Disebut "Sajen" Dalam Hindu, Disebut "Qurban" Dalam Islam !! Sajen dan Qurban sama2 tujuannya, yaitu persembahan umat untuk menunjukkan kesetiaan kepada junjungan yang ditakutinya. Yang beda itu cuma isi menunya saja, kalo dalam Sajen menunya biasanya sayuran, sedangkan dalam Qurban harus menunya hanya daging berdarah-darah.
Karena sajen itu berasal dari sayur2an, maka umat Hindu terkenal kemampuannya dalam bercocok tanam, bertani, dan berkebun. Dilain pihak, karena Qurban itu berupa daging yang berdarah, dulunya harus daging manusia atau daging binatang, maka tidak heran kalo muslimin dulu jago berburu. Baik itu berburu manusia dalam perang dengan jebak menjebak, maupun berburu binatang dengan jebakan yang sama. Salah satu jebakan bagi manusia adalah "teror", karena binatang dan manusia saja bisa ditaklukan dengan teror, sedangkan sayuran atau tanam2an tentu enggak bisa diteror. Disinilah akhirnya ciri2 utama Hindu dan Islam jadi berbeda, kalo umat Hindu unggul dalam bidang pertanian, maka umat Islam ahli dibidang teror. Meskipun kedua bidang ini berbeda keahliannya, tetapi tetap yang lebih unggul itu adalah keahlian teror, karena dengan teror maka hasil pertanian bisa dikuasai, sedangkan para ahli pertanian tidak ahli dibidang teror sehingga cuma jadi korban2 teror. > Wal Suparmo <wal.supa...@...> wrote: > Agama2 dari Timur Tengah sedari > permulaan saja sudah penuh > BERLUMURAN DARAH.Termasuk Yesus > yang disalib. Karena itu maka > agama2 ini sangat laku karena > menggali naluri manuia yang suka > membunuh. Kalo dalam Hindu dinamakan "sajen" untuk makanan dewa2, maka dalam Islam dinamakan "Qurban" untuk persembahan makanan bagi Allah. Sajen itu bisa sayuran, tapi Qurban itu harus darah, tidak ada sayurnya. Dulu itu yang jadi "Qurban" adalah musuhnya, orang kafir, yahudi, murtad dan siapa saja yang bukan muslimin yang diakuinya. Tetapi dizaman sekarang, sejak ada HAM, maka Qurban berupa manusia sudah dilarang, sebagai gantinya adalah kambing, sapi, dan tidak pernah sayuran bahkan ayampun tidak boleh. Ny. Muslim binti Muskitawati.