[zamanku] India Pakistan : Sekularisme vs Islam

2008-07-25 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
India  Pakistan : Sekularisme vs Islam 
 
http://www.6thcolumnagainstjihad.com/jthomas_p7.htm#twostates 

A Tale of Two States: India  Pakistan 
 
1947 : membagi perpustakaan, menjelang Partisi India-Pakistan 

Baru2 ini saya membaca artikel dlm kwtanweer.com dgn judul : 
“Al-Hind wa Pakistan … al-‘Ilmaniyya’ Tantaser” (India  Pakistan … Kemenangan2 
Sekularisme.) 

Ini ditulis oleh seorang Muslim Arab intelektual, yg membandingkan sejarah 
kedua negara sejak merdeka dari Inggris thn 1947, dan menyimpulkan bahwa India 
menjadi sebuah success story, sementara keadaan Pakistan amat menyedihkan. 

Berikut cuplikan dari artikel tsb dan disusul oleh analisa dan komentar saya. 

“Saat kami membandingkan negara Hindu sekuler India dgn Negara Islam Pakistan, 
kami kaget dgn kontras besar diantara keduanya. 

Presiden India sekarang adalah seorang Muslim, yg menunjukkan bahwa agamanya 
bukan penghalang bagi jabatan tinggi di sebuah negara mayoritas Hindu. Kita 
harus ingat bahwa sang presiden juga memainkan peran besar dlm pengembangan 
program nuklir India. Belum lagi kemajuan India dibidang teknologi, ekonomi, 
agrikultur dan pendidikan. Inida mencapai tingkat demokrasi yg menakjubkan. 
Bandingkan itu dgn keterbelakangan memalukan Negara Islam Pakistan, sistim 
pendidikannya, sistim ekonominya yg kembang kempis, meningkatnya terorisme dan 
kekuasaan ulama di negeri itu. 

Perbandingan antara India  Pakistan membuat seorang pengamat independen pedih 
melihat pemerintah Pakistan dan rakyat Muslimnya. India, setelah mengadopsi 
sistim pemerintahan sekuler, berhasil menyelamatkan diri dari berbagai masalah. 
Memang India juga tidak bebas dari fanatisme Hindu, sistim kasta, dan ledakan 
penduduk. Namun dgn sistim pemerintahan sekuler yg demokratis, India memiliki 
posisi lebih baik utk menghadapi tantangan2 tsb, dibanding dgn negara2 spt 
Pakistan dan Mesir. 

Dgn mengembangkan rejim sekuler, India sukses menciptakan sebuah way of life 
baru, baik dlm pemerintahan maupun dlm masy. 

Warga India, terlepas dari agama atau etnisitasnya, berpartisipasi dlm proses 
pembuatan keputusan. India bebas dari madrasah2 yg membawa dampak negatif bagi 
sistim politik Pakistan. Di India, peran ulama Hindu terbatas pada lingkup 
sosial; mereka tidak diijinkan mencampuri urusan legislatif. Dan walau India 
sekuler, politisi2nya bebas memeluk agama apapun selama urusan agama berhenti 
dipintu politik, ekonomi, edukasi  budaya; dlm arti bahwa sebuah keputusan 
politik tidak tergantung kpd pengaruh agama. Dgn ini juga, India menempati 
tempat terhormat di panggung dunia. 

Lewat pendidikan, India menciptakan manusia India [baru] yg didasarkan atas 
pemisahan agama  negara. Identitas agama diganti dgn identitas kewargaan. 

Sementara itu, Pakistan, sbg negara Islam, gagal mengimplementasi prinsip2 
agama Islam, spt kesetiaan dan kepercayaan yg memungkinkan kesuksesan 
pemerintah dan masyarakatnya. Tendensi kesukuan dlm masy Pakistan, dgn 
membengkokkan nilai2 Islam, menciptakan tempat subur bagi aktivitas teroris dll 
problema. Sambil merenungkan deteriorasi parah dlm kehidupan Pakistan, 
pertanyaannya adalah: bukankah sekularisme bisa menyelamatkan Pakistan dari 
krisis2nya yg tidak berkesudahan ?” 

ANALISA 

Sang penulis menyimpulkan satu hal sederhana : Sekularisme (‘Ilmaniyya') 
menjadi dasar sukses India, baik secara domestik maupun internasional. 
Sementara itu, Pakistan yg bertujuan menciptakan sebuah model negara Islam, 
semakin jeblog dlm 60 tahun belakangan ini, dirasuki oleh problema domestik  
internasional yg semakin melarut2. 

KOMENTAR 

Pengkajian sejarah India  Pakistan sejak 1947 menunjukkan bukti2 kuat bahwa 
upaya menciptakan “negara Islam murni” spt yg dibayangkan Muslim India hanyalah 
sebuah resep bagi kehancuran politik, sosial dan ekonomi. 

Mari kita tinjau sejarah. 

Kerajaan Mughal Islam menjajah India selama 300 tahun sebelum dikuasai Inggris. 
Sebelum Inggris mempersiapkan utk angkat kaki, Liga Muslim dibawah pimpunan 
‘Allama Iqbal, thn 1909, menuntut bagi terciptanya sebuah negara yg Islam 
murni, terpisah dari India. 

Th 1940, pemimpin Liga Muslim, Muhammad Ali Jinnah, ngotot bahwa setelah 
hengkangnya Inggris, negara itu harus dibagi dua. Dan keduanya terpisah pada 
tgl 15 Agustus 1947. Pakistan kemudian terpisah oleh dua bagian: Pakistan Timur 
dan Pakistan Barat, yg dipisahkan oleh kawasan India sebesar 1.000 mil ! 
 


Setelah partisi, kekerasanpun mengamuk. 

 
Pertengahan 1947, satu juta manusia dibantai oleh kedua pihak dlm huru hara 
agama. Jenazah2 korban sedang diangkat dari jalanan kota. 

 
Jalan2 pendek dan sempit. Mayat2 bertebaran spt sampah di jalanan..., tulis 
Vicki Goldberg. 

 
Migrasi itu merupakan kesengsaraan manusia dlm skala besar2an, tulis 
Bourke-White. 

 
Janda2 bertebaran karena banyaknya suami yg tewas. 

In Pictures : India's partition 
http://news.bbc.co.uk/2/shared/spl/hi/pop_ups/06/south_asia_india0s_pa 
rtition/html/1.stm 

 
Masa menyakitkan ... Partisi, migrasi 

[zamanku] India Pakistan : Sekularisme vs Islam

2008-07-25 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
India  Pakistan : Sekularisme vs Islam 
 
http://www.6thcolumnagainstjihad.com/jthomas_p7.htm#twostates 

A Tale of Two States: India  Pakistan 
 
1947 : membagi perpustakaan, menjelang Partisi India-Pakistan 

Baru2 ini saya membaca artikel dlm kwtanweer.com dgn judul : 
“Al-Hind wa Pakistan … al-‘Ilmaniyya’ Tantaser” (India  Pakistan … 
Kemenangan2 Sekularisme.) 

Ini ditulis oleh seorang Muslim Arab intelektual, yg membandingkan sejarah 
kedua negara sejak merdeka dari Inggris thn 1947, dan menyimpulkan bahwa India 
menjadi sebuah success story, sementara keadaan Pakistan amat menyedihkan. 

Berikut cuplikan dari artikel tsb dan disusul oleh analisa dan komentar saya. 

“Saat kami membandingkan negara Hindu sekuler India dgn Negara Islam 
Pakistan, kami kaget dgn kontras besar diantara keduanya. 

Presiden India sekarang adalah seorang Muslim, yg menunjukkan bahwa agamanya 
bukan penghalang bagi jabatan tinggi di sebuah negara mayoritas Hindu. Kita 
harus ingat bahwa sang presiden juga memainkan peran besar dlm pengembangan 
program nuklir India. Belum lagi kemajuan India dibidang teknologi, ekonomi, 
agrikultur dan pendidikan. Inida mencapai tingkat demokrasi yg menakjubkan. 
Bandingkan itu dgn keterbelakangan memalukan Negara Islam Pakistan, sistim 
pendidikannya, sistim ekonominya yg kembang kempis, meningkatnya terorisme dan 
kekuasaan ulama di negeri itu. 

Perbandingan antara India  Pakistan membuat seorang pengamat independen pedih 
melihat pemerintah Pakistan dan rakyat Muslimnya. India, setelah mengadopsi 
sistim pemerintahan sekuler, berhasil menyelamatkan diri dari berbagai masalah. 
Memang India juga tidak bebas dari fanatisme Hindu, sistim kasta, dan ledakan 
penduduk. Namun dgn sistim pemerintahan sekuler yg demokratis, India memiliki 
posisi lebih baik utk menghadapi tantangan2 tsb, dibanding dgn negara2 spt 
Pakistan dan Mesir. 

Dgn mengembangkan rejim sekuler, India sukses menciptakan sebuah way of life 
baru, baik dlm pemerintahan maupun dlm masy. 

Warga India, terlepas dari agama atau etnisitasnya, berpartisipasi dlm proses 
pembuatan keputusan. India bebas dari madrasah2 yg membawa dampak negatif bagi 
sistim politik Pakistan. Di India, peran ulama Hindu terbatas pada lingkup 
sosial; mereka tidak diijinkan mencampuri urusan legislatif. Dan walau India 
sekuler, politisi2nya bebas memeluk agama apapun selama urusan agama berhenti 
dipintu politik, ekonomi, edukasi  budaya; dlm arti bahwa sebuah keputusan 
politik tidak tergantung kpd pengaruh agama. Dgn ini juga, India menempati 
tempat terhormat di panggung dunia. 

Lewat pendidikan, India menciptakan manusia India [baru] yg didasarkan atas 
pemisahan agama  negara. Identitas agama diganti dgn identitas kewargaan. 

Sementara itu, Pakistan, sbg negara Islam, gagal mengimplementasi prinsip2 
agama Islam, spt kesetiaan dan kepercayaan yg memungkinkan kesuksesan 
pemerintah dan masyarakatnya. Tendensi kesukuan dlm masy Pakistan, dgn 
membengkokkan nilai2 Islam, menciptakan tempat subur bagi aktivitas teroris dll 
problema. Sambil merenungkan deteriorasi parah dlm kehidupan Pakistan, 
pertanyaannya adalah: bukankah sekularisme bisa menyelamatkan Pakistan dari 
krisis2nya yg tidak berkesudahan ?” 

ANALISA 

Sang penulis menyimpulkan satu hal sederhana : Sekularisme (‘Ilmaniyya') 
menjadi dasar sukses India, baik secara domestik maupun internasional. 
Sementara itu, Pakistan yg bertujuan menciptakan sebuah model negara Islam, 
semakin jeblog dlm 60 tahun belakangan ini, dirasuki oleh problema domestik  
internasional yg semakin melarut2. 

KOMENTAR 

Pengkajian sejarah India  Pakistan sejak 1947 menunjukkan bukti2 kuat bahwa 
upaya menciptakan “negara Islam murni” spt yg dibayangkan Muslim India 
hanyalah sebuah resep bagi kehancuran politik, sosial dan ekonomi. 

Mari kita tinjau sejarah. 

Kerajaan Mughal Islam menjajah India selama 300 tahun sebelum dikuasai Inggris. 
Sebelum Inggris mempersiapkan utk angkat kaki, Liga Muslim dibawah pimpunan 
‘Allama Iqbal, thn 1909, menuntut bagi terciptanya sebuah negara yg Islam 
murni, terpisah dari India. 

Th 1940, pemimpin Liga Muslim, Muhammad Ali Jinnah, ngotot bahwa setelah 
hengkangnya Inggris, negara itu harus dibagi dua. Dan keduanya terpisah pada 
tgl 15 Agustus 1947. Pakistan kemudian terpisah oleh dua bagian: Pakistan Timur 
dan Pakistan Barat, yg dipisahkan oleh kawasan India sebesar 1.000 mil ! 
 


Setelah partisi, kekerasanpun mengamuk. 

 
Pertengahan 1947, satu juta manusia dibantai oleh kedua pihak dlm huru hara 
agama. Jenazah2 korban sedang diangkat dari jalanan kota. 

 
Jalan2 pendek dan sempit. Mayat2 bertebaran spt sampah di jalanan..., tulis 
Vicki Goldberg. 

 
Migrasi itu merupakan kesengsaraan manusia dlm skala besar2an, tulis 
Bourke-White. 

 
Janda2 bertebaran karena banyaknya suami yg tewas. 

In Pictures : India's partition 
http://news.bbc.co.uk/2/shared/spl/hi/pop_ups/06/south_asia_india0s_pa 
rtition/html/1.stm 

 
Masa menyakitkan