila 
satu nol di belakang angka tersebut menjadi hilang. Dengan begitu, persaingan 
hidup melunak dan pun para binatang ceria kembali beroleh haknya sebagai 
khalifah yang sah di atas bumi ini.

Adalah kesalahan fatal berpandangan bahwa Tuhan pasti memberi rezeki yang 
pantas bagi setiap manusia yang dilahirkannya. Tuhan itu bersifat netral dan 
dia tetap saja memalingkan wajahnya dari tragedi hidup manusia yang hiruk-pikuk 
dalam keserakahannya. Milyaran dan bahkan triliunan contoh bisa diterakan 
sampai habis tinta air laut mengering, mulai dari penganiayaan, perampokan, 
pembunuhan, terorisme, peperangan, perkosaan, genocide, dan sebagainya dan 
sebagainya yang memenuhi halaman sejarah perjalanan hidup manusia jauh sebelum 
sahelanthropus tchadensis muncul menunggangi planet ini.

Kelihatan kian tolol saja kalau meratap-ratap menyebut-nyebut nama Tuhan agar 
nasibnya menjadi lebih baik atau negaranya diberkahi rahmat. Setolol tiga uang 
dengan zikir akbar yang sering diperbuat oleh para pelacur agama di Indonesia 
yang senang berkumpul menyemut di suatu tempat menengadahkan tangan pada Tuhan 
yang membisu tersebut. Sebaliknya, kalau mereka pakai otak untuk berpikir, 
pastilah akan dipahami bahwa itu adalah perbuatan yang tak berguna dan 
buang-buang waktu + tenaga saja. Lebih baik mengumpulkan sampah yang berserakan 
di mana-mana ketimbang kumpul-kumpul yang tak karuan itu. Atau, serukan tidak 
perlunya beranak lewat kontrasepsi, pencopotan buah pelir, dan sebagainya yang 
lebih masuk akal daripada meratap-ratap kepada Tuhan yang sudah tidak mendengar 
itu. By the way, adakah orang Indonesia punya otak?

Jadi, ketimbang 

[zamanku] Benarkah Jelangkung itu Menyesatkan?

2008-11-02 Terurut Topik edi zal
Benarkah Jelangkung itu Menyesatkan?
Edizal

Jelangkung, jelambek.
Hadirlah kau ke sini.
Datang kau tak dijemput, pergi kau tak diantar.

Kira-kira begitu ungkapan magis yang kami gunakan untuk mengundang roh halus 
manakala aku masih memamah bangku SMA di Padang dulu. Alat yang dipakai adalah 
keranjang plastik kecil yang bagian bawahnya berlubang-lubang, pensil, dan 
secarik kertas putih. Kami memegang keempat sisi keranjang yang di bagian 
bawahnya sudah dipasangi pensil.

Keranjang tersebut akan bergerak dengan sendirinya menuliskan huruf atau gambar 
di atas kertas putih menanggapi pertanyaan yang diajukan, sesuatu yang sangat 
menggetarkan hati.

Jelangkung ini punya kemampuan yang luar biasa sehingga dapat mengetahui dan 
menjawab pertanyaan yang disampaikan. Bisa ditanyakan adakah seseorang itu 
mencintai kita atau tidak dan sebagainya. Jadi, jelangkung berlaku laiknya 
seorang nabi yang bertindak sebagai perpanjangan tangan Tuhan menyampaikan 
pesan terhadap umatnya.

Wasiat yang disampaikan sang jelangkung ini diamini oleh banyak orang yang 
melakukannya, termasuk saya waktu itu dan orang muda lain atau orang yang 
benaknya kurang tersentuh oleh ilmu logika. Bagi mereka yang memercayai 
kemampuan roh halus lewat jelangkung sering menyandarkan keputusan hidupnya 
pada permainan yang kental mistis ini.

Praktik ini hanyalah satu dari banyak media yang dipercayai mampu mendatangkan 
roh halus untuk merundingkan sesuatu atau mengusir penyakit yang menghinggapi 
seseorang, seperti juga shamanisme atau kedukunan yang memainkan peranan 
penting dalam masyarakat primitif untuk berkomunikasi dengan makhluk halus.

Bahkan dalam masyarakat yang sebelah kakinya sudah berada dalam ranah modern 
dan sebelahnya lagi masih berada di ranah primitif seperti Indonesia, fenomena 
ini masih terlihat jelas lewat nyanyian, tarian, meditasi, dan sebagainya baik 
di dusun maupun kota.

Tarian Angguk yang berkembang di Yogyakarta yang sarat dengan kemistisan 
hanyalah salah satu produk saja dari hadirnya kegiatan berhubungan dengan roh 
halus di kota besar. Agaknya lagu dalam kategori dangdut dan rock 'n' roll atau 
tarian breakdance dengan kepala yang berputar-putar di lantai belum lagi 
disukai oleh roh halus sehingga tidak dimasukkan ke dalam daftar media yang 
bisa digunakan.

Pada waktu mengikuti perkuliahan di UPI, Bandung, aku bekerja sambilan di 
sebuah percetakan kecil untuk penambah-nambah biaya hidup. Seorang teman lama 
yang kuliah di ITB kadangkala datang berkunjung ke kosku dan beberapa kali 
kuajak melihat-lihat percetakan kami.

Suatu hari terjadi kehebohan di percetakan tersebut karena uang dalam tas raib 
tanpa bekas. Malangnya, teman lamaku tersebut kebetulan berada di sana saat itu 
sehingga termasuk salah seorang yang penting dicurigai sebagai pelakunya.

Suasana yang tidak menyenangkan harus kutahan atas sorotan tajam mata kemarahan 
banyak orang di percetakan ke arahku karena ketegasanku menolak tuduhan 
terhadap teman tersebut. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dia adalah 
orang yang berhati baik dan berasal dari keluarga sembada yang tidak pernah 
kekurangan uang. Akhirnya, orang-orang yang berada di sana memutuskan minta 
bantuan Tuhan lewat pembacaan ayat Qoran untuk mencari tahu siapa gerangan yang 
menilap uang tersebut.

Seutas tali yang di ujungnya dikebatkan ke kunci diselipkan di antara halaman 
Qoran yang tebal. Empat orang dari kami menengadahkan masing-masing satu 
telapak tangan dan di atasnya ditempatkan Qoran tersebut sehingga sang kunci 
berada dalam posisi menggantung. Pengadilan pun dimulailah. Salah seorang dari 
kami menyebutkan nama seseorang dan membacakan ayat kursi dalam bahasa Arab 
yang artinya tidak kupahami (mungkin juga oleh yang lainnya).

Sang kunci hampir tidak bergeming ketika nama orang lain dan ayat kursi selesai 
dibacakan, tapi sang kunci cukup antusias menggoyang-goyangkan badannya 
manakala giliran nama temanku disebut. Ini membuatku sangat terpana dalam 
ketidakpercayaan.

Aku sadari betapa mengemukakan sanggahan atas putusan ala-jelangkung lewat 
pembacaan Qoran tersebut punya risiko yang tinggi karena sama saja artinya 
dengan menolak titah Tuhan yang didukung oleh mainstream masyarakat. Sudah ada 
asumsi sebelumnya bahwa tidak mungkin Tuhan mendustakan umatnya lewat 
penggunaan sabdanya.

Namun, aku tidak bergeming atas kepercayaan diri yang berakibat aku dijauhi. 
Itu merupakan suatu konsekuensi logis atas resistensi yang menyebabkan aku 
kehilangan konsituen. Untungnya semua orang itu cukup waras dan tidak 
memerkarakan teman tersebut karena hakim korup sekalipun tidak akan mau 
menerima perkara yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara kasat mata.

Sekitar dua hari berselang sesudah pembacaan ayat suci Qoran itu, muncul lagi 
kehebohan baru. Belakangan ibu warung yang ada dekat percetakan kami merasa 
heran atas seringnya seorang anak laki-laki murid SD jajan di sana padahal sang 
anak berasal dari keluarga kebanyakan.

Bertanyalah si ibu 

[zamanku] Humor Kita

2008-11-02 Terurut Topik edi zal
Saya forward-kan informasi humor, kalau-kalau ada yang tertarik.
Salam,
Edizal

--

Humor-Dunia

Manusia perlu istirahat. Bahkan kalau kita personifikasikan sosok Tuhan yang 
memiliki sifat sedih, senang, marah, dan lainnya sebagaimana yang terdapat 
dalam diri manusia, boleh jadi Tuhan pun perlu istirahat agar tidak kelelahan 
mengurus ciptaannya yang masih dalam proses berevolusi dan primitif ini.

Berbagai cara dapat ditempuh untuk mengistirahatkan diri, misalnya, bengong 
mengosongkan pikiran, bercanda dengan keluarga, menyatu dengan alam yang hijau, 
menggampar atau membuang suami seperti buang air besar, atau menikmati kisah 
yang menarik.

Menikmati kisah yang menarik seperti humor sangat bagus untuk melepaskan 
tekanan perasaan atau stres yang menggayuti kehidupan homo sapiens sehari-hari. 
Dengan begitu, humor menjadi vitamin bagi sel-sel tubuh yang lelah agar bisa 
berseri lagi.

Milis ini dihadirkan sebagai ranah tempat kita berbagi humor, untuk membuat 
orang lain tertawa dan merasa tidak begitu menyesal terlahir ke dunia fana ini. 
Mana tahu malaikat juga ikut-ikutan tertawa membaca humornya sehingga pintu 
surga lebih terbuka buat Anda. Mari kita menertawai diri sendiri, menertawai 
kelahiran, kehidupan, dan kematian!

http://groups.yahoo.com/group/humor-dunia/
Subscribe: [EMAIL PROTECTED]

PS: Yang tertarik pada masalah kejepangan, silakan tengok milis: 
http://groups.yahoo.com/group/jepang-1/



  



Re: [zamanku] Kontrasepsi

2008-11-02 Terurut Topik edi zal
Ada berita di media massa tentang Ustad AA Gym yang beroleh anak kedelapan. 
Manakala jutaan anak-anak terlahir dan hidup kurang gizi saban hari, berita 
penambahan anak bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan apalagi 
disanjung-sanjung. 

Bagi saya, Tuhan adalah sosok yang netral. Kalau laki-laki atau perempuan tidak 
pakai alat kontrasepsi, Tuhan tidak akan campur tangan dan manusia ini akan 
terus beranak pinak tak terkendali.

Egoisme sudah terlalu berkarat dalam jiwa pejantan dan tega membiarkan 
anak-anak (Islam, Kristen, Buddha, ...) kelaparan di depan matanya. Mestinya 
orang Indonesia sedikit melihat ke Jepang atau negara maju lainnya bagaimana 
nalar itu dipakai dan tidak terus-terusan bikin anak yang akan menyusahkan 
orang banyak dan dunia. Daripada melahirkan anak sendiri, lebih baik 
menyelamatkan anak-anak yang sudah terlahir malang ke atas bumi ini.


--- On Sun, 11/2/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [zamanku] Kontrasepsi
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Sunday, November 2, 2008, 4:09 AM
 Batam Pos
   Sabtu, 01 November 2008 
 
 Kontrasepsi  
  
 
   Sudah pernah dengar Hari Kontrasepsi Internasional?
 Hari itu diperinghati setiap 26 September. Indonesia sendiri
 baru dua tahun ini memperingati hari internasional tersebut.
 
 
   Bayangkan, kontrasespsi menjadi sebuah kepedulian
 dunia. Artinya masalah kependudukan adalah masalah dunia. 
 
   Kontrasepsi sendiri adalah sebuah cara atau alat yang
 digunakan untuk mencegah kehamilan. Pertambahan populasi
 penduduk di dunia sangat berdampak segala aspek penunjang
 kehidupan. 
 
 
   Rumah, pendidikan, makanan, kesehatan dan sebagainya.
 Semakin banyak penduduk semakin besar pula sumber daya alam
 yang akan digali demi memenuhi kebutuhan hidup. Lha makin
 lama kan habis. Kini para ahli sibuk mencari sumber energi
 alternatif. Sudahlah harganya mahal cadangan energi fosil
 makin menipis. 
 
 
   Untunglah ratusan tahun yang lalu jumlah penduduk
 masih sedikit, kalau sudah banyak bisa-bisa kita tidak
 kebagian menikmati sumber daya alam kan. Nah, kini giliran
 kitalah untuk berpikir tentang cadangan sumber daya alam
 untuk anak cucu kita. Jadi bukan berarti kita kaya lalu
 punya anak seenaknya. 
 
 
   Lha siapa yang harus berkontrasepsi? Faktanya
 perempuan memiliki lebih banyak alat kontrasepsi, sementara
 pria hanya kondom (ada satu lagi kontrasepsi steril). Kondom
 sendiri kini lebih banyak dipromosikan untuk mencegah
 penularan penyakit kelamin. Padahal sejatinya kondom adalah
 alat penahan bertemunya sperma dan sel telur agar tak
 terjadi pembuahan. Fatalnya kondom bukan alat kontrasepsi
 yang digemari dengan dalih mengurangi rasa hubungan suami
 istri. Akhirnya kondom melekat dengan stereotip di atas dan
 sebagai alat mencegah kehamilan bagi kaum yang belum berhak.
 
 
 
   Padahal di Jepang kondom berada di peringkat atas
 dalam penggunaan alat kontrasepsi. Pemasangan alat
 kontrasepsi sendiri dilakukan atas dasar kenyamanan kedua
 individu dalam pasangan. Penentuan kontrasepsi juga atas
 kesepakatan berdua. Yang penting kan sama-sama nyaman dan
 ujungnya angka kelahiran bisa dikendalikan. ***