----- Original Message ----- 
  From: anuv chaviddy 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, August 07, 2008 4:11 PM
  Subject: [ac-i] Penggalian Situs, Ditemukan Tembok Majapahit


        Radar Mojokerto 

        [ Kamis, 07 Agustus 2008 ] 
        Penggalian Situs, Ditemukan Tembok 
        Diduga Pembatas Istana Kerajaan Majapahit 

        MOJOKERTO - Upaya empat perguruan tinggi yang tergabung dalam PATI I 
mengungkap situs peninggalan Kerajaan Majapahit mulai membuahkan hasil. 
Penggalian yang dilakukan telah menemukan bangunan yang menyerupai tembok. 
Diduga, tembok tersebut merupakan pembatas istana Kerajaan Majapahit. 

        Penemuan tembok itu semakin menguatkan dugaan di lokasi tersebut 
merupakan pusat Kerajaan Majapahit. Terlebih, dengan ditemukan deretan umpak. 

        Tak hanya itu, mereka juga berhasil menemukan beberapa sumur. Diduga, 
sumur tersebut menjadi bagian dari pusat Kerajaan Majapahit. Dari penggalian 
itu pula ditemukan pecahan tembikar dan guci. Barang tersebut berasal dari 
kerajaan asing. 

        Irmawati M Johan, penanggungjawab PATI mengatakan, penggalian yang 
dilakukan masih terus berjalan. Hal itu untuk menguatkan hipotesa lokasi pusat 
Kerajaan Majapahit. Penggalian sendiri dilakukan di tiga blok, meliputi 
Kedaton, Sentonorejo, dan Nglinguk. ''Penelitian kami fokuskan untuk mencari 
dimana letak pusat Kerajaan Majapahit sebenarnya,'' ujarnya. 

        Pada penggalian ini, pihaknya harus mematok wilayah seluas 1x1 
kilometer. Pemilihan tersebut mengacu pada hasil foto satelit. Foto itu 
menemukan perpotongan kanal yang diduga sebagai pembatas pusat kerajaan. Kanal 
tersebut biasanya dipakai sebagai benteng pertahanan. ''Meperhatikan kanal kuno 
yang salin berpotongan di situs Trowulan, maka daerah yang kami gali berada 
pada jantung Trowulan. Kami juga menduga, dengan adanya Sumur Upas, Candi 
Kedaton, Lantai Segi enam, dan Batu Umpak sebanyak 18 buah, lokasi inilah yang 
menjadi jantung kerajaan,'' katanya. 

        Selain itu, dia mengaku telah menemukan Sudut Iswara. Tepatnya, berada 
di Timur Laut lokasi. Dugaan lain yang menguatkan keberadaan pusat Kerajaan 
Majapahit, tim peneliti juga menemukan sejumlah perabotan rumah tangga kuno. 
''Yang menguatkan, biasanya di Sudut Iswara yang ada di pusat kerajaan, selalu 
ada yang menghuni,'' tuturnya. 

        Sebagaimana diketahui, empat perguruan tinggi itu yang melakukan upaya 
pengungkapan itu antara lain, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, 
Universitas Udayana dan Universitas Hasanuddin. Keempatnya tergabung dalam 
Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia tahun 2008 (PATI I). Sesuai rencana, 
penelitian yang dimulai 29 Juli itu akan berlangsung hingga 11 Agustus. (abi/yr)
       



   

Kirim email ke