Bls: [zamanku] Buka Jilbab Boncengan Motor Dempet2an Bukan Muhrimnya !!!

2010-05-02 Terurut Topik apiko joko mulyono
jangan susah-susah menuntut orang lain taat pada agamanya atau menuntutnya agar 
jadi orang baik. lebih baik sibukkan diri kalian agar menjadi apa yang kalian 
inginkan pada orang lain.

--- Pada Sen, 26/4/10, muskitawati muskitaw...@yahoo.com menulis:

Dari: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
Judul: [zamanku] Buka Jilbab Boncengan Motor Dempet2an Bukan Muhrimnya !!!
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 26 April, 2010, 10:00 PM

 Buka Jilbab Boncengan Motor Dempet2an Bukan Muhrimnya !!!

 Padahal dalam Islam dilarang, malah menjadi makin garang, persis pastor2 
Katolik yang dilarang nikah sehingga jadi garang terjang sana terjang sini.

  sunny am...@... wrote:
  Rayakan lulus sekolah rame2
  siswi yang biasanya diharuskan
  menggunakan jilbab, saat konvoi
  tidak lagi menggunakan jilbab.
  Bahkan jilbab para siswi ini
  dijadikan bendera sambil
  berboncengan dengan teman
  laki-laki mereka.
  

 Mereka khan semuanya muslimin, tapi kenapa tingkah lakunya lebih parah dari 
orang kafir.  Jelas yang salah orangnya bukan agamanya, cuma yang jadi 
pertanyaan kenapa harus yang Islam begitu padahal khan udah dididik keimanan.  
Terjadinya malah dilingkungan yang paling Islamiah, apakah enggak jadi tanda 
tanya hal seperti ini???

 Inilah contohnya, bukan contoh kesalahan tingkah lakunya tapi kesalahan yang 
menyalahkan tingkah laku seperti itu.  Untung aja kita bukan negara Syariah, 
kalo kita negara Syariah bisa dibayangkan banyaknya korban2 anak2 yang jatuh 
akibat hukuman dari Allah.

 Dempet2an pegang2an barangkali juga kobok2an sambil bermotor itu memang asyik 
tetapi berbahaya bisa ditabrak mobil bisa nabrak mobil tapi yang kasihan kalo 
nabrak orang lain.

 Ini jelas akibat ajaran Islam meskipun se-olah2 tidak ada diajarkan seperti 
ini malah sebaliknya.  Jadi sebabnya adalah larangan itu sendiri yang 
ber-lebih2an tidak pada porsinya.  Yang dilarang pasti dilawan, dan ini sering 
dialami didunia Islam.  Katolik juga dengan pastor2nya, gejalanya sama, 
dilarang kawin malah menjadi binal terjang sana terjang sini seperti harimau 
dikandang ayam.

 Gejala diatas sebenarnya akibat kebebasan yang dibelenggu, sekali ada 
kesempatan untuk melampiaskannya maka seperti sapi gila mereka ber-lomba2 
menunjukkan keberaniannya mempertontonkan apa saja kepada siapa saja tak perlu 
punya muhrim dulu.

 Justru dinegara yang bebas hal seperti ini enggak pernah ada, karena kalo mau 
cium2an enggak perlu tunggu waktu peluang yang baik, setiap hari kalo sama2 mau 
bisa direncanakan di taman, dimotel, ataupun dihotel.  Meskipun bebas, para 
guru tetap mengajarkan bahwa hal itu tidak baik selain merugikan diri sendiri 
juga merugikan orang tuanya.  Jadi dididik bukan dengan paksaan dengan hukuman 
rajam, potong kepala, dibotakin dll. tapi dididiknya dengan contoh2 tanpa 
ancaman hukuman sama sekali.

 Ny. Muslim binti Muskitawati

  



[zamanku] Buka Jilbab Boncengan Motor Dempet2an Bukan Muhrimnya !!!

2010-04-26 Terurut Topik muskitawati
Buka Jilbab Boncengan Motor Dempet2an Bukan Muhrimnya !!!

Padahal dalam Islam dilarang, malah menjadi makin garang, persis pastor2 
Katolik yang dilarang nikah sehingga jadi garang terjang sana terjang sini.

 sunny am...@... wrote:
 Rayakan lulus sekolah rame2
 siswi yang biasanya diharuskan
 menggunakan jilbab, saat konvoi
 tidak lagi menggunakan jilbab.
 Bahkan jilbab para siswi ini
 dijadikan bendera sambil
 berboncengan dengan teman
 laki-laki mereka.
 

Mereka khan semuanya muslimin, tapi kenapa tingkah lakunya lebih parah dari 
orang kafir.  Jelas yang salah orangnya bukan agamanya, cuma yang jadi 
pertanyaan kenapa harus yang Islam begitu padahal khan udah dididik keimanan.  
Terjadinya malah dilingkungan yang paling Islamiah, apakah enggak jadi tanda 
tanya hal seperti ini???

Inilah contohnya, bukan contoh kesalahan tingkah lakunya tapi kesalahan yang 
menyalahkan tingkah laku seperti itu.  Untung aja kita bukan negara Syariah, 
kalo kita negara Syariah bisa dibayangkan banyaknya korban2 anak2 yang jatuh 
akibat hukuman dari Allah.

Dempet2an pegang2an barangkali juga kobok2an sambil bermotor itu memang asyik 
tetapi berbahaya bisa ditabrak mobil bisa nabrak mobil tapi yang kasihan kalo 
nabrak orang lain.

Ini jelas akibat ajaran Islam meskipun se-olah2 tidak ada diajarkan seperti ini 
malah sebaliknya.  Jadi sebabnya adalah larangan itu sendiri yang ber-lebih2an 
tidak pada porsinya.  Yang dilarang pasti dilawan, dan ini sering dialami 
didunia Islam.  Katolik juga dengan pastor2nya, gejalanya sama, dilarang kawin 
malah menjadi binal terjang sana terjang sini seperti harimau dikandang ayam.

Gejala diatas sebenarnya akibat kebebasan yang dibelenggu, sekali ada 
kesempatan untuk melampiaskannya maka seperti sapi gila mereka ber-lomba2 
menunjukkan keberaniannya mempertontonkan apa saja kepada siapa saja tak perlu 
punya muhrim dulu.

Justru dinegara yang bebas hal seperti ini enggak pernah ada, karena kalo mau 
cium2an enggak perlu tunggu waktu peluang yang baik, setiap hari kalo sama2 mau 
bisa direncanakan di taman, dimotel, ataupun dihotel.  Meskipun bebas, para 
guru tetap mengajarkan bahwa hal itu tidak baik selain merugikan diri sendiri 
juga merugikan orang tuanya.  Jadi dididik bukan dengan paksaan dengan hukuman 
rajam, potong kepala, dibotakin dll. tapi dididiknya dengan contoh2 tanpa 
ancaman hukuman sama sekali.

Ny. Muslim binti Muskitawati