Gara-gara salah pengajaran oleh orang hindu, siddharta hampir mati kelaparan dalam puasanya. Sampai ia mendengar suara nyanyian dari seberang sungai: "senar jika ditarik terlalu kencang akan putus, dan jika ditarik terlalu longgar tak akan menimbulkan suara." Mendengar itu, Buddha menghentikan cara latihannya, dan mulai makan. melihat hal itu, 5 teman hindunya mulai meninggalkannya. karena hindu menilai kehebatan seseorang dari banyaknya laku ascestik yang dilakukan. kelak mereka kembali ditemui sidharta dan menjadi 5 muridnya yang pertama. Sejak peristiwa itu, "Jalan Tengah" sudah menjadi prinsip yang mewarnai agama Buddha, dimana segala sesuatunya selalu menghindari dua jenis ekstrem.. Tak terlalu bersenang-senang dan tak terlalu menyusah-nyusahkan diri. Tenaga dalam Perguruan Teratai Emas disebut The Force, Kekuatan Jhana 8. Ada 3 nama untuk jhana 8: 1. "Bukan persepsi dan bukan pula non-persepsi". 2. "Kesadaran atas kekosongan". 3. "Jalan Tengah". Pilihlah nama yang membangkitkan kesadaran Anda akan tahap ke-8 meditasi ini. Dulu Saya bingung memikirkan apa sebetulnya yang dimaksud "bukan persepsi dan bukan pula non-persepsi" akhirnya saya jalan-jalan ke situs buddhist indonesia dan menemukan nama lain dari jhana 8, yaitu "kesadaran atas kekosongan". Ini sebenarnya sudah cukup memuaskan rasa penasaran Saya. Tapi karena Saya sedang bermeditasi untuk menemukan satu bentuk tenaga dalam tak terkalahkan untuk perguruan Saya, maka Saya terus bervipassana dengan obyek "arti lebih dalam dari Jalan Tengah", maka Saya temukanlah nama ketiga dari Jhana/meditasi 8, yaitu "Jalan Tengah". Sering kita mendengar seorang pesilat tua berkata, "saya sudah tua, kaki saya sudah tak sekuat sewaktu masih muda dulu" ataupun seorang ahli tenaga dalam Satria Nusantara berkata, "wah saya sudah lama gak latihan nih, perlu isi tenaga dalam lagi" ataupun seorang praktisi hatha yoga berkata "aku perlu yoga sedikit hari ini agar fisik dan mentalku tetap stabil" Tapi di Perguruan Teratai Emas hal itu tak terjadi, seseorang bisa selalu kuat meski tak pernah olah fisik seperti hatha yoga ataupun senam pagi. Bahkan ia tak perlu lagi diterapi pijat refleksi, totok darah, ataupun bekam. Juga ilmu-ilmu yang dilancarkan dengan The Force tak bisa turun-turun kekuatannya. Sedang ilmu dari perguruan lain, jika dipukul terus-menerus, meski sakti akan turun juga level kekuatannya. Bahkan rusak. Saya bisa duduk tenang dalam Perisai Genta Emas tahap 8 selama 84000 maha kappa, tanpa perlu makan, minum, dan tidur. Sementara yang memukuli Saya mungkin sudah capek dalam sehari. Sesudah semuanya selesai, kekuatan Saya masih sama. Inilah hebatnya The Force, kekuatan Tuhan. Dalam The Force, tak berlaku lagi istilah "di atas langit masih ada langit", karena di atas Jhana 8 sudah tak ada lagi. Yang kalah adalah yang salah. Kini Saya sudah menguasai: 1. Ilmu Sembilan Mentari. 2. Ilmu Sembilan Bulan. 3. Ilmu Ulat Sutra. Saya sudah tak melakukan lagi kungfu 7 penjuru yang saya sebut dulu, karena Saya sudah temukan yang lebih hebat, yaitu Ilmu Sembilan Bulan, dengan menambah dua bait mantra lagi pada bait-bait yang Saya sebut dulu. Ilmu Tapak Buddha didapat dari 8 tahap meditasi. Jadi semuanya ada 8 tahap Tapak Buddha. Jhana 8 kan tak terkalahkan, karena itulah jurus terakhir Tapak Buddha namanya "Seribu Buddha". Saya perlu kuasai Ilmu Pedang Kosmos dan Ilmu Tapak Buddha dulu, barulah Saya bisa jadi kaisar. Soal kebuddhaan, sudah 99,7%. 3% lagi. Soal Bikkhu Dhamma yang mengajar kungfu pada shaolin, itu bukan dari ajaran buddha, tapi karena bikkhu dhamma pernah belajar vajramusti di India dulu, satu jenis beladiri india kuno. Jika Sang Buddha melihat para bhikku shaolin yang lemah, Ia tak akan mengajar kungfu, tapi akan mengajar meditasi seperti biasa, karena seperti katanya: "Pikiran adalah Pemimpin. Jika pikiran baik, baiklah semuanya" - Dhammapada.
--------------------------------- Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.