Salam...

Jika sebelumnya kita katakan bahwa manusia mempunyai potensi untuk  mengetahui 
seluruh isi langit dan bumi, sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, 
bagaimana cara mengetahuinya? Apa saja alat yang diperlukan untuk mengetahui 
apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi?
 
Alat yang diperlukan untuk mengetahui kesemuaannya itu salah satunya adalah 
“indra”. Manusia memiliki beberapa macam indra, seperti indra penglihatan, 
pendengaran, perasa, peraba dan penciuman. Jika saja manusia kehilangan semua 
indra tersebut niscaya manusia akan kehilangan bentuk 
pengetahuan/epistemologinya.
 
Orang yang terlahir buta sejak lahir tidak akan pernah bisa membayangkan aneka 
warna dan bentuk lahiriah segala sesuatu sebagaimana layaknya orang normal 
melihatnya. Orang yang kehilangan satu indra maka dia telah kehilangan satu 
ilmu.
 
Kita tidak akan mampu menjelaskan dengan cara apapun bagaimana warna pelangi, 
warna danau, warna langit, warna awan dan lain-lain kepada orang yang telah 
kehilangan penglihatannya sejak lahir.
 
Jika kita tanyakan kepada orang yang sudah buta sejak lahir, “tahukah kau 
bagaimana indahnya awan yang berarak putih di langit sana?” Maka kita akan 
menemukan situasi yang sulit dan mendapati si buta hanya melonggo lucu :). Kita 
tidak akan  bisa menjelaskan indahnya awan putih berarak dilangit nan biru itu 
kepada sibuta karena sibuta telah kehilangan satu alat epistemologinya.
 
Jika kita tetap memaksa ingin menjelaskan maka yang ada hanya rangkaian 
kelucuan dan kekonyolan. Jika sibuta bertanya, “bagaimana bentuk awan yang 
berarak putih itu om?”. Maka kita hanya mampu menunjukkan perumpamaan dengan 
sesuatu yang sudah dikenal oleh sibuta, misalnya mendekatkan rangkaian kain 
yang menyerupai awan kepada sibuta. 
 
Setelah sibuta memegang rangkaian kain yang dibuat seperti awan tersebut maka 
sibuta akan bergumam  “oh jadi begini bentuknya awan yang lagi berarak, tetapi 
bagaimana warna putih itu, seperti apakah warna putih Om?”
 
Menjelaskan warna putih kepada sibuta? Yang bisa kita lakukan hanyalah  
memberikan perumpamaan dengan sesuatu yang bisa dipahami oleh sibuta, ,misalnya 
kita katakan “ warna putih itu adalah seperti warna angsa”. 
 
Kalau sibuta bertanya lagi, “angsa itu seperti apa Om?”, kita bisa sodorkan 
angsa ke dekat sibuta dan mengatakan, “angsa itu seperti ini”. Dengan cara 
seperti itu apakah kemudian sibuta menjadi tahu seperti apa yang namanya awan 
putih berarak tersebut? Tidak, kita bahkan akan menemukan ‘kekacauan’ yang baru 
lagi dengan melihat sibuta berseru girang “Oh sekarang saya sudah mengerti, 
bagaimana indahnya awan putih yang sedang berarak!” 
 
“Bentuknya tipis dan warnanya panjang serta bulat, ya Om!” 
 
Kita tidak akan pernah bisa menjelaskan satu ilmu kepada orang yang telah 
kehilangan satu indra yang dituntut oleh ilmu tersebut dan karenanya tidak bisa 
tidak bahwa indra adalah salah satu alat yang sangat diperlukan untuk 
mengetahui segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi.
 
Tentu saja, karena indra hanya salah satu alat, maka kita akan membutuhkan alat 
yang lain untuk mencapai dan mengetahui kebenaran.

 
Salam,
 
 
 
Iman K.
www.parapemikir.com 


      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

Kirim email ke