Saudara-saudara Yang Mulia,
Saya tahu Anda sekalian seringkali diserbu rasa bosan dengan keimanan
yang Anda anut sedari kecil hingga sekarang. Bukan hanya bosan
barangkali, bahkan membencinya dan ingin lari sejauh-jauhnya.
Menyesatkan diri sedalam-dalamnya. Mungkin Anda berpikir bahwa kadang
perlu juga menjalani hidup dalam ketersesatan yang maha nikmat!
Oleh sebab itu Saudara-saudaraku yang Mulia, saya ingin menyelamatkan
perasaan Anda, menyelamatkan kekosongan yang barangkali membuat Anda
kesal dan ingin mengiris urat nadi Anda sendiri!

Bagaimana caranya: Anda tinggal mengklik:http://ariskurniawan.blog.com/
di situ akan Anda temui bukan petuah-petuah bagaimana menyesatkan
diri, tapi bagaimana menikmati rasa bosan. Heheheeh. Sekadar
informasi, blog ini belum lama ini dliluncurkan di kafe sebelah kantor
sederhana saya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Saya mendatangkan
sejumlah pembosan dan motivator yang berulangkali mencoba bunuh diri
sebagai pengobral kegombalan....

Selamat menikmati

--- Pada Kam, 12/4/07, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [zamanku] Kebakaran Hutan Diperkirakan Meningkat
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Tanggal: Kamis, 12 April, 2007, 8:10 PM








http://www.suarapem baruan.com/ News/2007/ 04/12/Utama/ ut02.htm
 
SUARA PEMBARUAN DAILY 
Kebakaran Hutan Diperkirakan Meningkat
[JAKARTA] Departemen Kehutanan meningkatkan koordinasi dan peringatan dini 
kepada pemerintah daerah yang wilayahnya rawan mengalami kebakaran hutan dan 
lahan. 
Tahun ini, sebagai dampak meningkatnya pemanasan global, diperkirakan bencana 
kekeringan di Indonesia akan lebih parah dibanding tahun-tahun lalu, sehingga 
ancaman kebakaran hutan dan lahan yang hebat perlu diantisipasi, kata Direktur 
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan 
Arman Malolongan kepada Pembaruan, di Jakarta, Kamis (12/4). 
Tahun ini, lanjutnya, pemerintah menganggarkan dana hingga dua kali lipat dari 
tahun sebelumnya, khusus untuk menanggulangi dan meminimalkan dampak kebakaran 
hutan dan lahan. 
Tahun lalu pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp 200 miliar untuk mengatasi 
kebakaran hutan dan lahan, termasuk menyewa helikopter untuk menghentikan asap 
yang menyeberang ke Malaysia dan Singapura dengan bom air. "Tahun ini Dephut 
mengajukan anggaran dua kali lipat lebih dari tahun 2006 karena diperkirakan 
kebakaran hutan dan lahan akan lebih parah," ungkapnya. 
Tahun ini, merujuk fakta-fakta yang disodorkan Intergovernmental Panel on 
Climate Change (IPCC) mengenai dampak perubahan iklim yang sudah dan 
kemungkinan akan terjadi di masa mendatang, kebakaran hutan dan lahan diyakini 
akan lebih hebat ketimbang tahun lalu, bahkan ada kemungkinan lebih parah dari 
kejadian sepuluh tahun lalu. Seperti halnya 1997, kebakaran hutan dan lahan 
tahun ini akan diperparah dengan munculnya El Nino. 
Sementara itu, Kuki Soejachmoen dari Yayasan Pelangi Indonesia mengingatkan, 
sebagai negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia 
harus segera memperhitungkan dan memasukkan aspek perubahan iklim dalam 
perencanaan pembangunan nasional. 
"Tentu diperlukan data komprehensif yang terkait dengan perubahan iklim. 
Lembaga-lembaga yang bidang kerjanya terkait dengan dampak perubahan iklim bisa 
mengumpulkan data mereka, untuk digunakan sebagai dasar membuat strategi 
pembangunan nasional yang bisa memperkecil dampak negatif perubahan iklim di 
Indonesia," katanya. 
Kelengkapan data, menurut dia, akan sangat membantu sehingga pemerintah bisa 
memetakan daerah mana yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Curah hujan 
yang tidak menentu, kenaikan permukaan air laut, kejadian banjir dan badai, 
kekeringan, gagal panen, serta kasus penyakit yang kemudian mewabah merupakan 
contoh sebagian kecil data yang diperlukan untuk melakukan adaptasi perubahan 
iklim. [H-13] 
Last modified: 12/4/07  






      ____________________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

Kirim email ke