Arab Dizaman Pra-Islam Saling Bekerjasama Dengan Yahudi Muhammad yang lahir pada 572 berasal dari lingkungan kelompok pengembara bedouin yang hidupnya ber-pindah2 tempat. Dalam bahasa Inggrisnya disebut "Nomad" yaitu kelompok bangsa yang mengembara yang banyak ditemukan di Jazirah Arab. Orang2 Yahudi mencatat keberadaan bangsa pengembara ini dengan sebutan "Arab". Jadi kata "Arab" berasal dari istilah orang2 Yahudi untuk menyebutkan mereka kelompok2 pengembara ini.
Bangsa Yahudi sendiri termasuk bangsa yang sangat tua, karena mereka sudah memiliki hurus, tulisan dan bahasanya sendiri. Sebaliknya, kelompok pengembara ini berbahasa campur aduk tergantung dari wilayah2 mana yang biasa mereka lalui sehingga akhirnya membentuk logat atau dialek2 berbeda meskipun sama2 bangsa pengembara atau sama2 bangsa Arab. Orang2 Arab ini juga tidak punya tulisan sehingga tulisannya pun akhirnya diambil dari bangsa Phoenix dan dari tulisan2 Iberani yang dipakai orang2 Yahudi. Campur baurnya bahasa dan tulisan inilah yang akhirnya membentuk identitas bahasa Arab, membentuk tulisan Arab, dan membentuk sebuah bangsa baru yang kemudian dinamakan bangsa Arab. Sebaliknya, orang2 Yahudi itu sejak dulu sudah menetap, membentuk perkotaan, membentuk perdagangan, dan mencatat setiap kejadian jauh sebelum masehi dizaman prasejarah. Perdagangan orang2 Yahudi ini berkembang bertambah maju dengan adanya orang2 Arab ini yang dipekerjakannya sebagai retailer. Itulah sebabnya, nabi Muhammad juga turun temurun dari paman2 dan bapak2nya bekerja sebagai delivery membawa barang2 dagangan milik orang2 Yahudi ini untuk ditukar barter dengan barang2 dari kerajaan2 disekirarnya seperti Persia, Babylonia, Assyria, Samarkan, Turkestan dll. Demikianlah secara singkat gambaran asal usul bangsa Arab sebelum lahirnya agama Islam yang kita kenal sekarang ini. Jadi memang ada berberapa kontroversi kalo Quran dan Hadist dari Sunni menceritakan bahwa Muhammad dan Pamannya bekerja pada majikan yang adalah pedagang besar kota Mekah janda Khadijah. Sangat kontrast dengan Quran dan Hadist dari Syiah yang menganggap bahwa Khadijah adalah perawan tua bukan janda. Catatan dari orang2 Yahudi menceritakan bahwa Khadijah itu bukan orang Arab melainkan orang Yahudi, sebaliknya, Quran dan Hadist menyebut Khadijah sebagai juga orang Arab. Jadi kalo anda mau memastikan siapa sebenarnya Siti Khadijah yang menjadi isteri nabi Muhammad ini, maka dengan membaca Quran dan Hadistnya bisa ditemukan bahwa paman Khadijah itu bernama Waraqa yang ternyata adalah seorang Rabbi Yahudi dikota Madinah. Jadi jelas disini, Khadijah sebenarnya orang Yahudi atau sedikitnya campuran darah Yahudi karena pamannya adalah pendeta agama Yahudi. Namun, akibat pengaruh agama Kristen yang membenci orang2 Yahudi, maka tafsir tentang Waraqa diubah menjadi pendeta Kristen bukan lagi dianggap pendeta Yahudi, padahal pengaruh agama Kristen dikotta Mekah dizaman kehidupan nabi Muhammad belum dikenal sama sekali. Namun apa yang saya tulis disini meskipun merupakan kenyataan yang kuat sekali bukti2nya, sama sekali bukan untuk konsumsi keimanan Islam melainkan merupakan bahan renungan bagi mereka yang benar2 mau memahami latar belakang konflik internal dunia Islam yang selama ini tidak mungkin bisa dipadamkan. Juga menjelaskan sedikit latar belakang kebenciannya kepada Yahudi yang dilestarikannya dalam buku sucinya Quran. Juga saya tidak bermaksud untuk membuang waktu dan biaya untuk beradu argumentasi yang tidak ada gunanya bagi anda yang sudah diracuni keimanan Islam yang mengorbankan akal sehat anda dan lingkungan anda sendiri dengan mengabadikan ajaran yang dipenuhi dengan kebencian2 yang dilestarikan turun temurun melalui kitab suci. > "wong_gendeng05" <wong_genden...@...> wrote: > malah dalam sejarah Islam kalo gak > salah arah kiblat pernah ke Yerusalem, > belakangan arah kiblat pindah ke Mekkah, > ini apa maksudnya arah kiblat kok > mencla mencle, ya maksudnya nabi > muhammad ingin meraih simpati orang > orang yang berhubungan dengan Yerusalem > yaitu Yahud dan Ksiten, coba bayangken > gusti Alloh bikin keputusan kok mencla > mencle esuk dele sore tempe, esuk arah > kiblat ke utara sorenya ke selatan? > gak mungkin lah gusto Alloh kayak gitu. > Memang betul, dizaman dulu yang namanya rakyat itu wajib menyembah rajanya, menyembah nabinya, menyembah Tuhan yang dipercaya oleh penguasanya. Rakyat dulunya harus percaya agama yang sama dengan yang dipercaya rajanya, caliphnya, nabinya atau penguasanya. Hal ini berlaku umum. Jadi, tidak mungkin "Kiblat" itu bisa berubah karena kalo sampai terjadi adanya perubahan kiblat berarti terjadi perubahan kekuasaan. Setiap penguasa memiliki atau menentukan kiblatnya sendiri. Kalo kiblatnya berubah berarti penguasanya juga berubah. Makanya baca tulisan saya sebelumnya, bahwa Islam yang diajarkan nabi Muhammad berbeda bahkan bertolak belakang dengan Islam yang dianut oleh penguasa yang mengubah kiblat ini. Artinya, kalo nabi Muhammad telah menetapkan kiblat ke Yerusalem, maka sewaktu ada perintah merubah kiblat dipastikan bahwa nabi Muhammad sudah bukan lagi menjadi penguasa, sudah ditawan, sudah jadi sandera, sudah dikudeta, bahkan kemungkinannya sudah mati dibunuh. Hal ini ditandai terjadinya pembunuhan semua keturunan nabi Muhammad oleh si penguasa yang baru. Dan untuk memaksakan legitimasi kekuasaannya, sang penguasa baru memberitakan bahwa anaknya sudah menjadi isteri nabi Muhammad dan sang penguasa sebagai besar berhak menggantikan atau mengambil alih kekuasaan nabi Muhammad. Begitulah, Abu Bakar mengaku sebagai besan nabi Muhammad karena memberitakan bahwa anak gadisnya Aisyah yang baru 6 tahun sudah diperistri nabi Muhammad yang berumur 58 tahun, dan nabi Muhammad dinyatakan mati pada umur 60 tahun. Padahal usia Abu Bakar sendiri baru 35 tahun. Tapi Abu Bakar setelah mengangkat diri 6 bulan jadi Caliph diapun dibunuh temannya sendiri yaitu Umar. Kemudian Umar juga mengangkat diri jadi Caliph dengan cara2 yang sama, dia mengaku juga besan nabi Muhammad karena anak perempuannya Hafsah menjadi isteri nabi Muhammad setelah izin suami Hafsah bersedia menceraikannya. Juga Umar kemudian dibunuh setelah 2 tahun menjadi Caliph, dan penggantinya juga mengaku berbesan dengan nabi Muhammad karena anak perempuannya yang oleh suaminya diberikan kepada nabi Muhammad. Semua konspirasi ini akhirnya diwariskan kepada umat Islam yang saling membunuh seperti Syiah, Sunny, Fatimid, Kurdi, dan lain2nya. Ny. Muslim binti Muskitawati.