[zamanku] Re: Teroris Mumbai Sakaw dulu sebelum menyerang
singkat saja: arrahmah = hidayatullah sudah terbiasa melakukan taqiyya, memutarbalikkan fakta, membangun opini dengan angan-angan... --- In zamanku@yahoogroups.com, Mansur Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung jangan emosi dahulu dan jangan main samber saja berita-berita teroris seolah-olah itu gerakan Islam. berita berikut jelas sekali kalau teroris itu para bule yang ingin merusak nama Islam. Ummat Islam diMumbai menolak penguburan para teroris di pekuburan Islam. Sebelum membat keputusan itu mereka sudah meneliti mayat-bayat terorist itu dan mereka bukan orang Islam. Gampang sekali membuktikn bahwa mereka bukan Islam, tinggal lihat apakah mayat itu berkhitan? *Penyerang Mumbai Orang Kulit Putih, Berpakaian Rapih Dengan Wanita Berambut Pirang* Oleh Hanin Mazaya pada Wed 03 Dec 2008, 07:22 AM Printhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Emailhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Recommend (8)http://www.arrahmah.com/index.php/tools/recommend/2684?height=50width=300 Comment (5)http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita#comment *(Arrahmah.com) * Telah seminggu berlalu sejak peristiwa serangan Mumbai terjadi. Hingga kini, dalang di balik peristiwa tersebut belum juga terungkap. Kami merangkum berita di bawah ini dari dua sumber berbeda. Berita ini kami ambil dari *The Guardian* : Seorang polisi yang berhadapan dengan penyerang-penyerang Mumbai saat memasuki pusat Yahudi mengatakan penyerang-penyerang tersebut berkulit putih. Aku memasuki bangunan pada tengah malam, ujarnya. Dan aku kaget, ternyata mereka berkulit putih, aku kira mereka akan terlihat sama denganku. Mereka menembak tiga kali dan aku membalasnya 10 tembakan, lanjutnya. Dari *BBC* : Penyerang Café Tidak jauh dari seberang kota, Judith Rosa, seorang guru Jerman dari Vienna, telah selesai melihat video musik yang dinyanyikan dua penyanyi India, dia berjalan melewati pasar di Colaba, pusat kegiatan turis di Selatan Mumbai bersama teman wanitanya, Valentina. Dia mengatakan, saat sedang membeli pepaya, dia melihat tiga orang di tempat parkir motor, mereka mengeluarkan senjata besar. Mereka menggunakan jeans putih dan T-Shirt. Mereka mulai menembak, membuat gelisah orang-orang yang berada di sekitar, jelasnya. Aku menjatuhkan kantong belanjaanku dan segera menuju hotel di mana aku menginap. Beberapa menit kemudian seorang teman menelpon dan mengatakan ada tiga peristiwa berdarah di sekitar Mumbai, lanjutnya. Pemilik Café Leopold, Jehani Farzed mengatakan sebuah granat dilemparkan ke dalam restoran. Beberapa jam setelah penembakkan di Leopold Café, sebuah café favorit para turis mancanegara, sebuah tempat yang selalu beraroma alkohol. Salah seorang penduduk lokal berkata, pembunuhan di mulai dari sini. Tiga orang memasuki café, meminum bir, membayar bill mereka dan keluar. Kemudian mereka mengeluarkan senjata mereka dan memuli penembakan. Gaffar Abdul Amir, seorang pelancong dari Baghdad mengatakan sedikitnya dua orang mulai menembak dari luar café Leopold. Saat ia berjalan menuju hotel dengan temannya, dia melihat dua orang membawa kantong dan mengayun-ayunkan AK-47, berjalan di depan mereka dan mulai menembak ke sekitarnya. Mereka tidak terlihat seperti orang India, mereka terlihat seperti orang asing (barat-red). Salah satu dari mereka berambut pirang. Yang lainnya memiliki model rambut bergaya punk. Mereka berpakaian rapi, ujar Amir. Sungguh ini merupakan laporan yang penting. Melaporkan bahwa para penyerang berkulit putih, berambut pirang dan berpakaian rapi. Bukankah ini sesuatu yang penting? Lalu mengapa berita ini diabaikan? (Hanin Mazaya/arrahmah.com) *Baca Juga* - Di Balik Serangan Mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2650/di_balik_serangan_mumbai *Berita Lainnya Tentang* - tragedi mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/tragedi+mumbai - india http://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/india 2008/12/4, rizal lingga [EMAIL PROTECTED]: Nampaknya kaum mujahididin ini menghalalkan segala cara sebelum melakukan aksinya, termasuk memakai narkoba dan pesta seks untuk menambah keberanian. Siapa yang mengajarkan kepada mereka bahwa aksi HARAM tersebut menjadi HALAL demi JIHAD? Sungguh memuakkan! *Were the Mumbai Terrorists Fueled by Coke?* By BRUCE CRUMLEY Bruce Crumley 1 hr 9 mins ago Did the jihadists who tore up Mumbai last week rely on party drugs usually associated with Western decadence to stay awake and alert throughout their three-day killing spree? Britain's Telegraph newspaper suggests that they did, citing unidentified officials claiming physical evidence shows the assailants used cocaine and other stimulants to sustain their
Bls: [zamanku] Re: Teroris Mumbai Sakaw dulu sebelum menyerang
ah bung kalau anda mengambilreferensinya dari arrahman saya kurang percaya, sebab arrahman itu kan webnya wong islam, yang pasti akan selalu mencari pembenaran bagi islam. Dari: Mansur Amin [EMAIL PROTECTED] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; zamanku@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Kamis, 4 Desember, 2008 12:09:14 Topik: [zamanku] Re: Teroris Mumbai Sakaw dulu sebelum menyerang Bung jangan emosi dahulu dan jangan main samber saja berita-berita teroris seolah-olah itu gerakan Islam. berita berikut jelas sekali kalau teroris itu para bule yang ingin merusak nama Islam. Ummat Islam diMumbai menolak penguburan para teroris di pekuburan Islam. Sebelum membat keputusan itu mereka sudah meneliti mayat-bayat terorist itu dan mereka bukan orang Islam. Gampang sekali membuktikn bahwa mereka bukan Islam, tinggal lihat apakah mayat itu berkhitan? *Penyerang Mumbai Orang Kulit Putih, Berpakaian Rapih Dengan Wanita Berambut Pirang* Oleh Hanin Mazaya pada Wed 03 Dec 2008, 07:22 AM Printhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Emailhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Recommend (8)http://www.arrahmah.com/index.php/tools/recommend/2684?height=50width=300 Comment (5)http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita#comment *(Arrahmah.com) *– Telah seminggu berlalu sejak peristiwa serangan Mumbai terjadi. Hingga kini, dalang di balik peristiwa tersebut belum juga terungkap. Kami merangkum berita di bawah ini dari dua sumber berbeda. Berita ini kami ambil dari *The Guardian* : Seorang polisi yang berhadapan dengan penyerang-penyerang Mumbai saat memasuki pusat Yahudi mengatakan penyerang-penyerang tersebut berkulit putih. Aku memasuki bangunan pada tengah malam, ujarnya. Dan aku kaget, ternyata mereka berkulit putih, aku kira mereka akan terlihat sama denganku. Mereka menembak tiga kali dan aku membalasnya 10 tembakan, lanjutnya. Dari *BBC* : Penyerang Café Tidak jauh dari seberang kota, Judith Rosa, seorang guru Jerman dari Vienna, telah selesai melihat video musik yang dinyanyikan dua penyanyi India, dia berjalan melewati pasar di Colaba, pusat kegiatan turis di Selatan Mumbai bersama teman wanitanya, Valentina. Dia mengatakan, saat sedang membeli pepaya, dia melihat tiga orang di tempat parkir motor, mereka mengeluarkan senjata besar. Mereka menggunakan jeans putih dan T-Shirt. Mereka mulai menembak, membuat gelisah orang-orang yang berada di sekitar, jelasnya. Aku menjatuhkan kantong belanjaanku dan segera menuju hotel di mana aku menginap. Beberapa menit kemudian seorang teman menelpon dan mengatakan ada tiga peristiwa berdarah di sekitar Mumbai, lanjutnya. Pemilik Café Leopold, Jehani Farzed mengatakan sebuah granat dilemparkan ke dalam restoran. Beberapa jam setelah penembakkan di Leopold Café, sebuah café favorit para turis mancanegara, sebuah tempat yang selalu beraroma alkohol. Salah seorang penduduk lokal berkata, pembunuhan di mulai dari sini. Tiga orang memasuki café, meminum bir, membayar bill mereka dan keluar. Kemudian mereka mengeluarkan senjata mereka dan memuli penembakan. Gaffar Abdul Amir, seorang pelancong dari Baghdad mengatakan sedikitnya dua orang mulai menembak dari luar café Leopold. Saat ia berjalan menuju hotel dengan temannya, dia melihat dua orang membawa kantong dan mengayun-ayunkan AK-47, berjalan di depan mereka dan mulai menembak ke sekitarnya. Mereka tidak terlihat seperti orang India, mereka terlihat seperti orang asing (barat-red). Salah satu dari mereka berambut pirang. Yang lainnya memiliki model rambut bergaya punk. Mereka berpakaian rapi, ujar Amir.. Sungguh ini merupakan laporan yang penting. Melaporkan bahwa para penyerang berkulit putih, berambut pirang dan berpakaian rapi. Bukankah ini sesuatu yang penting? Lalu mengapa berita ini diabaikan? (Hanin Mazaya/arrahmah.com) *Baca Juga* - Di Balik Serangan Mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2650/di_balik_serangan_mumbai *Berita Lainnya Tentang* - tragedi mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/tragedi+mumbai - india http://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/india 2008/12/4, rizal lingga [EMAIL PROTECTED]: Nampaknya kaum mujahididin ini menghalalkan segala cara sebelum melakukan aksinya, termasuk memakai narkoba dan pesta seks untuk menambah keberanian. Siapa yang mengajarkan kepada mereka bahwa aksi HARAM tersebut menjadi HALAL demi JIHAD? Sungguh memuakkan! *Were the Mumbai Terrorists Fueled by Coke?* By BRUCE CRUMLEY Bruce Crumley – 1 hr 9 mins ago Did the jihadists who tore up Mumbai last week rely on party drugs usually associated with Western decadence to stay awake and alert throughout their three-day killing
[zamanku] Re: Teroris Mumbai Sakaw dulu sebelum menyerang
Bung jangan emosi dahulu dan jangan main samber saja berita-berita teroris seolah-olah itu gerakan Islam. berita berikut jelas sekali kalau teroris itu para bule yang ingin merusak nama Islam. Ummat Islam diMumbai menolak penguburan para teroris di pekuburan Islam. Sebelum membat keputusan itu mereka sudah meneliti mayat-bayat terorist itu dan mereka bukan orang Islam. Gampang sekali membuktikn bahwa mereka bukan Islam, tinggal lihat apakah mayat itu berkhitan? *Penyerang Mumbai Orang Kulit Putih, Berpakaian Rapih Dengan Wanita Berambut Pirang* Oleh Hanin Mazaya pada Wed 03 Dec 2008, 07:22 AM Printhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Emailhttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita# Recommend (8)http://www.arrahmah.com/index.php/tools/recommend/2684?height=50width=300 Comment (5)http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2684/penyerang_mumbai_orang_kulit_putih_berpakaian_rapih_dengan_wanita#comment *(Arrahmah.com) *– Telah seminggu berlalu sejak peristiwa serangan Mumbai terjadi. Hingga kini, dalang di balik peristiwa tersebut belum juga terungkap. Kami merangkum berita di bawah ini dari dua sumber berbeda. Berita ini kami ambil dari *The Guardian* : Seorang polisi yang berhadapan dengan penyerang-penyerang Mumbai saat memasuki pusat Yahudi mengatakan penyerang-penyerang tersebut berkulit putih. Aku memasuki bangunan pada tengah malam, ujarnya. Dan aku kaget, ternyata mereka berkulit putih, aku kira mereka akan terlihat sama denganku. Mereka menembak tiga kali dan aku membalasnya 10 tembakan, lanjutnya. Dari *BBC* : Penyerang Café Tidak jauh dari seberang kota, Judith Rosa, seorang guru Jerman dari Vienna, telah selesai melihat video musik yang dinyanyikan dua penyanyi India, dia berjalan melewati pasar di Colaba, pusat kegiatan turis di Selatan Mumbai bersama teman wanitanya, Valentina. Dia mengatakan, saat sedang membeli pepaya, dia melihat tiga orang di tempat parkir motor, mereka mengeluarkan senjata besar. Mereka menggunakan jeans putih dan T-Shirt. Mereka mulai menembak, membuat gelisah orang-orang yang berada di sekitar, jelasnya. Aku menjatuhkan kantong belanjaanku dan segera menuju hotel di mana aku menginap. Beberapa menit kemudian seorang teman menelpon dan mengatakan ada tiga peristiwa berdarah di sekitar Mumbai, lanjutnya. Pemilik Café Leopold, Jehani Farzed mengatakan sebuah granat dilemparkan ke dalam restoran. Beberapa jam setelah penembakkan di Leopold Café, sebuah café favorit para turis mancanegara, sebuah tempat yang selalu beraroma alkohol. Salah seorang penduduk lokal berkata, pembunuhan di mulai dari sini. Tiga orang memasuki café, meminum bir, membayar bill mereka dan keluar. Kemudian mereka mengeluarkan senjata mereka dan memuli penembakan. Gaffar Abdul Amir, seorang pelancong dari Baghdad mengatakan sedikitnya dua orang mulai menembak dari luar café Leopold. Saat ia berjalan menuju hotel dengan temannya, dia melihat dua orang membawa kantong dan mengayun-ayunkan AK-47, berjalan di depan mereka dan mulai menembak ke sekitarnya. Mereka tidak terlihat seperti orang India, mereka terlihat seperti orang asing (barat-red). Salah satu dari mereka berambut pirang. Yang lainnya memiliki model rambut bergaya punk. Mereka berpakaian rapi, ujar Amir. Sungguh ini merupakan laporan yang penting. Melaporkan bahwa para penyerang berkulit putih, berambut pirang dan berpakaian rapi. Bukankah ini sesuatu yang penting? Lalu mengapa berita ini diabaikan? (Hanin Mazaya/arrahmah.com) *Baca Juga* - Di Balik Serangan Mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2650/di_balik_serangan_mumbai *Berita Lainnya Tentang* - tragedi mumbaihttp://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/tragedi+mumbai - india http://www.arrahmah.com/index.php/news/tag/india 2008/12/4, rizal lingga [EMAIL PROTECTED]: Nampaknya kaum mujahididin ini menghalalkan segala cara sebelum melakukan aksinya, termasuk memakai narkoba dan pesta seks untuk menambah keberanian. Siapa yang mengajarkan kepada mereka bahwa aksi HARAM tersebut menjadi HALAL demi JIHAD? Sungguh memuakkan! *Were the Mumbai Terrorists Fueled by Coke?* By BRUCE CRUMLEY Bruce Crumley – 1 hr 9 mins ago Did the jihadists who tore up Mumbai last week rely on party drugs usually associated with Western decadence to stay awake and alert throughout their three-day killing spree? Britain's Telegraph newspaper suggests that they did, citing unidentified officials claiming physical evidence shows the assailants used cocaine and other stimulants to sustain their violent frenzy. And if the notion of self-anointed holy warriors on a coke binge sounds incongruous, the report also maintains that the killers imbibed the psychedelic drug LSD while fighting advancing security forces. We found injections containing traces of cocaine and LSD left behind by the terrorists,