Kalo anda perhatikan...spanduk dan pamplet berisi ajakan untuk memilih saya! 
memilih no anu!...
   
  Ini mirip dengan permintaan pemilihan di Indonesia idol?!
   
  mereka2 ini PENGEMIS!
   
  MENGEMIS minta dipilih...
   
  saya masih ingat slogan PENGEMIS pemilu kemarin 
   
  'berilah kami kesempatan'
   
  Setelah di berikan kesempatan....menjelekan Pemimpin sebelumnya dimana 
sontoloyo ini ada jadi MENTRI2 nya juga!
   
  setelah itu membuat harga naik...dan juga curang! tidak membuat harga BBM 
turun seperti masih 2500-an!
   
  Jadi pilihlah PENGEMIS baru di pemilu BESOK!

djoko pranyoto <djoko_prany...@yahoo.com> wrote:
              tidak jauh berbeda dengan PDI Perjuangan yang iklannya hendak 
menjadikan harga sembako murah dalam seratus hari pemerintahan mbak mega.
  sami mawon..ngapus-apus wae.
  wassallam
  
 
  
    
---------------------------------
  From: ELIAKIM SITORUS <elisito...@yahoo.com>
To: zamanku@yahoogroups.com; undisclosed-recipi...@yahoo.com
Sent: Thursday, December 11, 2008 8:26:10 AM
Subject: Re: [zamanku] Iklan korupsi Partai Demokrat lucu dan aneh

        Saya kira belum ada partai politik yang sudah punya track record bagus 
dalam pemberantasan kprupsi. Yang ada ialah desakan rakyat supaya aparat hukum 
bewrtindak. Kecenderungan parpol selama ini melindungi kadernya yang melakukan 
tindaka pidana koprupsi dengan dalih:"Harus praduga tak bersalah" dan 
semacamnya yang bersifat memproteksi.
Jadi parpol jangan ngawur bikin iklan menipu rakyat..Dasar pilitikus..kerjanya 
ngibulin massa rakyat melulu.

  
    
---------------------------------
  From: Sunny <am...@tele2. se>
To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com
Sent: Thursday, December 11, 2008 7:03:24 AM
Subject: [zamanku] Iklan korupsi Partai Demokrat lucu dan aneh

    
    http://www.hariante rbit.com/ artikel/fokus/ artikel.php? aid=57596
   
   
  Iklan korupsi Partai Demokrat lucu dan aneh
        Tanggal :   09 Dec 2008    Sumber :   Harian Terbit  
JAKARTA - Di tengah perayaan Hari Anti Korupsi se-dunia yang jatuh hari ini, 
Selasa (9/12), sejumlah politisi partai politik dan pengamat 'menggugat' iklan 
antikorupsi yang dipasang Partai Demokrat (PD) di sejumlah media massa. Kepada 
Harian Terbit, mereka menilai, iklan itu aneh, lucu, tidak punya makna, bahkan 
menyesatkan publik.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua DPP Partai Hanura Indro 
Tjahyono, dan capres dari jalur independen Fajroel Rahman menilai, iklan PD itu 
merupakan kampanye politik yang tidak mendidik.

Bahkan, Indro dan Fajroel mengatakan, iklan itu lucu, aneh dan menyesatkan. 
Keduanya mengatakan, dalam pemberantasan korupsi, pemerintahan SBY gagal, jadi 
PD tidak boleh mengklaim sebuah keberhasilan pemerintahan SBY. Keberhasilan 
pemberantasan korupsi itu atas tuntutan dan desakan rakyat, bukan karena 
kemauan awal dari pemerintahan SBY.

Fajroel, yang juga ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan 
menyatakan, kampanye politik saja dan tidak bermanfaat, karena tidak 
menunjukkan prestasi (SBY). "Penetapan dan penahanan besan SBY, Aulia Pohan, 
bukan prestasi dari SBY, tapi prestasi KPK," paparnya.

Ia mengatakan, kalau mau berprestasi, SBY seharusnya perintahkan Kejaksaan 
Agung yang menangkap. Misal pejabat tinggi dan para menterinya yang terlibat 
sejumlah kasus korupsi. "PD dan SBY jangan mengklaim dan memanfaatkan prestasi 
lembaga lain yang bukan di bawahnya. Jujur saya katakan, SBY tidak memiliki 
prestasi dalam pemberantasan korupsi," tandasnya.

Indro juga mengemukakan, jangan karena ditangkapnya besan SBY, Aulia Pohan 
(tersangka dana BI ke DPR) disebut suatu keberhasilan memberantas korupsi, ya 
konyol. "Aulia Pohan bukan ukuran keberhasilan. Kalau SBY mau berhasil, tangkap 
dong sejumlah menteri yang terlibat kasus korupsi, jangan dibiarin lolos," ujar 
Indro.

Fajroel juga menyatakan senada. "Keterlibatan Menhut MS Kaban dan Meneg 
PPN/Kepala Bappenas Paska Suzetta dalam kasus korupsi hutan lindung dan dana BI 
ke DPR kan sudah 'terang benderang', tapi kan mereka masih tetap bebas. Kalau 
SBY berani adili dong mereka." 

Fadli Zon mengatakan, iklan PD itu bagian dari kampanye politik, dan tidak 
memiliki makna apa-apa. "Selama ini lembaga yang paling serius menangani kasus 
korupsi adalah KPK. Ini dibuktikan dengan banyaknya para pejabat yang terbukti 
melakukan korupsi dan harus berurusan dengan hukum. Dan ini adalah keberhasil 
rakyat. Jadi, jangan suka mengklaim itu keberhasil seseorang," ujar Fadli.

Iklan itu syarat muatan politis. "Korupsi jangan dipolitisir. "Antikorupsi 
tanpa pandang bulu memang sangat penting dan itu harus, tetapi kenapa baru 
sekarang, selama ini kemana saja? Kan seharusnya sudah dari dulu," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Firman Subagyo mengatakan, 
dibanding pemerintahan sebelumnya harus diakui pemerintahan SBY-JK sangat 
gencar memberantas korupsi, dan sejumlah pejabat sudah ditangkap. "Dulu, mana 
pernah ada jenderal, pejabat BI, dan mantan menteri yang ditangkap dalam kasus 
korupsi. Jadi, iklan PD itu wajar saja," ujarnya.

Namun, Firman mengatakan, bukan hanya PD yang bisa mengklaim keberhasil 
pemberantasan korupsi itu, Golkar juga turut andil di dalamnya. "Golkar justru 
lebih maju dalam pemberantasan korupsi, karena sejumlah kader Golkar yang 
terlibat sudah kami berikan tindakan tegas, dan sudah dihukum," paparnya. 

Anggapan iklan tersebut sebagai kampanye dibantah Ketua DPP PD Anas 
Urbaningrum. "Iklan itu bertujuan untuk mengajak seluruh komponen bangsa ikut 
memberantas korupsi. Dan komitmen kami memang memberantas korupsi," kata Anas.

Menurutnya, kampanye antikorupsi adalah kebutuhan objektif bangsa. "Gak salah 
kan sebuah popularitas dilakukan karena melakukan hal yang baik. Untuk semua 
itu kita serahkan kepada rakyat untuk menilainya," papar Anas.

Di sejumlah media massa PD memasang iklan menyambut Hari Antikorupsi Sedunia 
yang materi iklan itu antara lain "Katakan tidak pada korupsi". Pada iklan itu 
disebutkan, korupsi menghancurkan supremasi hukum, melemahkan tatanan 
pemerintahan, menggerogoti sendi-sendi demokrasi dan merusak moral bangsa.

Dalam iklan juga disebutkan, Partai Demokrat bersama SBY terus melawan korupsi. 
Tanpa pandang bulu! (pnb











  

                           

       

Kirim email ke