Tingginya Golput Membuktikan Adanya KTP Rangkap !!! Kalo seorang yang punya 10 ktp yang ber-beda namanya maupun berbeda nomor ktp-nya, maka orang ini bisa punya 10 suara karena namanya yang ada 10 itu semuanya tertera dalam DPT sebagai berhak untuk memilih.
Mendadak sewaktu pemilu ada pemeriksaan ketat, ada penjagaan ketat, ada pengawasan saksi2 dari masyarakat sendiri yang mengawasi para pemilih ini. Akibatnya jadi tidak beruntung, mereka yang sudah mencoblos pilihannya kemudian bikin antrian baru untuk mencoblos lagi akhirnya tertangkap karena meskipun namanya ber-beda2 tetapi masyarakat dan para pengawas pemilu ini mengenali kalo orang ini sudah beberapa kali mencoblos. Mereka yang tertangkap, ada yang dipenjara polisi, tetapi ada juga yang digebukin. Semua ini membuat takut pelaku2 kecurangan untuk menggunakan hak pilihnya yang kadang2 bisa lebih dari 10 suara itu. Tadinya mereka dibayar partai2 Islam gurem untuk mencoblos ulang, tapi karena ketakutan akhirnya batal dan mereka memutuskan untuk tidak hadir. Ketidak hadiran mereka2 inilah yang menjadi sumber utama tingginya angka GOLPUT. Kesimpulannya, tingginya angka Golput membuktikan keberhasilan menyingkirkan kecurangan2. Makin tinggi angka Golput berarti makin tinggi pula kecurangan yang berhasil disingkirkan, karena suara Golput bukanlah suara rakyat melainkan suara pelaku jual beli suara. Adalah salah dan menyesatkan kalo menyimpulkan tingginya angka2 golput ini sebagai kegagalan KPU, justru sebaliknya, tingginya angka2 Golput ini merupakan prestasi keberhasilan KPU dalam mencegah masuknya pemilih2 ilegal yang menggunakan ktp legal dan menyebabkan namanya juga masuk kedalam DPT secara legal. Beredarnya ktp2 rangkap ini bukanlah kesalahan KPU, bukan juga kegagalan KPU, melainkan merupakan tanggung jawab Departemen Dalam Negeri yang gagal dalam mengamankan pendataan penduduk diseluruh Indonesia. > "Adrian Dharma Wijaya" <adria...@...> wrote: > siapa sebenarnya pemenang pemilu kali ini??? > mungkin orang bilang yang menang adalah partai > demokrat!!! tidak!!! yang menang adalah > GOLPUT!!! di hampir semua TPS rata-rata > GOLPUT mencapai 70% bisa di ramalkan bahwa > GOLPUT Nasional akan mencapai 60%. siapa yang > menyuruh GOLPUT??? yang menyuruh GOLPUT > adalah para Alim Ulama seluruh Indonesia > termasuk saya. Enggak pernah ada wilayah manapun yang mencapai 70% Golput. Yang tertinggi Golput hanyalah 40%, dan rata2nya antara 10-40%, ini adalah range yang termasuk bagus, apalagi untuk Indonesia yang pencatatan penduduknya amburadul. Golput itu terjadi bukan karena disuruh, karena ternyata Gus Dur sendiri menyuruh para pendukungnya untuk Golput tetapi dia sendiri mendukung Prabowo dan Gerindra-nya. Naaah.... ini hanyalah satu contoh saja yang jelas2 bahwa Golput itu bukan golongan dan tidak mewakili kelompok alim ulama maupun umat Islam diseluruh Indonesia, justru semua partai politik sudah mendorong para pendukungnya secara optimal untuk jangan Golput agar partainya masing2 bisa menang. Berdasarkan penelitian para ahli yang beberapa kali menyimak pemilu di Indonesia, Golput itu akibat adanya beberapa partai, terutama partai2 Islam gurem yang mendorong para pendukungnya untuk memiliki lebih dari satu ktp yang berbeda nama dan nomor ktp-nya agar bisa masuk kedalam DPT sebagai pemilih yang legal. Dengan memiliki ktp rangkap inilah diharapkan partai2 Islam gurem bisa mencapai angka PT 2,5%. Sebelumnya para pendukung partai2 Islam gurem sibuk merebut kedudukan kepala desa atau lurah dengan segala cara yang ilegal, ini tujuannya untuk mempermudah pembuatan ktp2 illegal tadi. Namun celakanya, KPPU itu merupakan badan terpisah dari pemerintahan, sehingga mereka merekrut semua anggauta2 partai yang ikut pemilu untuk menjadi pengawas. Dengan pengawasan yang sangat ketat, maka pemilik2 ktp rangkap ini gagal untuk beroperasi dengan mencoblos berulang kali dalam meningkatkan suara partainya. Jangan cuma melihat tingginya angka golput, tetapi lihatlah juga betapa tingginya mereka yang tertangkap berusaha menusuk ulang padahal jatahnya menusuk sudah dilakukan. Ternyata mereka bisa menusuk ulang karena namanya tertera dalam DPT akibat memiliki ktp rangkap tadi. Permasalahan ini diketahui dan dilakukan hampir oleh semua partai2 Islam gurem yang sejak dulu tidak pernah bisa mendapatkan simpati mayoritas bangsa Indonesia. Pemerintah bersama KPPU memang mengakui kelemahan dalam system pendataan penduduk menjadi penyebab kacaunya isi DPT. Namun karena pemilihan ini dilangsungkan dikampung masing2 atau di wilayah masing2 dimana kepala desa, lurah maupun ketua2 rt/rw ikut pula menyaksikan, maka pelaku2 curang yang ber-ktp rangkap ini dengan mudah berulang kali ditangkap dan ada yang digebukin massa, tetapi kesemuanya itu bisa diatasi oleh pihak kepolisian yang bertanggung jawab akan keamanan pemilu itu sendiri. Demikianlah, tingginya angka Golput tidak bisa disimpulkan karena masyarakat tidak mau memilih, justru sebaliknya, tingginya angka Golput ini membuktikan bahwa kecurangan2 akibat ktp rangkap berhasil diatasi dan dikurangi masuknya suara2 ilegal akibat ktp rangkap ini. Ny. Muslim binti Muskitawati.