He.......he    benar kan dugaan saya, Gaby itu kalau melempar masalah, begitu 
ditanya langsung ngibrit......he......he....... pembaca sendiri yang menilai, 
apakah Gaby itu membawa kebenaran untuk didiskusikan atau hanya sekedar mencari 
masalah.
 
Dan buat NIce, ini salah satu contoh, bukan Bening yang 'dipermalukan" dimilis 
ini, tetapi 'lawan diskusi bening" lah yang sering dibuat malu hingga 
ngibrit.....he......he....
 
Karena saya tunggu lama Gaby tidak menjawab, maka saya akan mencoba menjawab 
pertanyaan Gby, siapa tahu juga bisa bermanfaat bagi yang lain.
 
Baiklah akan saya kasih penjelasan satu persatu :
======================
Gaby :
Banyak ayat yg kalo disimak secara cermat agak membingungkan dlm arti 'siapa 
sebenarnya yg bicara'.
 
Bening :
Dalam alkitab, gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahsa Tutur atau naratif 
menurut pandangan mata penulis atau bersifat laporan. Tetapi meski laporan 
kadang ada juga kejanggalan yang disebabkan kebohongan. Misalnya setelah yesus 
mati, naik ke sorga dan berada di sisi kanan Allah. Apakah "penulis" alkitab 
melihat Allah sehingga tahu Yesus berada di sisi kanan ???
Berbeda dengan Al Qur'an, bentuk ayat bukan bahasa tutur, bukan pandangan mata.
 
==================================
Gaby :
Seblon terus aku ingin ngingatin bhw dlm Bahasa Arab spt juga dlm bahasa Ibrani 
- tidak ada kebiasaan mempergunakan 'royal we' untuk menunjukkan keagungan 
atopun untuk kesopanan.
 
Bening :
Penggunaan kata "kami" dalam AQ sudah dijelaskan panjang lebar.
==============================

Gaby :
1. Mnrt Islam setiap ayat dlm Qur'an adalah sabda Aulloh sendiri. Lalu apa 
cengli - masuk akal kalo Aulloh itu yg mengucapkan Al Fatiha?
 
Bening :
nah inilah variasi ayat dalam AQ, ada bentuk Naratif, ada bentuk Perintah 
seeprti dalam surat Al Ikhlas " KATAKAN BAHWA TUHAN ITU SATU", tapi ada kata 
yang bersifat memberi contoh.
 
Misalnya seorang Ayah mengajar agar anaknya memanggil Ibunya dengan panggilan 
MAMA, maka sang Ayah akan memanggil istrinya dengan sebutan Mama juga misalnya :
" Ma ambilkan sepatu ayah dong"
Bagi yang tidak mengerti keindahan bahasa akan bilang " APA CENGLI KOK ADA 
ORANG MEMANGGIL ISTRINYA DENGAN SEBUTAN MAMA DAN MEMANGGIL DIRINYA DENGAN 
SEBUTAN AYAH."
Bentuk Redaksi AL FATIHAH adalah bentuk memebri contoh, doa yang harus 
dilakukan sebelum membaca al Qur'an, makanya Al Fatikhah berarti pembukaan.
=============================== 
 
Gaby :
2. Al Ahzab 33:56 'Allah and his angels pray for the prophet. Bless him then, 
you that are true belivers, and greet him with a worthy salutation.'  Nah, 
siapa yg ngomong ini?
 
Bening :
Nah ini saya kasih contoh, misalnya seorang Ayah mengajari anaknya untuk 
menyayangi enenknya. maka ayah yang baik yang memilki budi luhur dalam bertutur 
akan bilang begini "Papa dan Mama sayang sama nenek, maka adik harus juga 
sayang sama nenek ya".
Kenapa seorang ayah memanggil dirinya Ayah, memanggil Ibunya Nenek ??? ini 
adalah cara bertutur yang lembut dan sopan kepada anaknya.
Betapa lembutkan kalimat Allah dalam memerintahkan kita selalu menghormati nabi.
 
=================================
 
Gaby :

3. Al An'am 6:114 Should I(Muhammad) seek a judge other than Allah when it is 
He who has revealed the Book for you with all its precepts? Those to whom We 
gave the scriptures know that it is the truth revealed by your Lord. Perlu 
dicatat bhw Muhammad yg mengatakan bagian permulaan ayat ini (bukan Aulloh) 
Kalimat ke-2 dinyatakan oleh Aulloh (WE) diakhiri dg penyebutan Aulloh sbg 
orang ketiga.
4. Ayat 115: Perfected are the words of your Lord in truth and justice. None 
can change His words. He hears all and knows all. Siapa yg ngomong ini?
5. Al Hijir 15:26-29 Dlm ayat2 ini subjectnya  berganti dari WE menjadi He. We 
created man from dry clay. Your Lord(He) said to the angels.

Bening :
Saya ambil contoh seorang anak mengajari anaknya untuk minta sesuatu kepada 
dirinya 
" Nak kalau kamu perlu sesuatu, bilang dong sama Ayah, jangan takut ayah pasti 
kasih kok"
Siapa Ayah disini ??? ayah itu kakek atau dirinya sendiri ???
===========================
Gaby :
 
6. Al Mu'minun 23: 12-14 We created man from an essence of the clay; ...... 
Bless be Allah! Tidak mungkin Aulloh sendiri bilang 'Bless be Allah'!
 
Bening :
ini contoh kata ayah mengajari anaknya :
Saya sudah bekerja seharian Nak, ambilkan minum ayah dong.........

=========================
Gaby :
Dan masih banyak lagi ayat2 yg tidak jelas siapa pembicaranya dan kalo dari 
contextnya jelas bhw yg ngomong itu Aulloh tapi tetep aja subjectnya bisa WE, I 
dan bahkan He.
 
Bening :
inilah kalau belajar AQ dari terjemah. Sebetulnya kalau mau belajar AQ apalagi 
menafsirkannya, harus menguasai Ilmu Nahwu-sorof atau Grammar, Balghoh atau 
sastra dan variasi bahasa dan ilmu-ilmu lainnya
 
====================
 Gaby :
  
 Selain itu kalian pasti ingat ada ayat di mana Aulloh elas2 'bersumpah demi 
Matahari!'

Bening :
Allah itu kalau bersumpah, selalu menyebut Makhluk, karena Allah adalah Sang 
Khalik. Misalnya Demi matahari, Demi waktu, Demi masa, Demi Peluru Kendali.
 
Salam,


--- On Wed, 9/10/08, Hati Nurani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Hati Nurani <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] De Javu Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 4:22 AM











He.........He. ..... Gaby selalu mengulang masalah yang sama, tetapi kalau 
diajak diskusi dan saya jawab, dia akan lari terbirit-birit. .........
 
Sebelum saya menjawab, coba saya akan bertanya dulu kepada Gaby, apakah dia 
bisa menjawab dengan baik........ ...
 
Bukalah Kitab Matius. Menurut Kepercayaan Kristen, KITAB MATIUS ditulis oleh 
matius. Tetapi coba anda bukan KITAB MATIUS 9 :
 
9:9 :Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius 
duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah 
Matius lalu mengikut Dia.
 
9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut 
cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid- Nya.
 
Apabila anda membaca DUA AYAT diatas, maka akan jelaslah bahwa KITAB MATIUS 
ditulis bukan oleh MATIUS.
 
Kalau kitab itu ditulis oleh MATIUS, maka redaksinya di ayat 9 adalah 
"berdirilah Aku", bukan Berdirilah MATIUS.
 
di ayat 10 mestinya dituli " Makan di rumahku", bukan "makan dirumah matius".
 
He........he. ........ coba anda jelaskan dulu ayat diatas, sebelum saya jawab 
pertanyaan anda........ ..
 
Salam,

--- On Tue, 9/9/08, gkrantau <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: gkrantau <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
To: [EMAIL PROTECTED] .com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 6:52 AM




MUNGKIN SAJA ini bukti keindahan bahasa Al Qur'an!

Banyak ayat yg kalo disimak secara cermat agak membingungkan dlm arti 'siapa 
sebenarnya yg bicara'. Seblon terus aku ingin ngingatin bhw dlm Bahasa Arab spt 
juga dlm bahasa Ibrani - tidak ada kebiasaan mempergunakan 'royal we' untuk 
menunjukkan keagungan atopun untuk kesopanan.

1. Mnrt Islam setiap ayat dlm Qur'an adalah sabda Aulloh sendiri. Lalu apa 
cengli - masuk akal kalo Aulloh itu yg mengucapkan Al Fatiha?
2. Al Ahzab 33:56 'Allah and his angels pray for the prophet. Bless him then, 
you that are true belivers, and greet him with a worthy salutation.'  Nah, 
siapa yg ngomong ini?
3. Al An'am 6:114 Should I(Muhammad) seek a judge other than Allah when it is 
He who has revealed the Book for you with all its precepts? Those to whom We 
gave the scriptures know that it is the truth revealed by your Lord. Perlu 
dicatat bhw Muhammad yg mengatakan bagian permulaan ayat ini (bukan Aulloh) 
Kalimat ke-2 dinyatakan oleh Aulloh (WE) diakhiri dg penyebutan Aulloh sbg 
orang ketiga.
4. Ayat 115: Perfected are the words of your Lord in truth and justice. None 
can change His words. He hears all and knows all. Siapa yg ngomong ini?
5. Al Hijir 15:26-29 Dlm ayat2 ini subjectnya  berganti dari WE menjadi He. We 
created man from dry clay. Your Lord(He) said to the angels.
6. Al Mu'minun 23: 12-14 We created man from an essence of the clay; ...... 
Bless be Allah! Tidak mungkin Aulloh sendiri bilang 'Bless be Allah'!

Dan masih banyak lagi ayat2 yg tidak jelas siapa pembicaranya dan kalo dari 
contextnya jelas bhw yg ngomong itu Aulloh tapi tetep aja subjectnya bisa WE, I 
dan bahkan He. Selain itu kalian pasti ingat ada ayat di mana Aulloh elas2 
'bersumpah demi Matahari!'

Gabriela Rantau



--- In [EMAIL PROTECTED] .com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:
>
> 
> 
> Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya "kami", 
> tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. 
> Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan 
> kata AKU ? 
> Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
> menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
> menciptakan ADAM " Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
> bumi" 
> Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
> proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
> berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
> 
> Dan ketika ALLAH berfirman " KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD " 
> atau "KAMI CIPTAKAN MANUSIA" Allah menggunakan kata KAMI, karena 
> proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur lain yang terlibat 
> yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi 
> wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini 
> menggunakan kata KAMI. 
> 
> Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU 
> melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses 
> terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, 
> maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. 
> 
> Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa 
> ada kesalahan... .... 
> 
> Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. 
> Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. 
> Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup 
> dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan 
> perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). 
> 
> Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti 
> orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk 
> orang ketiga, tunggal dan laki-laki. 
> Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga 
> diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah 
> dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- 
> laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki 
> dan juga bukan perempuan atau banci. 
> Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan 
> lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak 
> berarti bahwa Allah itu laki-laki. 
> 
> Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) 
> adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun 
> meragukannya. 
> Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski 
> secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak 
> (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama 
> sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak. 
> 
> Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara 
> orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh 
> bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya 
> lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami 
> (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok 
> tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa 
> bahasa mereka istimewa. 
> 
> Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. 
> Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, 
> tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan 
> ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah 
> yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang 
> menggunakannya. 
> 
> Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan 
> begini, "Kami menyampaikan salam kepada kalian", apakah berarti 
> jumlah presiden negara itu ada lima orang? Tentu saja tidak. Sebab 
> kata "kami" yang digunakannya menggambarkan kebesaran negara dan 
> bangsanya, bukan menunjukkan jumlah presidennya. 
> 
> Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya 
> presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin 
> ada lima. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan presiden ada lima. 
> Dan hanya orang bodoh tidak pernah makan sekolahan saja yang 
> mengatakan bahwa Allah itu ada banyak, hanya gara-gara Dia menyebut 
> dirinya dengan lafadz KAMI. 
> 
> Ini adalah logika paling gila yang pernah diucapkan oleh hewan 
> yang merayap di muka bumi yang mengaku bernama manusia. Dan 
> sayangnya, dengan logika jungkir balik tidak karuan seperti ini, 
> masih saja ada orang yang mau melahapnya mentah-mentah. Masih saja 
> jatuh korban kesesatan tidak lucu dari massa mengambang muslim. 
> 
> Dan sayangnya, masih saja ada yang berusaha memaksakan kpd 
> muslim,lihat Allah makai kata KAMI berarti Tuham lu kan trinitas juga.
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
>

 














      

Kirim email ke