PUISI TERAKHIRKU

Tak terasa sudah tiga puluh artikel yang saya tulis, mungkin Anda juga sudah
capek dan bosan membaca oret-oretan Mang Ucup. Tetapi tidak perlu khawatir,
karena artikel ini adalah oret-oretan Mang Ucup yang terakhir.



Sebelum WS Rendra wafat, ia meninggalkan hasil karyanya yang terakhir berupa
puisi yang berjudul “Tuhan, aku cinta pada-Mu”. Hal yang sama banyak
dilakukan oleh para penyair Jepang dan para pendeta Zen. Mereka menulis
puisi singkat (*Haiku*) menjelang saat kematiannya dari sudut pandang yang
berbeda. Seperti permulaan dari sebuah perjalanan yang berbeda. Perjalanan
menuju arah Matahari terbenam di musim semi. Mereka ingin mengungkapkan apa
yang ada di benak mereka sebelum ajal menjemput.



Begitu juga dengan Mang Ucup, sebelum malaikat maut menjemputnya, ia menulis
puisi yang terakhir. Apakah setelah ini akan ada puisi-puisi atau
oret-oretan lainnya? Entahlah, hanya Tuhan yang mengetahuinya.



Saat ku tiba di akhir perjalananku

dan matahari sudah terbenam untuk aku

Aku ingin menerangi ruangan yang penuh duka

Mengapa menangisi sebuah jiwa yang terbebaskan?



Ku terbaring tak berdaya

Terasa gelap sunyi sekitarku

Dalam ruang sempit hanya untukku

Sendiri, sendiri, dan sendirian saja



Kini ku telah mati tinggalkan dunia

Karena tubuh telah terkujur kaku

Dalam rumah kecilku, kuburan abadiku



Rindukan diriku sebentar saja

namun jangan terlalu lama

dan membuatmu tertunduk meratapi



Janganlah murung,

Cuma cintamu di dalam hatiku yang hening

Sebab sederet kenang itu tak mau hilang

Ingat cinta yang kita rasakan bersama



Rindukan aku,

tapi biarkan aku pergi.

Karena semua manusia

akan melalui perjalanan ini

dan masing-masing mesti jalan sendiri

Inilah sebagian dari rencana Tuhan

menapaki jalan menuju rumah keabadian



Saat engkau sendiri dan hatimu menangis  berduka

pergilah ke sahabat yang kau kenali

Alihkan kepedihan hatimu dengan berbuat baik

Berbuatlah baik untuk menghapus derita

Berbuatlah amal untuk menghapus air mata

Rindukan diriku, namun biarkan kupergi…



Walaupun kupergi, kutinggalkan

indahnya matahari terbit di pagi hari

indahnya awan di langit biru

indahnya hijau tumbuh-tumbuhan

maupun indahnya bunyi burung berkicau

nikmatilah semua ini,

sebelum kau juga pergi



Mang Ucup

Email: mang.ucup<at>gmail.com

Homepage: www.mangucup.org

Facebook

Kirim email ke