Kasih Tak Sampai 

________________________________

Pengantar
Homo homini lupus, "man [is a] wolf to man", Manusia adalah serigala bagi 
manusia lainnya, Pertama kali ditegaskan dalam “komuni”Asinaria ("lupus est 
homo homini") Titus Maccius Plautus' (c. 254–184 BCE), Kemudian dituliskan 
Thomas Hobbes di Leviathan (tahun 1651) dalam bentuk ungkapan "menterjemahkan" 
sifat dasar manusia..
Mengenang Mereka Yang Berhadapan Dalam Perang Saudara
Para pemuja Maha Dewi Kali berperang dengan pemuja Maha Dewi Kali: Antara Rama 
melawan Rahwana (Kisah Ramayana), Antara Pandawa melawan Kurawa (Perang 
Kurukshetra, Mahabharata), dll

***
Perang tak berkesudahan yang entah kapan akan selesai di antara satu nenek 
moyang yang sama, Ibrahim(Abraham)!, mereka saling berperang antar sesamanya 
dalam nama Tuhan!

***
Para pemuja Yesus berperang dengan para pemuja Yesus: Perang saudara di Amerika 
1811 & 1861, Perang Spanyol(17 Juli 1936 hingga 1 April 1939), Perang Malvinas( 
Inggris dan Argentina); Hak untuk merdeka (Inggris dan Irlandia),dll 
***
Para pemuja Allah SWT berperang dengan para pemuja Allah SWT: Pada Perang 
Jamal, Perang Shiffin, Perang Karbala, Perang saudara di Irak, Pakistan, dll
***
Sebelum Perang,
Setiap orang akan menyempatkan diri untuk berdoa memohon perlindungan, 
keselamatan dan kemenangan bagi Pihaknya masing-masing. 
Hanya satu alasan dalam Perang membela Agama (Tuhan?), yaitu pihak lawan Kafir 
dan Batil! Mereka berperang hanya karena Tuhan dan agama mereka berbeda! 
Betulkah itu sudah merupakan alasan yang tepat?
Namun apakah alasannya untuk melakukan perang diantara mereka yang beragama 
sama dan tentunya memuja Tuhan yang sama!

Ketika Berperang membela negara,
Setiap orang akan mengarahkan senjatanya...membidik, menembak hingga membabi 
buta..yang hasilnya adalah kejayaan untuk pihaknya berapapun jumlah korban 
untuk mendapatkan itu 

Ia membunuhi mahluk Tuhan yang sama, yang mempunyai agama yang sama dan 
tentunya dengan Tuhan yang sama serta dalam nama Tuhan pula! 

Ah, Bukan cuma itu! Lawan-pun ternyata mengucapkan Doa yang kurang lebih sama 
pada Tuhan yang sama:

"Ya Tuhan-ku Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Lindungi-lah hambamu ini 
dan anugrahi-lah kami kemenangan dalam perang ini"
***
Jadi,
Berdosakah mereka, membunuh mahluk tuhan yang sama yang juga beragama sama?
Kepada Pihak manakah Tuhan Menjawab “kasih”-Nya?
Andaikata satu pihak menang, maka apakah Doa kepada Tuhan terkabul?
Siapa yang paling benar dan paling salah dimata Tuhan?
Or, 
Tuhan...Just dont give a damn...diam membisu seribu bahasa..melihat umatnya 
berbaku hantam berebut pepesan kosong.
Or,
They think that’s God(s) want to (to be)!
Or, 
Their Ultimate God(s) adalah Keserakahan, kebencian, Kebodohan, yang menjelma 
dalam nama Ego, Harta, Kekuasaan, Wanita dan Bahkan dalam bentuk Kebenaran 
versi mereka sendiri!
Ya! Itulah nama Tuhan mereka yang sesungguhnya, Mereka berperang atas nama 
Tuhan Keserakahan, Tuhan Kebencian, Tuhan Kebodohan!
***
Seperti dikatakan oleh Sang Buddha:
 
"Wahai para bhikkhu, ada tiga akar kejahatan." 
"Apakah tiga akar itu?" 
"Akar kejahatan keserakahan, akar kejahatan, kebencian, dan akar kejahatan 
kebodohan batin. Itulah ketiganya." 
Keserakahan, kebencian dan kebodohan batin,
Yang muncul dari dalam dirinya,
Akan merugikan orang yang berpikiran jahat,
Seperti buah bambu menghancurkan
Tumbuhnya pohon itu sendiri.
 
Note: 
Tacasaram. Kitab Komentar menjelaskan bahwa ini merupakan nama sejenis bambu. 
Disebut demikian karena bagian lunaknya terlihat di sebelah luar, bukan 
tersembunyi di dalam. Tanaman ini mati setelah menghasilkan biji/benih.
(Khuddaka-Nikãya, Itivuttaka, Tika 50-Akar)
***
"Only part of us is sane: only part of us loves pleasure and the longer day of 
happiness, wants to live to our nineties and die in peace, in a house that we 
built, that shall shelter those who come after us. The other half of us in 
nearly mad. It prefers the disagreeable to the agreeable, loves pain and its 
darker night despair, and wants to die in a catastrophe that will set back life 
to its beginnings and leave nothing of our house save its blackened 
foundations." (Rebecca West, Black Lamb and Grey Falcon)
 
"Man's destructive hand spares nothing that lives; he kills to feed himself, he 
kills to clothe himself, he kills to adorn himself, he kills to attack, he 
kills to defend himself, he kills to instruct himself, he kills to amuse 
himself, he kills for the sake of killing. Proud and terrible king, he wants 
everything and nothing resists him.... from the lamb he tears its guts and 
makes his harp resound... from the wolf his most deadly tooth to polish his 
pretty works of art; from the elephant his tusks to make a toy for his child - 
his table is covered with corpses... And who [in this general carnage] will 
exterminate him who exterminates all others? Himself. It is man who is charged 
with the slaughter of man.... So it is accomplished... the great law of the 
violent destruction of living creatures. The whole earth, perpetually steeped 
in blood, is nothing but a vast altar upon which all that is living must be 
sacrificed without end, without measure, without
 pause, until the consummation of things, until evil is extinct, until the 
death of death." (Josef de Maistre)
(http://www.rjgeib.com/thoughts/killing/wolf.html)
________________________________



      

Kirim email ke