Refleksi: Kalau 120.000 jemaah sakit, berarti lebih dari 50% jemaah yang sakit, 
dan kalau  menderita penyakit paru-paru. Samasekali celaka!   Ini namanya sudah 
jatuh tertimpa tangga. Sebahagian uang haji disikat para penyamun (Depag) sudah 
itu mendapat penyakit pula. Bila penyakit paru-paru menular, wah ongkosnya 
bertambah lebih besar lagi.

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=51424

Tahun ini, Hanya 120.000 Jemaah Haji yang Sakit

Senin, 05 Januari 2009 , 17:50:00
MADINAH, (PRLM).- Pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia tahun ini sedikit 
mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan dibanding dengan pelayanan 
kesehatan tahun-tahun sebelumnya.
Indikasi peningkatan pelayanan ini dibuktikan dengan menurunnya statistik 
jumlah jemaah haji yang sakit serta menurunnya jumlah jemaah haji yang 
meninggal. Jumlah jemaah sakit maupun meninggal mengalami penurunan mencapai 5 
persen lebih. Indikasi keberhasilan ini, membawa angin segar bagi pelaksanaan 
pelayanan kesehatan ibadah haji tahun berikutnya. 

Kordinator Kesehatan Haji Arab Saudi Dr.dr. Barita Sitompul,Sp.Jp menjelaskan, 
sampai dengan empat hari menjelang akhir pemulangan jemaah, jumlah jemaah haji 
Indonesia yang berobat tercatat sekitar 120.000 jemaah atau mengalami penurunan 
14 persen lebih dibanding jumlah jemaah sakit tahun sebelumnya yang mencapai 
140.000 orang. 

Selain itu, jumlah jemaah haji yang meninggal pada pelaksanaan ibadah haji 
tahun ini, mengalami penurunan sekitar 5 persen dibanding tahun lalu. Hingga 
Minggu (4/1) petang tercatat 429 jemaah sementara pada tahun lalu tercatat 495 
jemaah yang meninggal. (MCH/das)***

+++

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=51570



Penyakit Paru-paru Tertinggi Menimpa Jemaah Haji

Selasa, 06 Januari 2009 , 00:09:00
MADINAH, (PRLM).- Sampai menjelang berakhirnya pemulangan jemaah haji, Tim 
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Arab Saudi mencatat sekitar 120.000 jemaah 
mengalami gangguan kesehatan. Dari sejumlah itu, populasi penyakit infeksi 
saluran pernapasan bagian atas dan penyakit paru menduduki peringkat pertama. 
Namun, untuk penyebab kematian jemaah haji, terbesar disebabkan oleh penyakit 
jantung atau yang berhubungan dengan sirkulasi dan pembuluh darah.

Dari 428 jemaah yang meninggal dunia sampai dengan minggu petang, 275 di 
antaranya disebabkan penyakit sistem sirkulasi, disusul penyakit sistem 
pernapasan sebanyak 121 orang, serta masing-masing 7 orang disebabkan oleh 
penyakit syaraf dan kanker ganas.

Kordinator kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi Dr.dr, Barita Sitompul. Sp.Jp 
menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan dan evaluasi yang dilakukan jajaran 
kesehatan, jumlah jemaah haji tahun ini, 30 hingga 40 persen didominasi jemaah 
berusia lanjut.
Menurut Dr.dr Barita Sitompul, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini 
fasilitas kesehatan jauh lebih baik khususnya berkaitan dengan peralatan 
kesehatan, jumlah personel serta obat-obatan. Tersedianya kelengkapan kesehatan 
serta personel yang cukup ternyata mampu menekan angka kematian sebesar 5 
persen dari 445 menjadi 428 sampai dengan hari minggu petang. (MCH/das)*** 

Kirim email ke