Cocok-nya wanita ini di kenalin ke muhammad... kekuatan sex mamad 30x
pria normal, tapi Muhammad paling goblok, karena butahuruf, tulisan
racun di botol, dia kira obat batuk 'laserine'... di minum-nya,
menggelepar, dan mengerang2x bertahun2x, akhirnya modar.. ngakunya
nabi... hihihi

gp

On 10/29/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46609&ik=2
>
>
> Penjagal Suami Nikah 15 Kali
>
> Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 9:18:00
>
> TANGERANG (Pos Kota) - Wanita yang satu ini memang benar-benar super. Betapa
> tidak. Dia berani memotong-motong suaminya hingga 13 bagian. Yang lebih
> mencengangkan lagi, ternyata dia juga pernah memiliki 15 suami . Alasan Sri
> Rumiyati alias Yati, sering kawin cerai karena dia adalah seorang hiperseks
> atau yang memiliki hasrat seks sangat tinggi.
>
> Bahkan, keterangan yang diperoleh Pos Kota dari rekan korban dan
> tetangganya, pernikahan wanita berusia 28 tahun ini kebanyakan dilakukan
> secara siri.
>
> Endah, tetangga korban di Kampung Teriti, Desa Karet, Sepatan, Kabupaten
> Tangerang, mengaku Yati pernah bercerita kepadanya tentang kebutuhan seksnya
> yang luar biasa tersebut.
> "Biarpun dia jarang diberi nafkah oleh suaminya, yang penting Yati merasa
> Hendra bisa memenuhi kebutuhan seksnya," ungkap Endah, Senin (27/10).
>
> Kelainan seks wanita asal Desa Kupen, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah,
> ini juga diakui oleh Duhri, teman korban. Menurut Duhri, korban, Hendra, 50,
> pernah curhat padanya mengenai perilaku seks istri keempatnya itu.
> "Malah salah satu mantan suaminya pernah dicerainya karena dianggap sudah
> tak mampu lagi memenuhi kebutuhan seksnya itu."
>
>
> BAWA TIGA KARDUS
> Di mata tetangga, Yati dikenal baik dan supel. Di lingkungannya ia akrab
> dipanggil tante. Menurut Endah, empat hari sebelum Lebaran, Yati mengatakan
> Hendra sedang pergi ke Bandung dan dia diminta tinggal bersama anaknya dari
> pernikahan terdahulu di Pasar Kemis.
>
> "Selama Bang Hendra lagi dapat orderan ke Bandung, saya disuruh tinggal
> bersama anak saya" ungkap Endah meniru ucapan Yati.
>
> Yati yang menurut orangtuanya memiliki nama asli Sutemi ini pun kemudian
> pergi membawa tiga buah dus yang diikat rapi. Diduga tiga dus tersebut
> berisi potongan tubuh Hendra yang kemudian dibuang di dalam bus Mayasari P64
> jurusan Kalideres-Pulo Gadung dan ditemukan pada 29 September lalu.
>
> Saat itu Yati mengaku, jika kardus tersebut berisi kue Lebaran yang akan
> dikirim ke Dewi, istri Hendra, yang berada di Lampung."Kardus itu dibungkus
> rapi dan tidak tercium bau amis ataupun darah," kata Endah.
>
> Endah juga mengatakan jika malam hari sebelum Yati pergi ia sempat mendengar
> suara orang sedang memukul dari dalam rumah kontrakan tersebut. Di duga saat
> itu pelaku sedang memotong-motong tubuh Hendra, pasalnya petugas dari
> kepolisian sudah mengamankan sebilah golok dan batu yang diduga sebagai
> barang bukti.
>
> Empat hari setelah Lebaran atau sepekan setelah mayat potongan mayat Hendra
> ditemukan, Yati datang kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Teriti
> Sepatan, Kabupaten Tangerang. Saat itu tetangga melihat istri ke empat
> korban itu berperilaku aneh.
>
> Yati selalu menggunakan topi dan kacamata hitam, padahal biasanya tidak
> pernah.
>
> Ketika tayangan berita televisi menyiarkan penemuan potongan tubuh manusia
> dengan ciri tato kepala macan di lengan kanannya, Yati sempat mengatakan
> bahwa kemungkinan besar mayat tersebut adalah suaminya."Tetapi tetangga saat
> itu tidak curiga," imbuh Mas'ud.
>
> DIBAWA UNTUK CARI
> POTONGAN TUBUH
> Yati yang ditangkap polisi Sabtu (25/10) petang di kampung halamannya itu
> sampai Senin masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
> Yati kemarin dibawa oleh petugas mencari potongan tubuh Hendra lainnya
> seperti kepala, kaki, tangan, dan bagian belakang tubuh. "Bokong korban juga
> belum ditemukan," ujar satu petugas.
>
> Dalam pemeriksaan, wanita berkulit sawo matang, rambut lurus sebahu, tinggi
> badan sedang dan perawakan agak besar, itu terkesan berbelit-belit. Meski
> demikian, soal pembantaian sadis itu, Yati mengaku dialah pelakunya. "Saya
> sakit hati," kata Yati tanpa merinci apa yang membuatnya sakit hati itu.
>
> Proses penangkapan terhadap Yati, menurut sumber tersebut, berawal dari
> informasi dari warga yang mengenai ciri-ciri tato di lengan kiri korban yang
> dimuat di media massa. Dari laporan tersebut akhirnya petugas mengetahui
> identitas korban sebagai Hendra alias Burung, asal Pekanbaru, Riau.
>
> Meski polisi sudah berhasil menangkap tersangka pelakunya, namun hingga saat
> ini belum ada pernyataan resmi. Hal ini diduga lantaran polisi tidak ingin
> mengulang kesalahan seperti di Jombang beberapa waktu lalu hingga terjadi
> kesalahan identifikasi.
>
> KORBAN SEORANG MUALAF
> Pos Kota kemarin mendatangi kediaman Mega, istri kedua Hendra yang tinggal
> di bilangan Cengkareng. Menurut penuturan Desniar, 40, adik Mega, korban
> adalah pria keturunan Tionghoa. "Dia masuk Islam ketika menikah dengan kakak
> saya," jelas Desniar.
>
> Wanita ini menyebutkan, Mega dan Hendra bercerai tahun 2000. Hendra terpikat
> dengan wanita asal Lampung. Karena tidak mau dimadu, Mega yang kemarin juga
> didengar keterangannya oleh polisi akhirnya minta berpisah.
>
> Korban memiliki anak dari Mega yang kini duduk di kelas 3 SMA. Sampai saat
> ini Ic belum mengetahui kematian sang ayah. "Ibunya berpesan jangan dikasih
> tahu dulu takut shock," tutur Desniar.
> Yang membuat Desniar sedih pada 3 Desember mendatang Ic akan berulang tahun.
> "Ic sempat menelepon papinya agar datang pada pesta ulang tahunnya. Papinya
> janji mau datang," cerita Desniar.
>
> Nasir, warga yang sempat mengenal korban mengatakan Hendra adalah orang yang
> pendiam namun ramah. "Dia orangnya baik. Orang -orang sini yang kenal dia
> pasti kaget mendengar berita kematiannya," jelas Nasir, suami Desniar.
>
> (C3/edi/wandi/anis/ok/B)
>
>
> ++++
> http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1737&ik=32
>
>
> Pedang Penghenti Mesum
>
> Selasa 28 Oktober 2008, Jam: 7:05:00
>
> Selingkuh sama tetangga itu memang enak, tapi dibacok pedang oleh suami,
> juga lebih "enak". Dan begitulah peruntungan Nunik, 35, dari Tuban (Jatim).
> Baru saja gemrobyos (berkeringat) kecapekan melayani Jumangin, 40, di atas
> ranjang, tahu-tahu betttt......,kepala dan tangannya somplak dibacok
> suaminya yang kalap.
>
> Enak memang orang selingkuh, begitu kata pakar permesuman. Soal rasa memang
> sama saja, tapi deg-degan dan ngos-ngosan menjadi bumbunya perbutanan
> penganut setan. Deg-degan karena takut-takut ketahuan oleh pihak berwajib
> (baca: suami), ngos-ngosan karena semua dikerjakan dengan tergesa-gesa.
> Ibarat sinetron, jenis yang kejar tayangnglah, sebab setan-setan sudah
> menunggu sepak terjang dua anak manusia yang sudah berhasil dijerumuskannya
> di lembah yang hina.
>
> Begitu juga rupanya perasaan Jumangin, ketika harus mendekati bini Bandi,
> 38, yang memang cantik mempesona itu. Sadar akan perilakunya yang salah,
> setiap mau bicara dengan Ny. Nunik, dia pastilah gugup. Mau ngomong lima
> keluar hanya dua. Tapi bini Bandi yang termasuk janma limpat seprapat tamat
> (orang pandai tahu maksud orang) dia segera mafhum akan aspirasi urusan
> bawah tetangganya di Desa Klamber Kecamatan Plumpang. "Ngajak selingkuh,
> siapa takut?", begitu reaksi Nunik.
>
> Utuk tatanan umum dan etika agama, jelas sikap bini Bandi ini sangat
> mengejutkan. Mana mungkin, diajak hubungan intim oleh lelaki yang bukan
> suaminya, kok mau saja. Lha mbok lihat kisah Dewi Sinta di dunia
> perwayangan. Biarpun Dasamuka adalah konglomerat dari Alengka, dia tak mau
> meladeni nafsu raja angkara murka. Sebab cintanya memang hanya untuk Prabu
> Ramawijaya. Meski suaminya menderita selama dalam pembuangan di hutan, dia
> tetap setia menjaga "aset"-nya untukl suami tercinta.
>
> Tapi jangan salah, Ny. Nunik ini memang bukan tipe wanita setia, jika tak
> mau disebut perempuan gatel. Ketika Jumangin cengengas-cengenges mendekati
> dirinya, dia memberi peluang dan semangat untuk lebih maju. Kata Nunik,
> kalau cinta ya ngomong saja jangan hanya gendulak-gendulik (setengah ragu),
> jadi apa tidak. "Hidup adalah perbuatan, bukan hanya isyarat dan kata-kata,"
> nasihat Nunik main caplok saja, tanpa permisi dulu kepada Ketua Umum PAN.
>
> Ke sononya tentu saja jadi lebih muda. Nunik yang tak puas dengan pelayanan
> suami, berulangkali mengundang Jumangin ke kamarnya. Lalu keduanya pun
> menuntaskan gairah-gairah malam sebagai makhluk lelaki dan perepuan. Mereka
> tak bisa membedakan lagi mana yang halal dan mana pula yang haram. Ibarat
> mobil, yang penting bisa "ngetap olie", tak peduli perbuatan itu akan
> merusak rumahtangga pihak lain.
>
> Akan tetapi, betapapun keduanya sangat rapi membungkus bangkai, lama-lama
> ketahuan juga. Beberapa hari lalu, pas Bandi pulang piket lebih gasik dari
> biasanya, dia melihat dengan mata kepala sendiri istrinya yang bugil
> ditindih lelaki tetangganya. Dia mencoba menghajar Bandi yang sangat
> dikenalnya tersebut, tapi sayang keburu kabur. Sebagai sasaran amuk,
> akhirnya pedang itu pun dibacokkan saja pada istrinya yang jadi biang
> masalah. "Rasain. Aku kerja banting tulang, masak kamu banting-bantingan
> sama lelaki lain." maki Bandi. Malam itu istrinya dilarikan ke rumahsakit,
> sementara Bandi ditangkap polisi Polres Tuban.
>
> Nyesel hati Bandi, tapi juha mangkel.
>
> (JP/Gunarso TS)


-- 
Salam, Great Pretender

Kirim email ke