Israel Melarang 16 Siswa2 Gaza Pemenang Beasiswa Ford Fondation Enam belas siswa2 wilayah Gaza yang berhasil lulus memenangkan beasiswa Ford Foundation untuk kuliah di Amerika.
Meskipun semua biaya tiket penerbangan dan biaya semuanya ditanggung oleh Ford Foundation, namun karena izin untuk keluar dan terbang ke Amerika harus didapatkannya dari pemerintah Israel, maka ke 16 siswa ini menghimbau bantuan Internasional untuk menekan Israel agar mereka bisa bebas terbang ke Amerika untuk meneruskan kuliahnya. Sangat arogan sekali ke 16 siswa ini, mentang2 merasa kuat karena dianggapnya Ford Foundation itu mewakili pemerintah Amerika yang bisa menekan pemerintah Israel, mereka dengan se-mena2 tidak menghormati kedaulatan Israel dan ditolak berangkat dan tak ada satupun negara didunia Internasional yang mampu menolongnya. Sewaktu Ford Fondation dihubungi, ternyata pihak Ford tidak merasa berkepentingan dengan urusan politik dan kesemuanya itu diserahkan kepada kebijaksanaan keamanan Israel dan Ford Foundation tetap menghormati kedaulatan Israel yang menolak izin terbang ke 16 siswa yang mengalami kesialan akibat arogansi kekuatan yang mendominasi angan2 mereka. Saya himbau kepada umat Islam agar jangan takabur dan belajarlah dari contoh2 ini. Arogansi umat yang diracuni dogma Islam juga bisa terlihat dari kasus di Indonesia yang menuntut pembubaran Ahmadiah yang berakhir dengan kondisi yang ter-katung2. SKB 3 menteri ternyata tidak membubarkannya, bahkan duta2 besar semua negara2 eropah meminta ketegasan dan dijawab pemerintah juga dengan tegas bahwa tidak pernah membubarkan Ahmadiah. Ini satu bentuk lagi arogansi dalam ajaran Islam yang mendominasi komunitas Islam diseluruh dunia. Karena tidak dirasa sesuai Syariah tak bisa harus main membubarkan, main babat, main penggal, main rajam, main terror, main bakar, dan main jarah saja. Akibatnya sekarang kita sama2 lihat, bahwa yang menuntut pembubaran Ahmadiah sekarang ini bungkam seribu bahasa meskipun Islam Ahmadiah masih terus menjalankan ibadahnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.