Dengan pengamatan sederhana, pada umumnya kita dapat membedakan benda hidup 
dari benda mati. Benda hidup atau organisme berkembang biak dan menerima 
rangsangan. Tumbuh dan bergerak bukan kriteria ilmiah untuk membedakan benda 
hidup dari benda mati. Biji dari tumbuhan berbiji dan telur dari hewan yang 
bertelur bukan benda mati. Mereka merupakan benda hidup dalam keadaan tidur, 
karena apabila mereka ditempatkan di tempat yang serasi, mereka akan merupakan 
benda hidup. Mungkin benda yang terletak di perbatasan antara benda hidup dan 
benda mati adalah virus, sebab virus dapat berkembang biak dan beberapa virus 
dapat dibuat kristal.
 
Benda hidup dapat dibedakan dari benda mati berdasarkan kriteria sederhana 
sebagai berikut: 

Bentuk dan ukurannya: Dalam batas-batas tertentu, tiap jenis benda hidup 
umumnya berbentuk dan berukuran tertentu. Jadi semua benda hidup yang tergolong 
satu jenis umumnya memiliki rupa, bentuk, dan ciri-ciri yang sama. Benda mati, 
walaupun tergolong satu jenis, bentuk dan ukuran besarnya bervariasi, contoh: 
sebutir pasir granit (diameter 1-3 mm) dan sebongkah batu granit yang beratnya 
beratus-ratus ton atau setetes air dan lautan.
Komposisi kimia; Benda hidup tersusun dari substansi hidup yang terdiri dari 
molekul-molekul organik yang majemuk, sering dengan berat molekul besar (lebih 
dari 2000). Molekul-molekul itu terdiri dari unsur C,H,O, dan N dalam jumlah 
yang bervariasi tetapi dengan proporsi tertentu, dan unsur kimia lain yang 
jumlahnya berbeda-beda. Secara bersama-sama molekul-molekul tersebut membentuk 
substansi hidup yang disebut protoplasma. Jadi benda hidup mempunyai 
protoplasma yang hidup, berarti kehidupan ada di dalam protoplasma. Benda mati 
juga terdiri dari unsur-unsur kimia yang sama seperti unsur-unsur kimia yang 
sama seperti unsur-unsur yang menyusun benda hidup, dan juga terdiri dari 
unsur-unsur lain, tetapi unsur-unsur itu tersusun sebagai senyawa kimia mati 
atau substansi mati, dengan berat molekul kurang dari 2000.
Organisasi: Tiap bagian organisme hidup tersusun dari sel-sel mikroskopik dan 
majemuk. Sel-sel itu terhimpun menjadi sistem-sistem yang berhubungan satu 
dengan lain untuk terselenggaranya berbagai proses hidup. Dalam pelaksanaan 
proses hidup, tumbuhan dan hewan menyusun kembali unsur-unsur kimia sesuai 
dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan mineral tidak dapat menyusun 
unsur-unsur kimia sesuai dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan 
mineral tidak dapat menyusun unsur-unsur kimia seperti yang dikerjakan oleh 
tumbuhan dan hewan. Sifat dan pola struktural yang menonjol pada benda mati 
seperti kristal dan batu tergantung dari cara pembentukan, jenis, dan banyaknya 
unsur kimia yang menyusunnya.
Metabolisme: Benda hidup dibedakan dari benda mati berdasarkan proses-proses 
vital yang secara kolektif disebut metabolisme. Metabolisme adalah jumlah semua 
proses fisik dan kimia yang menghasilkan substansi hidup (metabolisme 
substansi) dengan jalan membanguns secara konstruktif (metabolisme konstruktif) 
serta menghasilkan energi (metabolisme energi) dengan jalan destruksi substansi 
hidup itu (metabolisme destruktif). Metabolisme konstruktif disebut juga 
anabolisme, dan metabolisme destruktif disebut juga katabolisme.
Iritabilitas: Benda hidup (sebagai keseluruhan yang utuh dan bagian-bagiannya) 
bereaksi terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Aksi 
terhadap rangsangan-rangsangan dari sekitarnya itu disebut tanggapan (respon). 
Jadi benda hidup yang menanggapi rangsangan-rangsangan seperti: panas, cahaya, 
lembab, tekanan, dan sebagainya, baik melalui kontak eksternal ataupun melalui 
kontak internal. Derajat tanggapan benda hidup terhadap rangsangan tersebut 
dimanfiestasikan sebagai perubahan-perubahan sementara atau mungkin perubahan 
permanen. Perubahan-perubahan itu tidak dapat diukur secara kuantitatif. Benda 
mati juga mengalami perubahan jika ada pengaruh dari luar, dan 
perubahan-perubahan itu yang disebut juga sebagai hasil reaksi, dapat diukur 
secara kuantitatif. Contoh: jika logam dipanasi akan berkembang, dan 
perkembangannya dapat diukur. Perubahan kuantitatif dapat diperhitungkan 
berdasarkan jenis dan ukuran logam, serta besarnya pengaruh.
Reproduksi: Tiap jenis organisme hidup mempunyai kemampuan untuk 
menduplikasikan dirinya sendiri. Contoh: pohon jeruk mampu menghasilkan 
duplikat jenisnya, yaitu pohon jeruk dan bukan pohon pisang. Ayam dapat 
menghasilkan duplikasinya, yaitu dari telur ayam akan timbul anak ayam dan 
bukan anak anjing. Benda hidup berlipat ganda dengan menggunakan material yang 
ada dalam tubuhnya. Benda mati tidak dapat berlipat ganda. Sebutir batu yang 
ada di halaman kita, misalnya, tetap akan berupa sebutir batu.
 
Zoologi Dasar untuk SMTA dan Permulaan Pendidikan Tersier
Prof. Dr. Mukayat Djarubito Brotowidjoyo M.Sc
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM
Hal 4-7
 
salam baca,
bhirawa_m


      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke