Doyok,
  kalo bodo itu nanya baik-baik tidak usah marah2..nih saya jelaskan biar kamu 
agak pinteran dikit
   
  Pertama,
  MEMANG bahwa 950 = (1000-50) namun 950 tahun Alkitab TIDAK SAMA dengan 1000 - 
50 tahun QURAN
   
  Mengapa?
   
  Cara menghitungnya berbeda!
   
  jadi 950 tahun Alkitab sama dengan 978.5 tahun AL QUR’an
   
  jadi kalo mo tetap bicara kata ‘950 tahun’ maka SALAH SATUNYA wajib di 
koreksi:
  1.   Alkitab tidak menulis umur nuh 950 tahun namun menjadi 922.3 tahun atau
  2.   Kalimat di AQ nya menjadi 1000 - 21.5 tahun atau 978.5 tahun
   
  Nah, karena NASRANI lebih dulu dari ISLAM dan NASRANI menggunakan kata 950 
lebih dulu..maka AL QUR’AN yang harus mengubahnya
   
  itu juga pelajaran..bahwa kalo mau nyontek...tolong agar juga disesuaikan 
jangan Cuma di ubah2 namun MALAH melesat lama waktunya!
   
  ***
   
  Doyok:
  bagimu agamamu, bagiku agamaku sendiri. teks kitabmu terserah gimana kamu 
percaya, teks kitabku terserah gimana aku percaya.
----
  Ini lagi ngga kapok2...
   
  kalo ngga ngerti maksud dan tujuan ayat jangan SEMBARANGAN nulis dan 
mengartikan AYAT...artinya jadi tambah NGACO!
   
  Pertama2,
  Ayat al kafirun no 6 tidak begitu bunyinya namun seperti ini: "Untukmu 
agamamu, dan untukkulah agamaku"
   
  Apa gunanya?
   
  Ayat itu BUKAN berbicara TERSERAH masing2 mo percaya kitab mana namun justru 
TIDAK ADA KOMPROMI terhadap Orang KAFIR!
   
  Saya berikan ASBABUN NUZULnya biar kamu paham:
   
  Ini terjadi ketika orang-orang Quraish merasa terhina karena 'tuhan mereka di 
jelek2an oleh Muhammad!!' dan mereka mencoba sabar dan memberikan satu solusi 
kepada Muhammad: 
   
  Jadi yang bikin gara-gara duluan itu Muhammad!
   
  Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi 
saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling kaya di 
kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki. Usaha ini 
disampaikan dengan berkata: 
  "Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar engkau 
jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan 
kami selama setahun." 
  Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini 
(S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak 
tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat 64 sebagai perintah 
untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah berhala. [Diriwayatkan 
oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas] 
  Jadi, karena berusaha untuk menciptakan hidup berdapingan secara damai dan 
juga agar Muhammad berhenti berbuat BURUK yaitu mencela tuhan mereka serta 
menyalahkan kepercayaan mereka.  Maka bermuafakatlah pemuka-pemuka Quraisy. 
Yang mendatangi Nabi itu menurut riwayat Ibnu Ishaq dari Said bin Mina ialah 
al-Walid bin al-Mughirah, al-Ash bin Wail, al-Aswad bin al-Muthalib dan Umaiyah 
bin Khalaf. Mereka kemukakan suatu usul damai: 
   
  "Ya Muhammad! Mari kita berdamai. Kami bersedia menyembah apa yang engkau 
sembah, tetapi engkau pun hendaknya bersedia pula menyembah yang kami sembah, 
dan di dalam segala urusan di negeri kita ini, engkau turut serta bersama kami. 
Kalau seruan yang engkau bawa ini memang ada baiknya daripada apa yang ada pada 
kami, supaya turutlah kami merasakannya dengan engkau. Dan jika pegangan kami 
ini yang lebih benar daripada apa yang engkau serukan itu maka engkau pun telah 
bersama merasakannya dengan kami, sama mengambil bahagian padanya." 
   
  Inilah usul yang mereka kemukakan. Tidak berapa lama setelah mereka 
mengemukakan usul ini, turunlah ayat ini;
   
  Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,  Aku tidak akan menyembah apa yang kamu 
sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah 
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi 
penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku."
   
  Nah, jadi  ini sudah jelas bukan masalah 'terserah gimana kamu percaya, teks 
kitabku terserah gimana aku percaya', namun TIDAK MAU BERKOMPROMI dan hidup 
rukun dalam DAMAI
   
  Coba kamu PIKIR kalo ALLAH SWT-mu di katakan, "A&*^%g!!!" (note: di sensor)
   
  ...kira-kira kamu marah ngga?
   
  Pastilah marahhh dan ngamukkk-ngamukk ngga karuan, kannn!
   
  Nah, itulah perasaan yang kira-kira sama juga dirasakan orang-orang QURAISH 
saat TUHAN mereka DIHINA!...namun orang QURAISH itu KAUM yang SABAR dan kaum 
yang mampu BERPIKIR...mereka dalam keadaan itupun masih mau ngasih solusi agar 
dapat hidup berdampingan dalam damai....mereka masih mau untuk mengalah...akan 
tetapi bukan damai yang diperoleh namun penolakan!
   
  Mengenai tidak ada KOMPROMI sudah ada juga fatwa MUI nomor  : 7/MUNAS 
VII/MUI/II/2005, Tentang: PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA
   
  dengan berdasarkan Firman allah: Barang siapa mencari agama selain agama 
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan terima (agama itu) daripadanya, dan dia 
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Ali Imaran [3]: 85) Sesungguhnya 
agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imran [3]: 19)
   
  Nah ini juga memperjelas bahwa Al kafirun sekali lagi bukan tentang 'terserah 
gimana kamu percaya, teks kitabku terserah gimana aku percaya', namun tidak ada 
KOMPROMI...
   
  Bahasa lainnya yang hanya berlaku untuk Islam: SAYA BOLEH EJEK TUHAN KAMU, 
tapi KAMU TIDAK BOLEH EJEK ALLAH SWT!
   
  Kira-kira kamu paham ngga dengan penjelasan saya yang  berdasarkan Qur'an dan 
Hadis ini?
  ------------------
   
  peyok doyok <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  lha menurutmu gimana? biasane kan kamu yang ngerasa lebih tau, sehingga 
menuding orang-orang di yahoo sebagai ORANG BIASA. kalo aku sih, bagimu 
agamamu, bagiku agamaku sendiri. teks kitabmu terserah gimana kamu percaya, 
teks kitabku terserah gimana aku percaya.

wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
  artinya apa itu pak?
Ia diutus selama 1000-50 tahun dan kemudian wafat, begitu?

peyok doyok <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal 
di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa 
banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang lalim.” (29:14)
   
  quran bilang nabi nuh hidup bersama kaumnya selama 950 tahun.. 
  apanya yang kontradiksi? ketika banjir melanda, nabi nuh dan umatnya 
diselamatkan, alias masih hidup... 
   
  jadilah doi melanjutkan hidup BERSAMA UMATNYA itu sebelum dan sesudah air 
bah..  alias: 950 tahun lamanya beliau hidup bersama-sama dengan umatnya 
(sebelum dan sesudah air bah)..
   
  
Fei Fei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Selisih perhitungan solar dan lunar hanya terpaut 11 HARI TIAP TAHUN
  950:11=86,3
  950-86=864
  ATAU 950X11=10450
  10450 HARI PERBEDAAN UMUR TERSEBUT 
  DIMANA JELASNYA 
  10450:12=870 
  950-870=88 JADI SELISIH UMUR TERSEBUT HANYA 88 TAHUN SAJA MENGENAI HIDUP 950 
TAHUN
   
  DAN FENOMENA ALAM ATAUPUN PERUBAHAN MUSIM ALAM /HUKUM ALAM DI BUMI SESUAI DAN 
PASTI DENGAN PERHITUNGAN SOLAR JIKA DIPAKSAKAN DENGAN PERHITUNGAN LUNAR TIDAK 
AKAN COCOK DIMANA MUSIM HUJAN BISA TERJADI DI BULAN AWAL TENGAH AKHIR ATAU 
TERAKHIR SEDANGKAN SOLAR ITU TIDAK MUNGKIN TERJADI DAN JELASNYA PLANET YANG 
MEMAKAI PERHITUNGAN LUNAR SEPERTI BUMI HANYA BERDAARKAN WILAYAH TEMAPAT DA 
BAGAIMANA ALLAH MUSLIM YANG BODOH JIKA SUATU SAAT ADA PLANET ATAU SUATU PLANET 
YANG DAPAT DIHUNI TAP TIDAK ADA LUNARNYA BAGAIMANA MAMPU MENGHITUNG PERGANTIAN 
TAHUN  TERSEBUT ,MUDAHAN ADA SEEKOR MUSLIM YANG MAMPU JAWAB
   
   
  ----- Original Message ----
From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED]
  Misalkan sama-sama mengakui umur adalah 950 tahun, maka hitungan al Qur'an 
yang salah karena ia memakai perhitungan bulan sedangkan Yahudi memakai 
perhitungan Matahari..

singkatnya 950 Yahudi adalah tidak sama dengan 1000 - 50 AQ.

Fei Fei <feifei.fairy@ yahoo.com> wrote: 
          Kontradiksi Qur’an: Umur Nabi Nuh 
http://www.answerin g-islam.org 

Membandingkan kisah Nuh dalam Bible dan Quran, orang akan mendapatkan hal 
demikian: 

Kejadian 
9:28 Nuh masih hidup 350 tahun sesudah air bah. 
9:29 Jadi Nuh mencapai umur 950 tahun, lalu ia mati. 

Quran 
29.14 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia 
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka 
ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang lalim.” 

Jelaslah, Muhammad mendengar tentang umur Nuh yang 950 tahun, tapi bisa jadi 
Muhammad salah mengerti atau ingatannya hilang alias lupa ketika dia memasukkan 
informasi ini dalam Quran. Yang jelas dia pikir umur Nabi Nuh 950 tahun disaat 
terjadi air bah. 

Surat 29.14 punya struktur urutan yang jelas: 
1. Kami utus Nuh kepada Kaumnya 
2. Dia tinggal diantara mereka 1000 tahun minus 50 tahun 
3. Air Bah menimpa mereka dan mereka adalah orang2 lalim. 

Mereka pada kata “di antara mereka” dalam bagian kedua ayat ini mengacu 
pada ‘kaumnya’ dalam bagian pertama. MANA MUNGKIN Nuh masih bisa tinggal 
diantara mereka setelah mereka dihancurkan oleh banjir ?? Jadi 950 tahun yang 
disebutkan pastilah waktu yang dimaksud sebelum banjir, karena tidak mungkin 
selama dan setelah banjir Nuh masih berada diantara kaumnya. 

Dan begitu pulalah pengertian banyak penerjemah Quran mengenai ayat ini: 

Terjemahan Sher Ali: 
And WE, certainly, sent Noah to his people, and he remained among them a 
thousand years, short of fifty years. Then the deluge overtook them, while they 
were wrongdoers. 

Terjemahan Muhammad Sarwar 
We sent Noah to his people and he lived with them for nine hundred and fifty 
years, then the flood engulfed them for their injustice. 

Terjemahan Rashad Khalifa 
We sent Noah to his people, and he stayed with them one thousand years, less 
fifty.. Subsequently, they incurred the flood because of their transgressions. 

Terjemahan Malik 
We sent Noah to his people and he lived among them a thousand years less fifty. 
Then because of their wrongdoings the flood overtook them. 

Terjemahan Qaribullah 
Indeed, We sent Noah to his nation, and he lived amongst them for a thousand 
years, less fifty (but they belied him), then the Flood seized them while they 
were harmdoers. 

Terjemahan Muhammad Asad 
And, indeed, [in times long past] We sent forth Noah unto his people, and he 
dwelt among them a thousand years bar fifty; and then the floods overwhelmed 
them while they were still lost in evildoing: 

Menariknya, kesalahan Quran ini berhubungan dengan fakta bahwa Quran tidak 
bercerita apapun tentang Nuh SETELAH Banjir Besar itu. Kisah Quran MENDADAK 
BERHENTI disaat turun perintah ALLAH utk keluar dari Kapal/Bahtera Nuh. 

Kisah dalam Kejadian Pasal 9, khususnya tentang Perjanjian yang dibuat Tuhan 
dengan Nuh dan Umat Manusia, tidak ada dalam Quran. Pokoknya dalam Quran itu 
kisah Nuh SETOP/BERAKHIR dengan BANJIR BESAR. Aneh ! Belum lagi keanehan ALLOH 
dalam ayat2 lainnya tentang Nuh yang punya anak cucu. 

Malahan, jika kita telaah lagi formulasi ayat 29.14 ini, kita bisa mendapat 
kesan lebih gila lagi bahwa 950 TAHUN yang disebutkan itu tidak termasuk umur 
Nuh DISAAT TERJADI BANJIR BESAR, tapi LAMA WAKTU DIA TINGGAL DIANTARA KAUMNYA, 
dimana dia diperintahkan untuk memperingatkan mereka akan hukuman yang akan 
datang. Jadi, berapa umur NUH SEBELUM TINGGAL DIANTARA KAUMNYA ? Berapa lama 
sejak Nuh lahir hingga dia diperintahkan utk tinggal diantara kaumnya ? 

Jadi, kita punya “GARIS WAKTU QURAN” sbb: 

? tahun 950 tahun ? tahun 
L----------- -N------- --------- ------BB- --------- --------- M 

L = Lahirnya Nuh 
N = Dipanggil jadi Nabi 
BB = Banjir Besar 
M = Matinya Nuh 

Yang pasti yang sudah jelas adalah: MUHAMMAD SALAH MENETAPKAN 
WAKTU HIDUP NUH ! 

Hidup 950 tahun saja sudah tidak wajar, terus mau ditambahkan beberapa tahun 
lagi ? Ngawur kabeh !
      ____________ _____
  
 
  Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror 
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang 
ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan 
pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang 
kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti 
terwujud. 
Feifei.fairy 

       

Kirim email ke