Cuma Kisah Biasa..Ngga Ada Yang Spesial..<http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/02/cuma-kisah-biasangga-ada-yang-spesial.html>
<http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/02/cuma-kisah-biasangga-ada-yang-spesial.html> ------------------------------ Goin' to Jakarta, again! Ah..kalimat ini sungguh menyebalkan bagiku sekarang!..namun, Kamis minggu lalu..toh, tetap juga kujalankan. Padahal dulu, sewaktu lulus kuliah dari UniKa Parahyangan Bandung dengan IPK pas-pasan 2.4 saja, aku masih sangat PD dan selalu yakin bahwa pasti bekerja di kota yang paling ramah uang di Indonesia! Aku adalah orang Bali, walaupun Bali adalah Pulau Internasional, namun tidak pernah ku hitung Bali sebagai kota ramah uang!.. Mengapa? Saat itu dan ternyata hingga sekarang...rata-rata gaji untuk pegawai di Bali termasuk yang terkecil di Indonesia.. So, For me…the money friendliest city in Indonesia are…Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sewaktu memutuskan itu, Aku lupa satu hal, orang kaya ada dimana-mana begitu juga orang miskin! Hidupku berjalan bersama 2 sahabatku yaitu kemudahan dan kesusahan. Mereka senantiasa bersamaku. Abangnya sang Kemudahan sangat jarang melirik padaku, namun adiknya sang Kesusahan entah mengapa justru sangat rapat denganku. Keakraban itu terlihat jelas dalam fluktuasi hidupku, berkisar dari sangat susah, susah dan kadang-kadang hampir susah. Ada grafik yang stabil, yaitu keuangan yang super pas-pasan…sehingga perlu modifikasi tambal sulam untuk mensiasati remah-remah sisa gaji bulanan yang telah tercabik-cabik hutang dan kerkoyak-koyak biaya hidup. Dari hasil itu, masihlah kubisa mempunyai rumah dan tanah.. Tidak terasa tiga belas tahun berlalu, Sebagai orang Bali, ternyata akupun terkena penyakit umum orang Bali, yaitu merasa belum lengkap selama belum pulang ke Bali…dan itu melanda padaku..padahal aku cuma numpang lahir di Bali..sisanya besar di Bandung dan tidak pernah lebih lama dari 1 bulan tinggal di Bali..berbahasa balipun aku tidak bisa malah lebih piawai berbahasa sunda. Pokoknya ada 1001 alasan, mengapa harus pulang ke Bali dan hanya 1 alasan mengapa tetap di Jakarta, yaitu Karir. Dari semua yang stabil dalam hidupku salah satunya adalah karir. Ya, karirku sangat-lah stabil.. mendatar sebagai staff! Upaya-upaya menapak karir, tentunya sudah kulakukan juga dari mulai bekerja rajin, melanjutkan sekolah lagi [dengan biaya sendiri], menjilat, memberontak dll..pokoknya everything I do…it never works! Ternyata karir adalah barang mewah dan langka bagiku. So, kalau 13 tahun aku adalah staf..why not for the next 13 years, ngga bakalan masih staff juga, ya toh! Wake up man! Runtuh juga 1 alasan itu, Kemudian dari hasil rembukan aku dan Istri sampailah kami pada satu kesimpulan dan keputusan, perlu ada team advance yang duluan ke Bali. Istri dan anak-anakku, akhirnya pulang duluan ke Bali..meninggalkan aku di sini..sendiri. Awalnya, kupikir, 'Pindah kan lebih mudah..piece of cake-lah!!' Ternyata aku keliru! Pokoknya..lagi, dengan segala daya upaya..aku harus pulang keBali! Selamawaktu menunggu dan berupaya pindah, Harus kusiapkan modal untuk menetap di Bali, jadi rumah dan tanah ku pasangi plank 'Di Jual'..sekali-kali ku iklankan di Poskota...Berita baiknya, upaya pindah berhasil di dua tahun lebih kemudian! Berita basinya, rumah dan tanah itu masih belum laku! Bahkan hingga saat ini… <http://4.bp.blogspot.com/_LIUemvFprxs/SZfHw8lfJ9I/AAAAAAAABE8/vmyemyRj2k8/s1600-h/rmh2.JPG><http://www.facebook.com/photo.php?pid=1407704&op=1&view=all&subj=64952867360&aid=-1&oid=64952867360&id=526743544> Yah..inilah Rumah<http://maps.google.com/maps?f=q&source=s_q&hl=en&geocode=&q=6%C2%B04%2743.52%22S+++106%C2%B039%2700.65%22E&sll=-6.078489,106.650081&sspn=0.002251,0.004828&ie=UTF8&ll=-6.077443,106.650188&spn=0.009004,0.019312&t=h&z=16&iwloc=addr>itu... Orang-orang bilang..coba pakai sarat, cari orang pintar…hehehehe..beberapa orang 'pintar' dari variasi agama telah ku datangi…hasilnya..ilmu mereka luntur di rumah dan tanah itu! Di akhir periode, mereka selalu katakan, 'Belum jodohnya, pak..' Ah untuk kalimat itu sih..ngga perlu orang pintar untuk memberitahu, ya toh! <http://3.bp.blogspot.com/_LIUemvFprxs/SZfIH3xypMI/AAAAAAAABFE/DzfDo8IlaRA/s1600-h/DSC00228.JPG>Kira-kira seperti itulah posisiku, ketika 2 tahun tanpa keluarga.. Kamis, itu, aku terbang ke Jakarta..kupasangi lagi rumah itu Plank, ku cat dan plitur rumah itu, kurapihkan lagi. Kali ini, pertama kali dalam hidupku, ku datang tanpa target dan pulang tanpa beban. Dari rencana 3 hari, hari kedua selesailah semua, membuat kunci duplikat, menitipkan kunci, menitipkan copy sertifikat, mencari tukang bangunan, memborongkan pekerjaan, menitip uang dan bantuan mengawasi, hingga masih sempat menjenguk seorang sahabat yang tengah tergeletak sakit jantung di RS Mitra Ramsey International di Jatinegara.. Sahabatku itu, orang dengan cita-cita tinggi, namun fokus..ya ia sangat fokus untuk menjadi orang kaya!..Segala macam upaya telah dilakukan dan dilanggarnya..Sekarang ini, ia sedang tidak berdaya di satu proyeknya, ia terjun terlalu dalam…terikat erat dalam jerat hutang…harapan memang tinggi, hasilnya masih 0 (nol) besar dan terkapar di ranjang rumah sakit. Yup, just another sample…Nafsu keinginan tidak pernah mampu dipuaskan..memutasi diri dari satu bentuk ke bentuk lainnya…entah itu nikmat ataupun susah..tak pernah ia memasarkan dirinya namun, justru kita iklas tercebur kedalamnya bagai laron menubruk api… manusia selalu terlena, selalu berlari menuju kesia-siaan di akhir cerita. Sabtu siang itu, sambil menunggu waktu ku berangkat pulang, terkenanglah Aku pada semua yang telah berlalu.. *I'm leaving on a jet plane, I don't know when I'll be back again…* <http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/02/cuma-kisah-biasangga-ada-yang-spesial.html> ------------------------------ http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/02/cuma-kisah-biasangga-ada-yang-spesial.html