Re: [zamanku] Buddha memberitahu dia akan Wafat

2008-12-14 Terurut Topik djoko pranyoto
rangga warsita seorang pujangga jawa juga dah tahu kapan dia akan mati, dan 
dibuatnya syair ttg saat kematiannya itu.
wass

 




From: wirajhana eka wirajh...@yahoo.com
To: abangr...@yahoo.co.id; bogelin...@yahoogroups.com; budima...@gmail.com; 
cakba...@yahoo.co.id; chinese_club_...@yahoogroups.com; 
debat_islam-bu...@yahoogroups.com; debat_islam-kris...@yahoogroups.com; 
ex...@yahoo.com; feifei.fa...@yahoo.com; 
gerejabethanyindone...@yahoogroups.com; gkran...@yahoo.com; 
h_a_t_...@yahoo.com; indun...@yahoo.com; islamkris...@yahoogroups.com; 
islam-kris...@yahoogroups.com; item...@yahoo.com; 
komunitas_tionghoa_indone...@yahoogroups.com; leonardo_ri...@yahoo.com; 
loen...@gmail.com; lusiana.rachmaw...@tso.astra.co.id; mihar...@pacbell.net; 
murtadinkafi...@yahoogroups.com; pendet...@yahoogroups.com; 
pengin...@yahoogroups.com; romance_relationship_onl...@yahoogroups.com; 
tionghoaindone...@yahoo.com; zamanku@yahoogroups.com; agung setiawan 
agoeng_...@yahoo.com; Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id; Andreas 
Harsono ahars...@cbn.net.id; ANTICHRIST antichr...@yahoo.com; ardian_c 
ardia...@yahoo.co.id; astri rahadi
 astri_...@yahoo.com; bsugih2001 bsugih2...@gmail.com; cenggiap yo 
cenggiap...@yahoo.com; Ciao Lie putra_ajil...@yahoo.com; Dada 
wrw@gmail.com; Dede Wijaya dedewij...@gmail.com; Eko Boenandar 
eko_boenan...@yahoo.com; Erik rsn...@yahoo.com; extrim_bluesky 
extrim_blue...@yahoo.com; Foryanto J. Wiguna forya...@gmail.com; Frans 
fc_...@yahoo.com; g ice gice_...@yahoo.co.id; Golden Horde 
ha19...@yahoo.com; GWA g...@cbn.net.id; Han Hwie Song 
hanhwies...@planet.nl; Hendri Irawan heny...@yahoo.com; HKSIS 
sa...@netvigator.com; husinganis husinga...@yahoo.de; i.vicious 
i.vici...@yahoo.com; indarto tan ws.inda...@yahoo.com; Indika Fernando 
indika...@yahoo.com; islam-kristen Moderator 
islam-kristen-ow...@yahoogroups.com; Ismed Hasibuan 
ismed.hasib...@pilonatl.com; jimmy pualamsyah pualams...@yahoo.com; Jimmy 
Tanaya tanaya@yahoo.com; jip_id jip...@yahoo.com; jonathangoeij 
jonathango...@yahoo.com; Kurniawan
 kurniawan20062...@yahoo.com; Leston Erwin leston.er...@yahoo.com; Liang 
Tjoa liang.t...@yahoo.co.id; liemshan liems...@yahoo.com; lucia Herawati 
luciaheraw...@yahoo.co.id; Mario mario_a...@yahoo.com; mayungcen 
mayung...@yahoo.com; mediacare mediac...@cbn.net.id; miau_chang 
miau_ch...@yahoo.com; mingky mingky...@gmail.com; Mr sanliong thee 
slt...@yahoo.com.au; Others oth...@softwareinovasi.com; pc_yuliaa 
pc_yul...@yahoo.com; perfect_harmony2000 perfect_harmony2...@yahoo.com; 
POSTMOmail postmom...@yahoo.com; Prometheus 
prometheus_prom...@yahoo.com.sg; Purnama Sucipto Gunawan 
east_r...@yahoo.com; rach...@bukitmakmur.com; RM Danardono HADINOTO 
rm_danard...@yahoo.de; Ronald Sembiring ronaldsembir...@gmail.com; Sriwaty 
Koiman sesek...@yahoo.com; Stevan Raharjo stevan_...@yahoo.com; Tony 
Setiabudhi sbudhi8...@yahoo.com; yiphing76 yiphin...@yahoo.com; yufei9 
yufei99...@yahoo.com
Sent: Wednesday, December 10, 2008 9:21:32 PM
Subject: [zamanku] Buddha memberitahu dia akan Wafat


Fei:
SAYA MASIH MENUNGGU JAWABAN 3 BULAN KEMATIAN BUDDHA SUDAH DIRAMALKAN OLEH 
BUDDHA SENDIRI ADA APA TIDAK BUKTI VALIDNYA ATAU KARANAG KAMU SAJA YANG DASAR 
PEMBOHONG PENIPU 
---
Itu Karangan saya? ah bukan...nih rujukannya:
 
Dhammapadda:
 
Empat bulan sebelum wafatnya:
 
Sukka Vagga, Syair 205 Kisah Tissa Thera
Ketika Sang Buddha mengumumkan bahwa dalam waktu empat bulan lagi Beliau akan 
merealisasi ‘Kebebasan Akhir’ (parinibbana) , banyak bhikkhu puthujjana 
gelisah. Mereka kehilangan dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, maka 
mereka selalu berada dekat dengan Sang Buddha. Tetapi Tissa Thera memutuskan 
bahwa dia akan mencapai tingkat kesucian arahat pada saat Sang Buddha masih 
hidup. 
Dia tidak pergi ke dekat Sang Buddha, tetapi dia pergi ke suatu tempat 
menyendiri untuk berlatih meditasi. Bhikkhu-bhikkhu lain tidak mengerti hal 
itu, sehingga mereka membawa Tissa Thera menghadap Sang Buddha, dan mereka 
berkata, 
Bhante, bhikkhu ini tidak kelihatan menghargai dan menghormati Bhante, dia 
hanya peduli pada dirinya sendiri, tidak kepada kehadiran Bhante. 
Tissa Thera kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa dia berusaha keras untuk 
mencapai tingkat kesucian arahat sebelum Sang Buddha mangkat (parinibbana) , 
dan itulah alasannya mengapa dia tidak datang mendekat Sang Buddha. 
Setelah mendengar penjelasan itu, Sang Buddha berkata pada para bhikkhu, 
Para bhikkhu, siapapun yang mencintai dan menghormati Saya, seharusnya berbuat 
seperti Tissa Thera. Kalian menghormati Saya jangan hanya dengan 
mempersembahkan bunga, wewangian, dan dupa. Tetapi hendaknya kalian menghormati 
saya dengan mempraktekkan Lokuttara-Dhamma, yaitu meditasi pandangan terang 
(vipassana-bhavana) . 
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 205 berikut : 
Setelah mencicipi rasa penyepian dan ketentraman, maka ia akan bebas dari 
duka-cita dan tidak ternoda, serta meneguk kebahagiaan

[zamanku] Buddha memberitahu dia akan Wafat

2008-12-10 Terurut Topik wirajhana eka
Fei:
  SAYA MASIH MENUNGGU JAWABAN 3 BULAN KEMATIAN BUDDHA SUDAH DIRAMALKAN OLEH 
BUDDHA SENDIRI ADA APA TIDAK BUKTI VALIDNYA ATAU KARANAG KAMU SAJA YANG DASAR 
PEMBOHONG PENIPU 
---
  Itu Karangan saya? ah bukan...nih rujukannya:
   
  Dhammapadda:
   
  Empat bulan sebelum wafatnya:
   
  Sukka Vagga, Syair 205 Kisah Tissa Thera
  Ketika Sang Buddha mengumumkan bahwa dalam waktu empat bulan lagi Beliau akan 
merealisasi ‘Kebebasan Akhir’ (parinibbana), banyak bhikkhu puthujjana gelisah. 
Mereka kehilangan dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, maka mereka selalu 
berada dekat dengan Sang Buddha. Tetapi Tissa Thera memutuskan bahwa dia akan 
mencapai tingkat kesucian arahat pada saat Sang Buddha masih hidup. 
  Dia tidak pergi ke dekat Sang Buddha, tetapi dia pergi ke suatu tempat 
menyendiri untuk berlatih meditasi. Bhikkhu-bhikkhu lain tidak mengerti hal 
itu, sehingga mereka membawa Tissa Thera menghadap Sang Buddha, dan mereka 
berkata, 
  Bhante, bhikkhu ini tidak kelihatan menghargai dan menghormati Bhante, dia 
hanya peduli pada dirinya sendiri, tidak kepada kehadiran Bhante. 
  Tissa Thera kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa dia berusaha keras untuk 
mencapai tingkat kesucian arahat sebelum Sang Buddha mangkat (parinibbana), dan 
itulah alasannya mengapa dia tidak datang mendekat Sang Buddha. 
  Setelah mendengar penjelasan itu, Sang Buddha berkata pada para bhikkhu, 
  Para bhikkhu, siapapun yang mencintai dan menghormati Saya, seharusnya 
berbuat seperti Tissa Thera. Kalian menghormati Saya jangan hanya dengan 
mempersembahkan bunga, wewangian, dan dupa. Tetapi hendaknya kalian menghormati 
saya dengan mempraktekkan Lokuttara-Dhamma, yaitu meditasi pandangan terang 
(vipassana-bhavana). 
  Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 205 berikut : 
  Setelah mencicipi rasa penyepian dan ketentraman, maka ia akan bebas dari 
duka-cita dan tidak ternoda, serta meneguk kebahagiaan dalam Dhamma. 
  [juga di Bikkhu vagga, Syair 364 Kisah Dhammarama Thera, 
   
  Kemudian di Parinibanna Sutta:
  Ketika musim hujan telah tiba Beliau merasa sakitnya semakin parah, badannya 
terasa ditusuk-tusuk sehingga beliau merasa kesakitan sekali. Kemudian 
terlintaslah pada pikiran Sang Bhagava: Tidaklah wajar, sebelum parinibbana 
aku tidak memberitahukan pada mereka yang menaruh perhatian selama ini 
kepadaku, dan tidak memberi kata-kata terakhir kepada para bhikkhu. Karena itu 
biarlah aku menekan penyakit ini dengan kekuatan batinku, berteguh hati untuk 
mempertahankan kelangsungan hidup ini, dan meneruskan hidupku untuk sementara 
waktu.. 
  
  Setelah hal ini diucapkan, Sang Bhagava berkata kepada Mara: Mara, jangan 
kau menyusahkan dirimu. Saat parinibbana Sang Tathagata belum tiba, tiga bulan 
lagi Sang Tathagata akan mangkat, parinibbana.
  
  Lalu Sang Bhagava bersabda kepada para bhikkhu: Para bhikkhu, demikianlah, 
aku nasehati kalian bahwa segala sesuatu adalah mengalami perubahan dan 
kehancuran. Oleh karena itu berjuanglah dengan sungguh-sungguh. Saatnya Sang 
Tathagata parinibbana. Tiga bulan lagi Sang Tathagata akan wafat.”
   
  Setelah selesai mengucapkan kata-kata ini, Sang Sugata berkata lagi demikian 
: Umurku kini telah mencapai puncaknya, jangka waktu hidupku sudah sampai. 
Perpisahan akan terjadi, aku akan pergi meninggalkan kalian, aku akan pergi 
sendiri. Tekunlah dengan sungguh-sungguh, para bhikkhu, dan hiduplah selalu 
dengan sadar. Jalankan kebajikan dan kehidupan yang suci. Dengan keteguhan hati 
yang tak tergoyangkan, jagalah pikiranmu. Barang siapa yang dapat menghayati 
dan mengamalkan Dhamma-Vinaya tak mengenal lelah akan dapat mengatasi lingkaran 
tumimbal lahir ini dan akan dapat mengakhiri semua penderitaan.
  -
  Demikian rujukannya,  untuk 
  Kematian sang Buddha anda dapat lihat di sini:
  
http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/12/pesan-terakhir-dan-wafatnya-krishna.html
  
  Syarat2 makan daging sudah disampaikan! ada tiga yang paling pokok

   Tidak melihat ketika mahluk tersebut di potong  
   Tidak mendengar mahluk tersebut di potong  
   Tidak ada kecurigaan bahwa bahwa binatang itu dipotong dan diberikan khusus 
untuk dirinya
  Buddha makan daging, jadi semua Sutta yang mengatakan tidak boleh makan 
daging adalah bertentangan dengan tipitaka
  Bukan cuma Buddha Gautama yang makan daging, bahkan Buddha sebelum 
Gautama-pun makan daging.
   
  fei fei [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
  Kacian kalua gitu umat budha vegetarian pelopornya saja melanggar aturan 
makan makhluk hidup,bahkan secara langsung pencerahan palsu yang terjadi dimana 
memakan daging akan menghambat menuju pencerahan

Dan jelas sangat kontradiksi antara ajaran dengan kelakuan serta kumpulan 
ucapan Buddha yang melarang makan makanan berjiwa tapi dilanggar sendiri

SAYA MASIH MENUNGGU JAWABAN 3 BULAN KEMATIAN BUDDHA SUDAH DIRAMALKAN OLEH 
BUDDHA SENDIRI ADA APA TIDAK BUKTI VALIDNYA ATAU KARANAG KAMU SAJA YANG DASAR 
PEMBOHONG PENIPU 
   
  Dasar kepercayaan iman muslim dibangun