Sudah Waktunya Rakyat Indonesia Memilih Presiden Non-Islam Rakyat Indonesia seharusnya memiliki kesadaran bahwa memilih presiden bukan atas dasar kesamaan keimanan agamanya, melainkan atas dasar reliabilitynya, berdasarkan pengabdiannya, berdasarkan pengalamannya, dan juga berdasarkan keahliannya.
Adalah salah dan menyesatkan ajaran Islam yang mengharuskan seorang pemimpin seorang yang harus beriman kepada Allah dan beragama Islam. Karena agama seseorang tidak menggambarkan reliabilitynya tidak menggambarkan kesanggupannya. Masa depan bangsa akan menjadi gelap karena memilih Caleg dengan mempersyaratkan keharusan bisa membaca Quran, hal ini bertujuan untuk menjegal Caleg yang bukan beragama Islam. > Anti Bullshit <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > begini kan bentar lagi taun 2009, ada > PEMILU gw pesan supaya JANGAN PILIH > PRESIDEN ato LEGISLATIF orang JAWA (suku > JAWA), sebab mereka penjajah, yang NGAKU- > NGAKU turunan MAJA PAHIT (sejarah > FIKTIF) yang meng-agung2kan GJAH MADA > sebagai penjahat NUSANTARA menjajah rakyat > Nusantara. > "jasadlelaki" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > ah, dari dulu yang dipilih > wong cina yang nyamar jadi jawa kog...?! > selama ini mana ada jawa asli yg jadi presiden. > jangan berpura-pura goblok lah... > Mungkin sekali pendapat anda diatas itu benar meskipun sulit siapapun untuk membuktikannya. Tapi bukan semua jawa adalah keturunan Cina karena ada juga yang keturunan Belanda, Arab dan India. Sukarno adalah seorang pemimpin besar yang berkualitas, ternyata dia dilahirkan oleh seorang ibu yang aseli Bali yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga seorang duda Belanda yang bekerja pada Gubernur Belanda di Bali. Dengan kata lain, Bung Karno adalah keturunan Belanda dari hasil hubungan wanita Bali dan orang Belanda, hal inilah yang memungkinkan bagi Bung Karno untuk diterima disemua sekolah Belanda hingga mendapatkan gelar insinyurnya. Juga bisa terbukti dia menguasai dengan mudah bahasa asing terutama Belanda yang bahkan lebih fasih daripada berbahasa Indonesia. Kalo saja anda ada yang pernah bertemu muka dari dekat disiang hari, maka anda bisa melihat jelas bahwa wajah Sukarno bukanlah wajah Asia, hidungnya mancung, kulitnya kemerahan bukan sawo matang, seluruh postur tubuhnya identik dengan orang Barat Caucasian. Saya masih ingat sewaktu dia menyambut kedatangan Presiden Kennedy yang merupakan sahabat dekatnya, sewaktu dia berjabatan tangan di Kemayoran, ternyata tinggi badannya sama persis setinggi presiden Kennedy yang posturnya sangat tinggi itu. Suharto kalo anda bandingkan wajahnya dengan bekas presiden Lon Nol dari Kamboja, anda akan ter-kaget2 karena wajahnya seperti pinang dibelah dua. Ternyata Lon Nol yang bekas presiden Kamboja ini adalah orang kamboja keturunan Cina. Juga Suharto bukanlah seorang Islam tulen bahkan ibu Tien isterinya adalah seorang Catholic fundamentalist. Habibie dilahirkan oleh ibunya yang berasal dari suku Bugis di Kendari dengan seorang suami Habib yang aseli orang Arab. Setelah diceraikan suaminya, hidup sang ibu terlunta2 sambil harus memikul beban anak2nya. Padawaktu Suharto bertugas menumpas gerombolan pemberontak Kahar Muzakar inilah dia berkenalan dengan ibu Habibie yang konon akhirnya dinikahinya dan menjadi isterinya yang dirahasiakan kepada keluarganya. Habibie diangkat sebagai anak pungut oleh pak Harto dan akhirnya berhasil jadi presiden RI yang ketiga menggantikan Suharto. Jelas, Habibie adalah keturunan Arab jingjing. Jadi cuma tiga orang presiden saja yang pernah dimiliki Indonesia yang diduga memang keturunan Asing, yang satu Belanda dan yang lainnya Cina, sisa2nya presiden Indonesia seperti Habibie adalah keturunan Arab. Selanjutnya presiden2 Indonesia adalah pribumi aseli (Jawa). Mungkin memang sudah waktunya Indonesia mengizinkan presiden yang orang Jepang, Cina, Inggris, ataupun Belanda untuk juga diberi kesempatan yang sama setelah menjadi warganegara Indonesia. Ny.Muslim binti Muskitawati.