Kumpulan berita ini  juga disajikan di website
http://umarsaid.free.fr/



        Aneka berita tentang GOLKAR
                (bahan-bahan berikut ini dikutip dari berbagai sumber)



Ical 296, Paloh 240, Yuddy dan Tommy 0 Suara


Kamis, 8 Oktober 2009

PEKANBARU, KOMPAS.com - Aburizal Bakrie memenangi pertarungan Ketua Umum
Partai Golkar 2009-2015 dengan perolehan 296 suara. Sementara Surya Paloh
dengan 240 suara. Angka ini sudah dirilis resmi oleh pimpinan Musyawarah
Nasional VIII Partai Golkar, Kamis ( 8/10 ) pagi, di Pekanbaru, Riau.

Dua calon lainnya, Yuddy Chrisnandi dan Tommy Soeharto tak memperoleh satu
pun suara dari 536 suara yang menggunakan haknya. Hanya Yuddy yang masih
bertahan hingga akhir sidang paripurna. Tommy sudah tak terlihat ketika
pemungutan memasuki akhir. Sedangkan Paloh langsung pergi begitu mengetahui
Ical menang secara aklamasi.

* * *
Golkar Harus Jadi Gudang Pemikiran
Kamis, 08 Oktober 2009

PEKANBARU--MI: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie
menegaskan, Partai Golkar ke depan harus jadi gudang pemikiran dan ide-ide
untuk membangun bangsa.

"Partai ini harus jadi gudangnya pemikiran yang berjangka panjang jauh ke
depan, kreatif dan terbuka untuk kemajuan bangsa," kata Ketua Umum DPP
Partai Golkar Aburizal Bakrie pada pidato politik pada  penutupan Munas VIII
Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10) malam.

Acara penutupan tersebut juga dihadiri Ginandjar Kartasasmita, Abdul Gafur,
Sulasikin Moerpratomo, Muladi, Paskah Suzetta, dan kandidat ketum Yuddy
Chrisnandi.

Lebih lanjut Aburizal mengatakan, Partai Golkar harus memiliki ide-ide yang
bisa melayani masyarakat sehingga akan mampu mempengaruhi kebijakan
pemerintah. "Pandangan dan pemikiran Partai Golkar dalam menghadapi isu-isu
strategis harus berbobot dan bisa jadi acuan dalam pandangan masyarakat,"
kata Aburizal.

Menurut Aburizal, Partai Golkar harus memiliki ketajaman ide dan gagasan.
Partai Golkar, tambahnya, harus menjadi partai yang hidup dan dinamis dengan
ide-ide besarnya. Dengan demikian Partai Golkar akan disegani oleh lawan dan
dicintai masyarakat.

Dalam kesempatan itu Aburizal juga berjanji akan mencurahkan waktu
sepenuhnya untuk membesarkan Partai Golkar. Aburizal menanggap kekuasaan
adalah amanah, karena itu ia berjanji akan menjalankan amanah itu dengan
baik.

Sementara itu mengenai pemilihan kepala daerah, Aburizal berjanji akan
membantu sepenuhnya dan memenangkan pilkada-pilkada. Aburizal berjanji akan
menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

"Perjuangan kader-kader di daerah adalah perjuangan saya juga. Kemenangan
mereka juga kemenangan saya. Kekalahan mereka pasti juga akan mengubur
saya," kata Aburizal yang disambut tepuk tangan meriah. (Ant/OL-03)



* * *



Golkar Bukan Partai Oposisi



Kamis, 8 Oktober 2009

PEKANBARU, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP
PG) terpilih Aburizal Bakrie mengatakan, PG adalah kendaraan politik bangsa
Indonesia untuk mencapai kesejahteraan. Oleh sebab itu, Partai Golkar bukan
partai oposisi yang melawan pemerintah.

"Tujuan Partai Golkar untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Karena itu, PG
akan dipakai sebagai kendaraan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat itu,"
katanya menjawab pertanyaan wartawan dalam keterangan pers, Kamis (8/10)
subuh di lounge Lantai 8 Hotel Labersa, Pekanbaru.

Menurut sosok yang akrab dipanggil Ical itu, apabila program pemerintah
bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat, PG pasti akan mendukungnya.
Sebaliknya, jika program dimaksud bertentangan dengan kehendak rakyat dan
menjauhkan kesejahteraan, PG akan memberikan kritikan. "Namun, juga
memberikan solusi sebagai jalan keluar dari alternatif kebijakan tersebut,"
katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Ical, kepengurusan partainya akan mewadahi
terbentuknya semacam lembaga pemikir atau think tank yang bisa mengkaji
semua kebijakan pemerintah dengan cepat dan baik.

Saat ditanya mengenai kemungkinan ada kadernya yang ditunjuk menjadi
menteri, namun ditempatkan dalam struktur organisasi partai sehingga hal
seperti itu bisa memengaruhi kebijakan partai, Ical menjawab, "Itu
tergantung kalau memang kader Golkar ditawarkan menteri. Jika ditawarkan,
tentu tidak akan keberatan."

Sementara itu, banyak kalangan khawatir apabila kader PG yang ditunjuk
sebagai menteri juga duduk di struktur partai, PG tak akan mengkritik
kebijakan pemerintah.

·         * *

Surya Paloh Terima Laporan Pendukungnya Diintimidasi



Kamis, 8 Oktober 2009

PEKANBARU, KOMPAS.com — Hasil pemilihan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2015
ternyata masih menyisakan tanda tanya di benak salah satu kandidat, Surya
Paloh. Ia menangkap sejumlah ketidakberesan dalam penyelenggaraan Munas.
Dari sejumlah pendukungnya, Paloh mendapatkan laporan telah terjadi
intimidasi pada saat menjelang pemilihan.

"Saya mendengar laporan dari semua pengikut saya yang jumlahnya 240, ada
sesuatu yang salah. Mereka merasa terintimidasi," kata Paloh saat akan
meninggalkan penginapannya, di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10).

Ketika ditanya, bentuk intimidasi seperti apa yang diterima, Paloh tak
menyebutkan secara konkret. "Bentuk intimidasinya macam-macam. Sekarang saya
menampung dan menyerap informasi dari para pendukung saya," kata Paloh.

Segala laporan dan keterangan resmi mengenai pelaksanaan Munas dan hasil
pemilihan Ketua Umum Partai Golkar akan disampaikannya dalam jumpa pers yang
dijadwalkan besok.

·         * *

Ical Ajak Kader Golkar Bangkit dari Keterpurukan


Kamis, 8 Oktober 2009

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengajak
kader partai untuk bekerja dan bangkit dari keterpurukan. Bagi Ical, Golkar
saat ini tengah berada di persimpangan.

Hasil dua pemilu pada tahun 2009 ini, menurut dia, seharusnya menyadarkan
Golkar agar tak terus terlena.

"Posisi kita memang tidak terbesar, tapi kita tidak perlu berkecil hati.
Kualitas kita sebagai partai teruji bukan saat kita terpuruk tapi saat kita
bangkit dari keterpurukan," kata Ical pada pidato kemenangannya di Munas VII
Partai Golkar, Kamis ( 8/10 ), di Pekanbaru, Riau.

Ia mengingatkan, Munas yang menjadi ajang suksesi pengurus partai, hanya
merupakan alat. Kerja keras pasca-munas, justru menjadi momentum untuk
bekerja keras dan membangun kekuatan partai.

* * *

Suara Pembaruan, 8 Oktober 2009



Ical Rangkul Lawan Politik

[PEKANBARU] Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan siap merangkul semua komponen
terbaik yang ada di tubuh Partai Golkar, untuk membangun partai tersebut,
yang disebutnya kini dalam keadaan terpuruk dan bukan lagi parpol terbesar.
Untuk itu, dia pun mengajak seterusnya dalam pemilihan Ketua Umum DPP Partai
Golkar, Surya Paloh, dan kandidat ketua umum lainnya, untuk mengembalikan
kejayaan partai beringin.

"Mari kita bersama-sama bekerja. Munas hanya sebagai alat. Selanjutnya kita
harus bekerja secara bersama-sama. Seluruh kekuatan Partai Golkar mari kita
satukan," kata Ical dalam pidato kemenangannya sebagai Ketua Umum DPP Partai
Golkar periode 2009-2015, di tengah-tengah para pendukungnya di ballroom
Hotel Labersa, Pekanbaru, Kamis (8/10) dini hari. Namun dia mengingatkan,
bahwa di sebuah organisasi, kepemimpinan dipegang satu orang.

Ical memenangi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, setelah meraup 296 suara
atau 55,04 persen dukungan dari 538 suara yang memiliki hak pilih dalam
munas. Seteru dekatnya, Surya Paloh, hanya memperoleh 240 suara (44 persen).

Dalam pidato kemenangannya, Menko Kesra di Kabinet Indonesia Bersatu itu
menekankan pentingnya persatuan untuk memperkuat Golkar di masa mendatang.
"Hari ini Golkar membuktikan, kita bisa berdemokrasi. Kita telah menunjukkan
suatu pertarungan yang ketat, namun kita tetap bersahabat," ujarnya,
ditimpali yel-yel kemenangan pendukungnya.

Dia menegaskan, kemenangan yang diraihnya bukan kemenangan pribadinya,
tetapi kemenangan seluruh kader Golkar. "Termasuk kemenangan Surya Paloh,
Tommy Soeharto, dan Yuddy Chrisnandi," kata Ical menyebutkan tiga kandidat
yang dikalahkannya.

Menurut dia, Partai Golkar adalah partai yang bisa membedakan persaingan dan
permusuhan. "Kompetisi antara dua kandidat sangat tajam dan kuat. Tetapi itu
semua didasari semangat ber-juang untuk memajukan partai," katanya.

Ical mengingatkan, saat ini Golkar dalam keadaan terpuruk, dan tidak lagi
menjadi partai terbesar. Tetapi semua itu tidak perlu diratapi terus.
"Karena kita ingin merebut kekuasaan, bukan hanya kekuasaan semata. Tetapi
kita ingin kekuasaan untuk membangun kesejahteraan rakyat," kata dia.


Tetap Mengabdi

Sementara itu, Surya Paloh sendiri, saat diminta tanggapannya mengenai
ajakan Aburizal mengaku belum berpikir mengenai kemungkinan diminta masuk
dalam struktur apa pun di Partai Golkar. "Saya ingin cooling down dulu.
Semangat saya tidak akan lari dari Golkar, dan semangat untuk mengabdi tidak
akan padam meskipun tidak menjadi ketua umum dan tidak masuk struktur
partai," ujarnya kepada SP, di Pekanbaru, Kamis pagi.

Sebelumnya, Surya Paloh terlihat tegar dan ikhlas menerima kekalahannya.
Sampai setengah jam sejak kepastian kekalahannya, Surya Paloh di depan
sekitar 200-an pendukung setianya yang berkumpul di Hotel Aryaduta
Pekanbaru, memberikan penguatan kepada loyalisnya yang tampak kecewa, marah,
dan berduka atas kekalahan tersebut.

"Dalam hidup tidak selamanya apa yang kita inginkan selalu terwujud. Suka
duka adalah bagian yang harus kita lewati. Kali ini kita tidak berhasil
mewujudkan cita-cita mengembalikan kejayaan Golkar, tapi ini bukan akhir
dari segalanya," ujar Surya.

Dia juga meminta pendukungnya untuk tidak berkecil hati, walaupun keinginan
mempunyai pemimpin seperti dirinya tidak bisa terwujud.

"Kita harus menerima kekalahan dengan lapang dada. Jangan kalah dua kali,
karena kita meratapi kekalahan secara berkepanjangan. Mari kita berdoa
bersama semoga Aburizal Bakrie bisa membawa Golkar ke arah yang lebih baik.
Mari kita ucapkan selamat kepada Aburizal Bakrie," katanya.

Pada kesempatan itu, Surya juga tetap berharap akan muncul kader-kader
Golkar yang lebih baik dari dirinya, dan dia ingin itu muncul dari
orang-orang yang setia bersamanya pada malam pemilihan itu. "Jangan bersedih
hati, mari kita menatap matahari yang cerah, dan kita harus tetap setia pada
visi dan komitmen untuk mengembalikan kejayaan Golkar walaupun saya tidak
menjadi ketua umum," katanya.


Menang Telak

Tongkat estafet kepemimpinan Golkar diraih Ical setelah mendulang 296 suara
dari 538 suara yang diperebutkan dalam Munas Golkar di Riau. Pesaing
utamanya, Surya Paloh hanya mengumpulkan 240 suara. Sedangkan Tommy Soeharto
dan Yuddy Chrisnandi sama sekali tidak memperoleh dukungan.

Dengan perolehan itu, Ical menang dengan 54 persen suara dan Surya
memperoleh 44 persen suara. Dengan peta perolehan tersebut, pemilihan hanya
dilakukan satu putaran.

Kemenangan Ical sontak disambut gegap gempita pendukungnya. Sejumlah tokoh
senior Golkar yang mendukung Ical, seperti Akbar Tandjung, Agung Laksono,
Muladi, dan Ginandjar Kartasasmita, seketika berdiri dari kursi mereka di
baris terdepan, larut dalam suasana suka cita, dengan kedua tangan diangkat
ke atas sebagai tanda kemenangan.

Proses pemilihan melalui pemungutan suara pada Rabu (7/10) malam berlangsung
lebih dari empat jam, dan baru berakhir pada Kamis (8/10) sekitar pukul
03.30 WIB. Suasana sempat panas, ketika wakil dari Kabupaten Kepulauan
Seribu dan Kabupaten Langkat, Aceh, memprotes soal hilangnya hak suara.

Proses pemungutan suara juga sempat terhenti saat ada peserta yang menggugat
adanya perwakilan yang menggunakan bolpoin berkamera untuk memberikan
suaranya. Menyikapi protes itu, Ketua Sidang Fadel Muhammad mengingatkan
bahwa panitia telah menyiapkan alat kelengkapan untuk memberikan suara di
bilik suara.

Menyusul kemenangan tersebut, Aburizal Bakrie segera membentuk kepengurusan
Partai Golkar di tingkat pusat. Sejumlah nama yang diperkirakan bakal masuk,
di antaranya Akbar Tandjung, yang kemungkinan akan dipercaya menjadi Ketua
Dewan Penasihat menggantikan Surya Paloh. Untuk posisi sekretaris jenderal
(sekjen), muncul dua nama kandidat, yakni Agung Laksono dan Letjen (Purn)
Luhut Binsar Panjaitan.

Nama-nama lain yang kemungkinan akan masuk di jajaran pimpinan, di antaranya
Rusli Zainal (Gubernur Riau), Bambang Soesatyo, Anton Lesiangi, Idrus
Marham, dan Roem Kono. Untuk perangkat di parlemen, kemungkinan besar Ical
menempatkan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.

Fungsionaris Partai Golkar, Anton Lesiangi meyakini Ical mampu mengangkat
kembali kejayaan partai beringin, dengan mengedepankan sikap mendukung hal
yang baik yang dilakukan pemerintah, dan bersikap kritis terhadap kebijakan
yang tidak prorakyat. [MUL/M-16/M-12]



* * *


__________ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature
database 4491 (20091008) __________

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset.com


<<clip_image001.gif>>

Kirim email ke