Asal Sunat Itu Adalah Strategi Perang !!!
                                     
Pencipta "sunat" itu bukan agama Yahudi atau agama Kresten, melainkan berasal 
dari sebuah legende yang kemudian disalah artikan.

Diwilayah Timur-Tengah dulunya, mayoritas dihuni oleh para penyembah berhala 
terhadap dewa-dewi Filistine.  Mereka ini menyebar dari Mesir hingga ke Yunani. 
 Dan mereka ini kemudian disebut sebagai orang2 Palestina.

Kemudian disebuah tempat yang terpencil diwilayah Israel, lahirlah agama baru 
yang menyembah Yahweh yang sekarang menjadi agama Yahudi dan penganutnya 
disebut sebagai orang Yahudi.

Baik orang Yahudi maupun penganut berhala Filistine ini ter-pecah belah lagi 
dalam banyak tribe2 dan clan2 yang berbeda yang juga saling bermusuhan.  Secara 
garis besarnya antara orang Filistine dan Yahudi ini saling bermusuhan, antara 
lain terkenal legende Yahudi tentan Samson and Delilah, dan juga legende 
tentang Hercules.  Kesemua legende2 ini berasal dari kebanggaan orang2 Yahudi 
yang berhasil mengungguli para penyembah dewa-dewi Filistine yang mayoritas 
lebih kuat dan lebih unggul pada umumnya.

Demikianlah pada suatu hari, ada kepala clan dari suku penyembah berhala 
Filistine ini yang jatuh cinta kepada anak gadis daripada satu clan penganut 
Yahudi.  Oleh karena itu pemimpin clan Filistine ini melamar gadis Yahudi ini 
kepada orang tuanya yang menjadi pemimpin dalam clan Yahudi dari suku tertentu.

Demikianlah, karena si gadis Yahudi juga mencintai pemimpin clan dari pihak 
Filistine ini, akhirnya orang tua gadis Yahudi ini menerima lamaran itu dengan 
syarat.  Yaitu syaratnya semua pemuda dari clan Filistine ini harus disunat 
dulu sebelum pesta pernikahan ini dilangsungkan.  Dan persyaratan ini katanya 
sebagai persyaratan dari kepercayaan Yahweh atau Yahudi.

Sang pemimpin clan Filistine menyanggupinya, dan kemudian melakukan sunatan 
kepada semua laki2 pihak Filistine sebagai persyaratan yang telah disetujui 
dengan orang tua gadis Yahudi ini.

Para penganut Filistine ini menyebarkan berita bahwa orang2 Yahudi itu harus 
disunat, dan begitulah untuk menikahi gadis Yahudi maka persyaratan nya juga 
harus disunat.

Disini anda harus memahaminya, dizaman dulu belum ada obat2an seperti 
antibiotika yang kita kenal sekarang, bahkan antibiotika pertama kali pun yang 
ditemukan pada tahun 1942 hanyalah jenis Sulfa yang digunakan untuk mengobati 
luka2 akibat perang.

Jadi, dizaman sebelumnya, apalagi dizaman kehidupan para nabi2 dulu, hanya luka 
tergores duri putri malu pun sudah bisa membawa kematian seseorang.  Apalagi 
luka akibat bacokan pedang, hampir selalu akibatnya adalah mati, dan kalopun 
yang terbacok itu tangannya atau kakinya, terpaksa diamputasi akibat 
osteomyelitis yang hingga zaman sekarangpun masih dipraktekkan di rumah sakit 
diseluruh dunia.

Jadi luka bekas sunatan ini jelas sangat berbahaya dan lebih banyak matinya 
daripada hidupnya, namun tetap dilakukan orang2 dizaman dulu karena mereka 
percaya bahwa mati tidaknya bukan karena infeksi tetapi karena kemauan Tuhan 
sang pencipta.  Mereka tidak ada pemahaman bahwa kematian itu disebabkan 
infeksi bukan karena kemauan Tuhan.

Akibat pada saat itu semua pemuda2 Filistine sedang sakit akibat luka sunatan 
itu, rasa sakit dan komplikasi akibat infeksi sunatan ini bukan bisa mereda 
dalam seminggu, bahkan lebih dari sebulan, kalo tidak mati, bisa bertahan hidup 
se-mata2 karena kekuatan anti-body tubuhnya sendiri dan juga tergantung banyak 
sedikitnya kuman yang menginfeksinya.  Karena kebersihan setiap orang yang 
di-sunat itupun ber-beda2.

Pada saat sedang kesakitan akibat disunat inilah, secara mendadak kelompok 
tribal clan Filistine yang lebih kuat ini mendadak diserang oleh para pemuda 
dari kelompok tribal clan Yahudi ini.  Semua laki2nya mati karena tidak mampu 
berperang dalam kondisi kesakitan ini.  Mereka mati konyol dan orang2 Yahudi 
ini memenangkan perang tersebut.

Tetapi biar gimanapun, tribal Filistine ini selain jumlahnya mayoritas, juga 
rata2 memiliki teknologi perang yang lebih unggul sehingga tidak pernah orang2 
Yahudi ini mampu menguasainya.

Demikianlah akhirnya tribal Filistine ini mengalami genocide oleh kekuatan yang 
baru datang belakangan yaitu Arab Islam yang memang memusuhi semua bentuk 
berhala ini.

Demikianlah, berita tentang keharusan sunat yang disebarkan oleh tribal 
Filistine ini akhirnya diterima oleh clan2 Yahudi lainnya dan secara turun 
menurun dianggap merupakan prosesi persyaratan agamanya.

Kalo kemudian sunat ini dianut oleh Kristen dan Islam, se-mata2 merupakan 
kelanjutan legende ini yang pada hakekatnya berarti simbolis membuang dosa2, 
karena dianggapnya kulup itu sumber dosa setiap laki2 yang harus dibuang untuk 
menjadikan orang baru yang bebas dari dosa2.

Meskipun akhirnya berkembang paham2 baru dalam agama Nasrani, pada prinsipnya 
sama2 merupakan pembersihan dosa, kalo dulunya berupa sunat, maka kemudian 
muncul kepercayaan Nasrani berupa baptist sebagai gantinya sunat.

Namun Islam memang menurunkannya langsung dari agama Yahudi bukan dari agama 
Nasrani, hingga cara2 sunat ini tetap berlaku tanpa pengaruh dari agama 
Nasrani.  Hal inilah menjadi juga salah satu bukti kuat yang membuktikan bahwa 
Waraqa paman dari Siti Khadijah itu adalah Rabbi Yahudi dan bukan Pendeta 
Kristen/Nasrani seperti yang diyakini mayoritas umat Islam didunia.

Demikianlah legenda sunat itu sebenarnya menjerumuskan umat Islam itu sendiri 
sementara orang2 Yahudi dizaman sekarang sudah banyak yang melarang dilakukan 
penyunatan dalam agama mereka atas kesadaran para Rabbi dari agama Yahudi itu 
sendiri.  Untuk dizaman sekarang sudah ada antibiotika, sehingga faktor2 
kematian akibat infeksi disunat bisa diturunkan, tapi cacat akibat sunat ini 
malah makin meningkat persentasenya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke