Pasukan Pengawal Islam Iran Mulai Melakukan Pembunuhan2
                                        
Islam tidak mengajarkan untuk membunuh, tetapi kalo terhadap musuh2 Islam 
justru halal dan wajib dibunuh, besar pahalanya kalo berhasil membunuh musuh2 
Islam.

Demikianlah, negara Syariah Islam Iran melalui Dewan Majelis Ayatollah yang 
dipimpin oleh Ayatollah Ali Khameini telah mengeluarkan fatwa bahwa mereka yang 
menolak hasil pemilu dinyatakan musuh Islam dan semua demo2 dinyatakan hasil 
rekayasa Israel dan Yahudi.

Tentu saja, karena ajaran Islam melarang membunuh maka apabila penguasa ini 
ingin membunuhi rakyatnya yang memprotes pemimpinnya, maka lebih dulu harus 
dinyatakan sebagai musuh Islam ataupun Yahudi sehingga jadi halal-lah 
pembunuhan2 yang dilakukannya kemudian.

Ratusan demonstran sudah ditembak mati ditempat, tidak ada yang ditangkap.  
Pembunuhan2 oleh pasukan pengawal konstitusi Islam ini benar2 biadab karena 
korban2ya tidak bersenjata dan juga tidak terorganisir sehingga bisa dinamakan 
musuh.  Sementara pembunuhan masih berlangsung terus, pemberitaan media surat 
kabar dan internet diberangusnya.

Dewan Majelis Pengawal Konstitusi Islam Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Ali 
Khameini menyatakan bertanggung jawab terhadap Allah dan menyatakan bahwa 
kekuasaannya mutlak tak bisa diganggu gugat.  Kemudian setelah mengeluarkan 
pernyataan yang merupakan ancaman dan terror ini, sang Ayatollah mengajak 
semuanya untuk shalat jum'at bersama dipimpin olehnya sendiri.

Iran inilah satu2nya negara Syariah Islam yang dianggap dunia Islam sebagai 
paling maju didunia.  Sejak wafatnya nabi Muhammad, pergantian kekuasaan selalu 
melalui cara2 kekerasan, pembunuhan, pemfitnahan, penculikan, dan terror2.  
Tidak pernah ada kehidupan yang tenang dan damai.  Memang systemnya sudah 
salah, mengangkat pemimpin agama menjadi penguasa negara, kemudian dibungkus 
dengan nama Republik dimana sang presiden cuma boneka daripada penguasa seumur 
hidup ini.

Penguasa Iran yang sebenarnya adalah Ayatollah Ali Khameini yang dulunya 
menggantikan Khomeini, jabatan ini absolut berlaku seumur hidup, yang berganti 
hanyalah presidennya saja yang diangkat oleh sang Ayatollah sendiri.

Negara Syariah Islam itu 100% merupakan negara feodalisme, kalo di-negara2 
feodal yang bukan Islam maka dominasi kekuasaan penguasanya hanya raja yang 
seumur hidup, keluarganya, dan sahabat2 atau kroninya saja, dan penggantinya 
juga ditunjuk atau dipilih oleh sang raja.  Sama dengan negara Syariah Islam, 
dominasi kekuasaan penguasanya terletak hanya pada kaum ulama yang sepaham saja 
dan juga kekuasaannya berlaku absolut seumur hidup, dan penggantinya biasanya 
ditunjuk oleh penguasa sebelumnya, tidak pernah ada hal rakyat yang memilih 
pemimpinnya.

Itulah sebabnya, semua negara2 Syariah hanyalah merupakan negara2 tyrani saja 
yang memperbudak rakyatnya dengan berbagai kepentingan mereka yang berkuasa.

Tidak banyak bedanya antara Syiah dan Sunni, meskipun nama jabatannya boleh 
jadi berbeda tapi tujuannya sama yaitu dominasi absolut se-olah2 dunia ini 
miliknya sendiri yang dihadiahkan Allah kepadanya.  Kalo di Arab Saudia, 
rajanya dinamakan Caliph dan pegawai2 kerajaan diseluruh negara berasal dari 
keluarga raja, juga jendral2nya kesemuanya adalah keturunan raja yang berkuasa 
turun temurun.  Bahkan di Arab Saudia, 75% rakyatnya memiliki darah kerajaan 
dari raja yang berkuasa sekarang ini.  Keturunan bekas2 raja sebelumnya yang 
dianggap musuh pasti ditumpas habis hingga tak ada lagi keturunan yang bisa 
mengancam tahtanya.

Iran itu sama seperti Saudi Arabia dimana negaranya penuh dengan intrik 
keluarga2 dari penguasa negara yang sedang berkuasa.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke