bangsa aceh mungkin ga punya identitas lokal, ga punya identitas suku bangsa,
ga punya identitas budaya. tapi memangnya bangsa "indonesia" itu sendiri punya
faktor2 identitas yang kau sebutkan? sama2 hasil pinjaman dan adopsi dari
budaya segala rupa kok.
lalu mustinya gimana? nasionalisasi? "bangsa indonesia" pun bahkan ga punya
narasi bersama untuk jadi pengikat dalam wacana identitas bersama. bangsa aceh
lebih memiliki narasi bersama, dalam perjuangan mereka melawan penjajahan
belanda. mereka lebih pantas disebut bangsa daripada indonesia itu sendiri.
gini nih, kalo pas sma bacanya stensilan dan nick carter doang...
lurino
/tukangmikir
--- On Mon, 8/4/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Aceh Bukanlah Suku Bangsa Dan Bukan Kebangsaan
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Monday, August 4, 2008, 8:54 AM
Aceh Bukanlah Suku Bangsa Dan Bukan Kebangsaan
Aceh bukanlah identitas suku bangsa di Indonesia, juga tidak memiliki
identits kebangsaan. Yang disebut sebagai orang2 Aceh se-mata2
sekumpulan manusia yang berada dan lahir ditanah wilayah yang
dinamakan Aceh. Namun manusia2 ini sama sekali tidak punya identitas
budaya, tidak punya identitas suku bangsa, dan juga tidak punya
identitas kebangsaan.
Orang2 Aceh ini bukan bangsa dan bukan suku bangsa karena mereka
berasal dari campuran sana sini yang lahir akibat perzinahan dari
berbagai pelaut bangsa2 penjajah seperti Arab, India, Portugis,
Inggris, China, Belanda, maupun Spanyol.
Campur baur inilah yang membuat bangsa ini tidak mempunyai identitas
yang signifikan sebagai sebuah suku, atau sebuah bangsa.
Itulah sebabnya, meskipun GAM itu ber-teriak2 bahwa Aceh itu bukan
bangsa Indonesia dan meminta pemisahan menjadi negara sendiri, tak
banyak yang meresponinya baik didalam negeri maupun diluar negeri
karena seluruh dunia mengerti dari bahan apa orang2 Aceh ini
terbentuknya. Mereka cuma celaka dilahirkan ditanah bangsa Indonesia
yang sangat spesifik identitas budayanya maupun asal ethnic-nya.
Memang orang2 Aceh ini bangga dengan budaya Islamnya, sayangnya
Islamnya itupun bukan berasal dari Aceh melainkan import dari luar
Aceh yang juga tidak sama dengan Islam buatan negara aselinya.
Namun belakangan orang2 Aceh ini membentuk kepribadian kelompok yang
dijadikan identifikasi mereka sendiri sehingga mereka menamakan diri
sebagai ACEH PUNGAU yang artinya orng2 Aceh yang budayanya saling
mengkhianat, saling menipu, saling menjual diri, saling merendahkan
satu sama lainnya, yang kalo dipertemukan dengan orang2 dari luar
Aceh, mereka semua itu bersatu dan bertepuk dada bahwa Aceh ini adalah
patriot2 pertiwi.
> abadi teuku wrote:
> Sebutlah Manusianya Jangan diatas namakan Bangsa,
> Jika diurutkan tidak ada satupun manusia yang bersih
> dari Dosa,menurut pendapat dan dimata orang lain,
> termasuk anda"muskitawati" Menurut saya anda adalah
> tukang cuap cuap dan tukang ngebanyol rendah yang
> tidak faham sejarah,
>
Atas dasar apa anda memfitnah saya termasuk manusia berdosa ??? Saya
bukanlah manusia suci, tapi bisa dipastikan bahwa saya tidak punya
dosa karena saya sebagai umat Islam sama sekali tidak percaya kepada
Allah yang anda percaya. Kalo saya sudah dengan jelas menyatakan
tidak percaya Allah, mana mungkin bisa punya dosa ???
Kesalahan tetap sebagai manusia normal mungkin saja pernah saya
lakukan, namun tidak pernah saya mengaku sebagai patriot sebagai yang
dilakukan oleh kebanyakan cecunguk2 tengik suku Aceh pungau ini.
Kultur yang menjadi identitas Aceh Pungau ini adalah saling
mengkhianati sambil bertepuk dada sebagai patriot !!!
Aceh2 pungau ini mulanya menyatakan bahwa bangsa Aceh bukanlah orang
Indonesia, namun setelah mereka kalah dimeja politik Internasional dan
pemberontak2 GAM hancur disikat Tsunami maupun hancur karena saling
mengkhianat, akhirnya mau menerima syarat dari pemerintah korup
Indonesia menjadikan Aceh sebagai wilayah otonomi berSyariah biadab.
Celakanya, setelah berkampanye keseluruh dunia bahwa Bangsa Aceh bukan
bangsa Indonesia, mendadak anda menyatakan patriotisme bangsa Aceh
yang menjunjung merah putih sementara negara korup RI ini juga babak
belur dengan hutang2 yang susah dibayar kembali karena digunakan untuk
memukul hancur dan juga mengadu domba para patriot2 Aceh yang saling
berkhianat ini. Untuk membujuk patriot2 Aceh berkhianat saja,
pemerintah RI harus mengorbankan milyardan dollar.
Namun patriot2 pengkhianat tidak seharusnya disebut patriot !!! cukup
kita sebut saja sebagai pengkhianat yang tidak punya malu dan tidak
punya harga diri. Dan kesemuanya ini sudah terkenal istilahnya dalam
masyarakat Aceh yang pada mulanya tidak punya identitas ini menjadi
suku yang specifik identitasnya yang kita sebut sebagai ACEH PUNGAU.
Ny. Muslim binti Muskitawati.