Bos anda ini gimana sich kok jadi sibuk ngurusin perkosaan yang dilakukan tentara Amerika terhadap warga muslim irak, kenapa anda tidak mempertanyakan pada bangsa Arab yang juga senang memperkosa dan menyiksa TKW dari Indonesia, hanya segitukah rasa nasionalis anda, dan anda juga harus ingat TKW yang diperkosa di arab juga muslim bung sama muslimnya dengan wanita irak. lalu layakkah kemudian arab itu kalian jadikan kiblat?
jangan hanya anda iri pada amerika menjadikan mata anda hanya memandang amerika dan memicingkan mata pada kenyataan yang sebenarnya terjadi didepan hidung anda. perkosaan dan penyiksaan dilakukan oleh siapapun itu adalah suatu kejahatan bung, baik pelakuknya amerika maupun arab, dan siapapun korbannya sudah selayaknya kita tumbuhkan empati pada mereka. namun jika melihat dari apa yang anda tulis disini jelas anda sebenarnya bukan mempermasalahkan kejahatannya, tapi siapa yang melakukan kejahatan tersebut. maaf email anda sengaja saya kirim juga kemilis lain agarsetiap pembaca milist yang mungkin memiliki agama sama dengan anda jadi semakin tahu bahwa ternyata saudaranya hanya bisa melihat dari satu sisi dan tidak bisa membedakan mana penjahat dan mana yang riil penjahat. ________________________________ Dari: budimania <budima...@gmail.com> Kepada: murtadinkafi...@yahoogroups.com Cc: tchandr...@yahoo.com; religionspiritual...@yahoogroups.com; looshy...@yahoo.com; leo_ima...@yahoo.co.uk; nizam...@yahoo.com; setyawan_...@yahoo.com; tionghoaindone...@yahoo.com; sab...@yahoogroups.com; muskita wati <muskitaw...@yahoo.com>; radityo...@yahoo.com; RULUTO <rudy_lumbantob...@yahoo.com>; Budi P <budima...@gmail.com>; Batul <jere...@gmail.com>; rizal lingga <nyomet...@yahoo.com>; wirajhana eka <wirajh...@yahoo.com>; Sunny <am...@tele2.se>; h_a_t_...@yahoo.com; Andik Yudiarto <andik.yudia...@antam..com>; gerejabethanyindone...@yahoogroups.com; rm_danard...@yahoo.de; majulah indonesia <majulahindone...@gmail.com>; de...@wt.net; zamanku@yahoogroups.com; amatal...@yahoo.com; duab...@yahoo.com; daniel_pdssurab...@yahoo.co.id; alvindaniel_...@yahoo.com; d....@planet.nl; erikani.mi...@yahoo.co.id; islamkris...@yahoogroups.com; Ulil JIL <uli...@yahoo.com>; ary_zid...@yahoo..com; ugeba...@yahoo.com; iz7...@yahoo.com; jose.patr...@gmail.com; krisnawanpu...@yahoo.co.id; linadah...@yahoo.com; mansura...@gmail.com; musliminsuf...@gmail.com; ptr_eman...@yahoo.com; robert_hl...@yahoo.com; rosl...@podico.com; karv...@gmail.com; valdinh...@yahoo.co.uk; xuejin...@yahoo.com; yogi...@yahoo.com; anggun <ang...@lge.com>; Purwanto PDC <purwa...@tso..astra.co.id>; istiq...@yahoogroups.com; islampembeba...@yahoogroups.com; Hikayat Dunia <hik...@yahoo.com>; masdima...@gmail.com; utusan.al...@yahoo.co.uk; zebaoth.jeh...@yahoo.com; avrilkaun...@yahoo.com; jephman...@yahoo.com; be_ki...@yahoo.co.id; qir...@gmail.com; mamatsurya...@yahoo.com; ke...@infracell.net; danie...@rad.net.id; leonardo_ri...@yahoo.com; roslan.sal...@yahoo.com.my; creature...@yahoo.com; eben.g...@rocketmail.com; gung setiawan <agoeng_...@yahoo.com>; Akhmad Bukhari Saleh <absa...@indo.net.id>; albert yap <albeto...@yahoo.co.id>; Andreas Harsono <ahars...@cbn.net.id>; Anita Agnesia <anita_agne...@yahoo.com>; ANTICHRIST <antichr...@yahoo.com>; ardian_c <ardia...@yahoo.co.id>; astri rahadi <astri_...@yahoo.com>; bsugih2001 <bsugih2...@gmail.com>; cenggiap yo <cenggiap...@yahoo.com>; Ciao Lie <putra_ajil...@yahoo.com>; confucian_center <confucian_cen...@yahoo.com>; Dada <wrw....@gmail.com>; dharmaj...@yahoo.com; GWA <g...@cbn.net.id>; Han Hwie Song <hanhwies...@planet.nl>; Harryson <harryson_hu...@yahoo.com>; Hendri Irawan <heny...@yahoo.com>; HKSIS <sa...@netvigator.com>; husinganis <husinga...@yahoo.de>; i. vicious <i.vici...@yahoo.com>; indarto tan <ws.inda...@yahoo.com>; Indika Fernando <indika...@yahoo.com>; Ismed Hasibuan <ismed.hasib...@pilonatl.com>; Jani Tandi <asokaci...@gmail.com>; jimmy pualamsyah <pualams...@yahoo.com>; Jimmy Tanaya <tanaya....@yahoo.com>; jip_id <jip...@yahoo.com>; jonathangoeij <jonathango...@yahoo.com>; karti karti <dhin_k...@yahoo.com>; Koko Jatmiko <koko05jatm...@gmail.com>; darmawan...@gmail.com; Kurniawan <kurniawan20062...@yahoo.com>; Leston Erwin <leston.er...@yahoo.com>; Liang Tjoa <liang.t...@yahoo.co.id>; liemshan <liems...@yahoo.com>; lucia Herawati <luciaheraw...@yahoo.co.id>; Mario <mario_a...@yahoo.com>; mayungcen <mayung...@yahoo.com>; mediacare <mediac...@cbn.net.id>; meta sari <metz_11...@yahoo.com>; miau_chang <miau_ch...@yahoo.com>; mingky <mingky...@gmail.com>; Mr sanliong thee <slt...@yahoo.com.au>; Neir Kate <neir.k...@gmail.com>; rpara...@live.com; madeb...@rocketmail.com; firdau...@yahoo.com; jackal_w_...@yahoo.com; ouweh...@centrin.net.id; d_maharan...@yahoo.com; alireza_ala...@yahoo.com; etha_ker...@yahoo.com; saban_joe2...@yahoo.com; wido.supr...@yahoo.com.sg; ali_ces...@yahoo.com; steale...@yahoo.com; bandit.sos...@gmail.com; iwan.pili...@yahoo.com; ananto.em...@gmail.com; indun...@yahoo.com; brahawa...@yahoo.com; ara wiraswara <arasw...@yahoo.co.id>; bardigo...@gmail.com; abrahamlagal...@yahoo.com; kencanaparw...@yahoo.co.id; Redaksi Tempo Interaktif <interak...@tempo.co.id>; Redaksi Kompas <kom...@kompas.com>; Tempo Ok <r...@tempo.co.id>; Redaksi Forum <reda...@forum.co.id>; Sinar Harapan <reda...@sinarharapan.co.id>; Redaksi SCTV <reda...@sctv.co.id>; Redaksi Satunet <reda...@satunet.com>; Redaksi Republika <reda...@republika.co.id>; Redaksi Pikiran Rakyat <reda...@pikiran-rakyat.com>; Redaksi Media Indonesia <reda...@mediaindonesia.com>; Redaksi Indosiar <reda...@indosiar.com>; Info TPI <i...@tpi.co.id>; Info SH <i...@sinarharapan.co.id>; SKH Bernas <edi...@bernas.co.id>; Metro News <edi...@metronews.com>; Jawa Pos <edi...@jawapos.co.id>; The Jakarta Post <editor...@thejakartapost.com>; Bali Post <balip...@indo.net.id>; Koran Tempo <ko...@tempo.co.id>; Suara Pembaruan <kora...@suarapembaruan.com>; Rakyat Merdeka <abdoelsho...@yahoo.com>; Enrico Aditjondro <aditjon...@gmail.com>; Aliansi Jurnal <ajioff...@aji-indonesia.or.id>; Usi Emmy <amnes...@yahoo.com>; Radio Pro2 FM <krenamu...@hotmail.com>; gatot hariwibowo <ga_har1...@yahoo.com>; Hilda Helmidayani <hemilday...@gmail.com>; Kristian Hartadi <khart...@yahoo.com>; Ifdal Kasim <ifdhal_ka...@yahoo.com>; Tempo RCTI <inesel...@mailcity.com>; Nae Jopak <dim...@infopapua.com>; Megi <jakarta_r...@hotmail.com>; Djoko KT <djok...@yahoo.com>; Karel Erari <karel_...@yahoo.com>; Thaha Alhamid <korav...@yahoo.com>; Pembebasan Papua <pembebasan_pa...@yahoogroups.com>; Tanah Papua <tanah-pa...@yahoogroups.com>; Diary Papua <papuandi...@yahoo.com>; Marcopollo Papua <papuan_...@yahoo.com.au>; papuandi...@gmail.com Terkirim: Kamis, 1 Januari, 2009 18:51:58 Topik: Ratusan Muslimah di perkosa di Irak Layakkah amerika serikat disebut sebagai negara penjunjung HAM ? Masih layakkah amerika memiliki hak veto di PBB ? Berikut saya sampaikan berita tentang kekejaman tentara amerika. Berita ini disertai dengan foto, jika anda tidak dapat melihat foto tersebut, anda dapat mengunjungi situs berikut http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2007/04/29/ratusan-muslimah-iraq-diperkosa-tentara-amerika/ atau http://myquran.org/forum/index.php/topic,25944.0.html Beberapa waktu lalu, pihak Nahdhatul Ulama Indonesia telah memprakarsai suatu pertemuan internasional yang bertujuan untuk mempererat hubungan dua mazhab terbesar Islam, yaitu Sunni-Syiah. Pihak penyelenggara berharap pertemuan itu bisa menjadi langkah dan momen baru untuk membangun kerjasama positif, konstruktifdan harmonis di antara sesama umat Muslim. Meskipun tidak semua partsipan menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di Istana Bogor itu, namun pertemuan tersebut jelas positif dan bisa memunculkan banyak pertemuan lainnya yang bisa semakin mempererat hubungan kedua belah pihak, terutama dalam menghadapi musuh besar Islam saat ini, yaitu kaum Zionis, dimanapun mereka berada dan apapun latar belakang agama mereka. Namun hanya selang beberapa waktu, upaya positif ini secara tiba-tiba ingin dihancurkan lagi oleh sekelompok orang di Tanah Air yang mengatasnamakan dirinya sebagai "kelompok Muslim". Mereka menolak terjalinnya hubungan harmonis antara Sunni-Syiah, dan lebih suka melihat terjadinya kaos dan pertumpahan darah di antara sesama kaum Muslim. Sebenarnya, kelompok provokator yang dipimpin oleh seorang "ustad" berinisial TA ini telah lama bekerja dengan dana-dana bantuan luar negeri dalam rangka menciptakan distabilisasi umat Muslim di Tanah Air. Mereka bekerja dengan berbagai jalur, seperti media cetak, pendidikan dan gerakan massa. Dalam "perjuangannya" itu, mereka mengatakan bahwa mereka ingin menyelamatkan umat Muslim Indonesia dari ajaran sesat. Selagi kelompok yang berbasis di Jawa Timur dan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai "kelompok Salafi" ini kenyang dengan rezekinya para Zionis dan tekun menjalankan proyek-proyek provokatif mereka untuk mengadu domba Muslim di Indonesia, serta percaya kepada propaganda Amerika yang mengatakan bahwa Syiah adalah biang keladi kerusuhan di Irak, maka setiap harinya, kaum Muslimah di Iraq telah dinikmati secara biadab oleh tentara-tentara Zionis Amerika yang terus bercokol di Irak. Ini belum ditambah dengan pembunuhan anak-anak yang tidak berdosa di Irak. Di Irak, setiap hari para Muslimah di perkosa dan anak-anak dijadikan sasaran tembak, jika ada serdadu Amerika yang terbunuh. Tindakan itu dilakukan semata-mata sebagai aksi balas dendam pihak tentara AS. Namun anehnya, Pemerintah Saudi Arabia yang menjadi pemberi restu, finansial, dan juga fasilitator bagi Amerika untuk menyerang negara Irak ini, menutup mata dari tindakan biadab tentara Zionis AS tersebut. Lebih dari itu, Pemerintah Saudi Arabia bahkan memberikan sebagian dari negeri mereka untuk dijadikan base camp-nya tentara AS. Bahkan sungguh ironis, karena beberapa pihak ulama di Saudi Arabia dan juga seorang ulama asal Mesir yang kini berdomisili di Qatar, malah mengatakan bahwa yang menjadi provokator dan perusak kedamaian di Irak itu adalah kaum Syiah yang merupakan mayoritas penduduk di Irak. Dengan alasan ini, Bush cs (la'natullah 'alaihim) memperoleh alasan bahwa mereka telah mendapat dukungan resmi dari pihak ulama Muslim sendiri. Untuk itu, pemerintahan Bush seringkali menyatakan bahwa keberadaan mereka di Irak adalah untuk menegakkan demokrasi…. Di Irak sana, para wanita Muslimah ditangkapi dengan alasan terkait dengan terorisme, lalu tanpa bukti, mereka digiring ke penjara Abu Gharib. Di tempat ini, satu-persatu para wanita Muslimah ini ditelanjangi dan diperkosa secara bergilir oleh tentara-tentara AS. Lalu dipukuli sampai wajah mereka tidak berbentuk lagi. Peristiwa ini telah berlangsung sejak tahun 2003… GAMBAR-GAMBAR SUDAH DI SENSOR Para Muslimah ditempatkan di dalam penjara berukuran 2,5 m x 1,5 meter dan selama "dalam proses penahanan," setiap malam mereka diperkosa secara berkelompok sampai pingsan. Banyak dari Muslimah ini yang belum dan sudah menikah dan memiliki suami dan anak, sehingga hanya beberapa orang saja yang berani membuka mulut dan mengangkat kasus mereka ke pengadilan. Kini, sekelompok pihak pengacara wanita di Irak mengajukan tuntutan kejahatan perang terhadap kaum wanita Muslimah dan anak-anak dan mereka butuh dukungan kita semua… (CATATAN: Saya minta maaf atas foto-foto di atas kepada para pembaca, tapi inilah derita warga Irak yang sebenarnya sejak tentara Amerika menancapkan taring-taring iblisnya di sana. Semoga gambar-gambar ini membuat kita sadar dan menitikkan air mata, betapa media dunia sudah sedemikian dimanipilasi oleh Zionis internasional) Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/