Obama Tidak Akan Berdialog Dengan Terroris, Termasuk Hamas !!! Dalam kampanye Obama disetiap State, tak lupa Obama selalu menekankan politiknya terhadap terrorist adalah tumpas habis tak ada tawar menawar, dia menjamin tidak akan ada bencana 911 untuk kedua kalinya.
Terhadap terrorist tidak akan ada dialog, penumpasan terrorist merupakan harga mati tidak ada tawar menawar. Demikianlah, dilain pihak Hamas gembong terrorist di Palestina mengeluarkan pernyataan resminya yang minta untuk disiarkan CNN namun ditolak oleh reporter CNN karena masalah keamanan. Hamas akhirnya mengirimkan pesannya kepada reporter AlJazera yang mengumumkan bahwa Hamas bersedia berdialog dengan presiden baru Amerika Serikat Mr.Obama. Obama sendiri telah menyatakan kepada reporter yang menanyakan kemungkinannya berdialog dengan Hamas yang oleh Obama dijawab bahwa pemerintah Amerika tidak akan berurusan dengan terrorist. Mengenai nasib masa depan Palestina dinyatakan tegas oleh Obama, bahwa perjanjian Camp David adalah tonggak masa depan Palestina, namun tonggak ini dicabut oleh rakyat Palestina yang sudah khusus diberi kesempatan. Obama menyatakan, Amerika tidak punya uang dan waktu untuk mengadakan perjanjian Camp David ulangan. Kenyataannya memang tak bisa dipungkiri, Palestina bukan lagi agenda yang perlu disorot ataupun dibicarakan di United Nation karena semua yang terbaik sudah diberikan kepada Palestina, namun rakyatnya bukan menikmati bantuan dunia untuk hari depan mereka malah bantuan itu digunakan untuk melatih bomb bunuh diri yang akan hanya menghancurkan negaranya sendiri. Bahkan kepada Abbas pun Obama tidak ada agenda untuk bertemu apalagi berdialog karena Abbas bukanlah presiden dan bukan pemimpin Palestina. Hingga kini Palestina belum mampu membangun otoritas negeranya karena terpecahnya pemimpin dalam pertikaian yang tidak ada akhirnya antara Hamas dan Abbas. Periode Abbas berakhir pada Januari 2009 dan Hamas meminta bantuan dana dari UN untuk mengadakan pemilu yang baru dalam membentuk pemerintahan Palestina yang baru. Namun UN tidak menggubris permintaan Hamas karena Hamas tercatat sebagai organisasi terrorist yang melanggar HAM yang harus ditumpas dari muka bumi ini. Sebaliknya, Abbas tidak ingin diadakan pemilu lagi dan tetap menganggap kedudukannya sebagai presiden sebagai syah. Palestina sudah bukan lagi impian, kepastiannya akan bubar dengan sendirinya. Mesir sudah membuka pengungsian besar2an warga Palestina yang kelaparan, sakit, maupun yang cacat untuk memasuki negara Mesir dengan pemeriksaan sangat ketatnya dimana tidak seorang pun diperkenankan membawa senjata api. Abbas dan Hamas sedang dalam proses regressi hancur sendiri secara alamiah karena negara tanpa dana tidak mungkin bisa bertahan, bahkan pegawai2 negeri dari Hamas sudah 1 tahun ini tidak menerima gaji, sedangkan pegawai negeri dipihak Abbas gajinya dipangkas tinggal 10% saja dan lebih dari 70% pegawai negeri pihak Abbas sudah diberhentikan tanpa jaminan pensiun. Yordania, Arab Saudia, Syria, dan semua negara2 Islam sudah benar2 lepas tangan kecuali Mesir karena adanya perjanjian rahasia antara Mesir dan Israel menjadikan wilayah Gaza dan Westbank kembali diserahkan kepada pihak Mesir, jadi wilayah Mesir. Ny. Muslim binti Muskitawati.